dix-sept

1.5K 172 22
                                    

Hari ini adalah hari sebelum keberangkatan mereka menuju Korea. Hyunsuk dan Jihoon tengah menyiapkan seluruh keperluan mereka dari baju,berkas-berkas perusahaan dan lain sebagainya. Keadaan berbeda terjadi pada Haruto. Haruto terlihat duduk dekat kaca sambil menatap pemandangan kota Jerman sedangkan di sana ada Bibi Ahn yang membantu mengurus apa saja yang harus Haruto bawa. Bibi Ahn yang melihat Haruto sedikit diam hari ini pun tersenyum maklum. Dia mengerti apa yang di pikirkan nyonya nya, maka dari itu setelah meletakkan pakaian ke dalam koper ,Bibi Ahn menghampiri sang nyonya dan duduk di sebelahnya.

"Memikirkan apa hm?" tanya Bibi Ahn membuka pembicaraan. Haruto menoleh sekilas lalu memusatkan kembali pandangannya ke depan.

"Aku belum siap bertemu dengannya apalagi membawa Eunseo, apa dia akan percaya?" jawab Haruto. Bibi Ahn tersenyum lembut, memang Haruto sudah menceritakan tentang pertemuan Haruto dan Jeongwoo beberapa hari yang lalu dan dapat Bibi Ahn tangkap rasa rindu, sedih, gelisah dari pancaran mata Haruto.

"Haru... Keputusanmu ini memanglah tidak mudah. Mengalah demi anak itu sudah hal natural yang akan di lakukan seorang ibu demi kebahagiaan anaknya. Apapun yang terjadi nantinya, itu pasti yang terbaik. Jangan berfikir macam-macam yaa. Sekarang lebih baik Haru bantu Eunseo membereskan pakaiannya tadi Bibi lihat dia masih bingung harus membawa apa." jelas Bibi Ahn. Haruto menatap Bibi Ahn dan memeluknya singkat. Haruto sudah menganggap Bibi Ahn sebagai ibu ketiganya setelah Mamanya dan Eomma. Memdengar ucapan Bibi Ahn membuatnya sedikit lega.

"Aku ke kamar Eunseo dulu, Bi. Terimakasih sudah membantuku" jawab Haruto sembari melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar Eunseo yang tepat berada di sebelah kamarnya. Eunseo memang sudah di ajarkan untuk tidur sendiri oleh Haruto namun terkadang mereka akan berakhir tidur bersama di kamar Haruto.

Cklek

Kepalanya melongok kedalam, dapat ia lihat anaknya tengah mencoba banyak baju di depan cermin. Haruto tersenyum lembut dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam dan menutup pintu.

"Eunseo.." panggil Haruto. Eunseo menoleh kebelakang dan tersenyum manis. Ia pun menghampiri sang mama yang saat ini duduk di kasurnya.

"Mama bantu Eunseo. Eunseo bingung harus pakai baju apa. Yang ini Eunseo suka tapi warnanya terlalu terang, kalau yang ini terlalu pendek. Eunseo bingung.." ucap Eunseo sembari menunjukkan dua baju pada Haruto. Haruto tersenyum manis mendengar gerutuan kecil anaknya. Tangannya mengambil dua baju itu dan meletakannya di sisi kasur lalu menarik pelan tangan Eunseo untuk duduk di depannya. Tangannya terulur untuk merapikan rambut panjang Eunseo yang sedikit berantakan, matanya menatap Eunseo lekat. Entah apakah ini kekuatan ikatan batin atau bagaimana namun Haruto dapat melihat betapa bahagianya Eunseo saat dirinya mengatakan akan mengajak Eunseo ke Korea padahal dia belum menceritakan apapun perihal Jeongwoo.

"Eunseo senang sekali ya Mama ajak ke Korea?" tanya Haruto. Eunseo tersenyum lebar dan mengangguk semangat.

"Eum!! I'm so happy, Mama..." ucap Eunseo.

"Why?"

"I don't know. Tapi Eunseo senang sekaliii, mungkin karena kita pergi bersama sama?" tanya Eunseo. Haruto tersenyum lembut dan mengangguk pelan.

"Begitu.."

"Mama, apa yang harus Eunseo bawa? Eunseo bingung. Lihat kamar Eunseo sudah seperti kapal pecah." gerutunya. Haruto terkekeh gemas mendengar gerutuan kecil sang putri.

"Sayang, di Korea saat ini sedang musim dingin dan bersalju jadi Mama akan siapkan baju tebal dan jaket yaa. Yang kamu pilih ini tidak cocok di pakai saat musim dingin." jelas Haruto. Eunseo memiringkan kepalanya mendengar ucapan sang mama.

"Di Korea juga musim dingin mama? Waah Eunseo baru tau."

"Iya sayang. Jadi ini di simpan saja ya, biar mama yang pilihkan bajunya ya?" tawar Haruto.

Endless Love [Completed] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang