Ch-8

260 43 10
                                    


"Aku ingin bertukar kelompok---" Wonyoung mengangkat tangannya sambil menatap Yuna "dengan Yujin" 

"Aku juga ingin bertukar kelompok" sekarang Yuna yang mengangkat tangannya "dengan Jisung" Sunghoon menatap gadis itu. Dia tau jelas Yuna ingin sekelompok dengan siapa. 

"Kau tidak keberatan Jisung?" tanya Jay kepada Jisung yang duduk disebelah Yuna. 

"Tidak masalah" 

"Tidak Yuna!" potong Isa "Pak Jungkook sudah membentuk kelompok ini. jika ada yang berpindah, maka kami akan dimarahi" Jay menatap Isa heran.

"Aku yang akan bertanggung jawab--" sambut Wonyoung "Bagaimana kalau kita berdua saja yang bertukar?" Wonyoung menatap Yuna.

"Baik, tidak masalah" Yuna menurunkan tangannya. Sementara Wonyoung tersenyum miring. 

"Yasudah, sekarang pukul 12.00. Empat kelompok akan berpencar membeli semua kebutuhan. dan kembali kesini tepat pukul 13.30" arah Jay.

"Bagaimana jika ada kelompok yang terlambat?" tanya Yeonjun. 

"Akan diberi hukuman" Semua murid mengangguk mengerti. 

"Oh ya, untuk kelompok satu dan dua kalian tidak perlu semuanya pergi. Perwakilan dua orang saja. Pak Jungkook sudah mencatat semua keperluan kalian" Isa memberikan kertas kepada perwakilan kelompok satu dan dua. 

"Yasudah. sekarang laksanakan lah" semua murid pun berdiri dan berkumpul dengan kelompok yang sudah diberikan.

"Kelompok kita tidak usah ada yang pergi. Aku sudah punya kenalan untuk membuat costum kita" ucap Isa kepada teman sekelompoknya. 

"Baiklah" jawab Kai lalu pergi menghampiri kelompok yang lain. 

"Isa, apa kau marah?" Isa menghela napasnya melihat Yuna yang mencoba merayunya untuk tidak marah karna bertukar kelompok tadi.

"Bagaimana mungkin aku marah pada sahabatku sendiri, hm?" Dan akhirnya mereka tertawa senang. 

"Jadi ngapain nih kita sekarang?" tanya Ryujin bosan. 

"Melihat model customnya" Isa menunjukkan buku costum teater.

"Wahh" Ryujin berteriak kagum melihat buku tersebut. 

"Aku ke kelompok empat duluya, mau memberikan dana makanan" Yuna mengangguk lalu duduk disamping Ryujin yang sedang fokus melihat buku tersebut. 

"Siapa yang bakal pergi?" tanya Yohan. Kelompok satu dan dua sudah berkumpul membincangkan siapa yang bakal pergi membeli semua kebutuhan. 

"Bagaimana kalau Aku, Kau, Heejin dan Jiheon?" ucap Jay. 

"Ide bagus" jawab Jisung yang diangguki yang lainnya. 

"Kalau begitu selebihnya, ayo bermain basket" ajak Mark.

"Kajja!"Mark, Sunwoo, Haechan, Hyunjin, Haruto, Jisung, Yeonjun dan Jihoon bersiap siap main basket sambil menunggu yang lainnya pulang belanja.Hingga... 

"Wahh cantik sekali lapangan basket Sunghoon" ucap Jihoon. 

"Iya. Ada nama Wonyoung dan .... Sunghoon diujung lapangan dengan tali merah yang terikat" balas Yeonjun. 

Semuanya jadi fokus melihat lapangan basket tersebut, kecuali Yuna. Sementara Yohan, Sunwoo dan Kai tampak terkejut. Pasalnya mereka tau betul kalau lapangan ini ditulis Sunghoon dengan namanya dan Yuna. Tapi kok.... 

"Wahhh benar. romantis sekali kalian" balas Yujin. Wonyoung tersenyum senang. Sementara Sunghoon tetap menatap Yuna dari kejauhan. 

"Bukankah sebelumnya nama Yuna yang tertulis disana?" tanya Sunwoo pada Yohan. 

Broken Promise | Park Sunghoon x Shin YunaWhere stories live. Discover now