05 | November II

49 26 211
                                    

Happy Reading

Di hari ketiga katanya Bapak sudah boleh pulang, aku dan Ibu lantas menunggu Dokter spesialis nya untuk melepas perban Bapak dahulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di hari ketiga katanya Bapak sudah boleh pulang, aku dan Ibu lantas menunggu Dokter spesialis nya untuk melepas perban Bapak dahulu. Katanya jam 2 Siang Dokternya datang, namun kita tunggu sampai jam 3 belum kunjung datang.

Kepala ku entah kenapa rasanya sakit sekali, dan anehnya hanya di bagian kiri. Aku kira ini efek anemia saja karena aku punya anemia. Namun efek anemia rasanya tidak sesakit ini.

Karena sedikit lapar aku pun mencoba mencari makan sambil menetralkan rasa sakit di Kepala ku. Namun bukanya sembuh malah makin sakit, sangat sakit.

Leo mengirim pesan katanya sudah makan belum, lalu aku membalasnya dengan mengirim sebuah video aku yang sedang menuju ke Kantin. "Ini kepala ku sakit, jadi mau makan Mie. Semoga aja bisa mendingan." Kataku di video tersebut.

Tapi Leo sedikit khawatir. "Mie terus, orang  kalo sakit kepala minum obat, ini makan Mie." Tukasnya.

Aku hanya terkekeh sambil menyelesaikan kegiatan makan Mie ku dengan sekotak susu strawberry. Uhhh Susu strawberry adalah kenikmatan tiada duanya.

Hari semakin Sore, aku sudah sangat kesal karena sang Dokter belum kunjung datang. Kepala ku sangat sakit sekali sampai aku ingin menangis, sesakit itu. Karena tidak tahan lantas aku meminta Kakakku kesini untuk menggantikanku, tapi dia tidak bisa karena Motornya bocor.

Kata Kak  Restu, "Tiduran aja, bentar lagi juga Kak Joni kesana. Kalo gak tahan tidur aja bilang sama Ibu nya." Katanya.

Tidak ada pilihan lain, aku 'pun menurut untuk tiduran. Tapi sama sekali tidak mendingan, semakin Sore semakin sakit. Tapi syukurlah Dokter sudah tiba, lantas aku mengantar Bapakku untuk membuka perbanya.

Saat perban itu dibuka Bapak sedikit kesakitan. Bayangkan saja lobang hidung kalian di masukan kapas sampai ke lobang hidung yang paling dalam, sakit bukan? Ya begitulah rasanya.

Awalnya aku sangat tidak tega, tapi melihat darahnya tidak ada lagi aku sangat lega. Akhirnya Bapak bisa bernafas dengan normal, tidak sesak lagi seperti kemarin. Kulihat Bapak juga sangat bahagia bisa sembuh seperti sedia kala.

 Kulihat Bapak juga sangat bahagia bisa sembuh seperti sedia kala

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[✓] Mesin Waktu [Mark Lee]Where stories live. Discover now