04 | PENGGEMAR RAHASIA

329 63 1
                                    

       Dua bulan sudah sejak sang kakak meninggalkannya untuk menjaga toko bunga. Jimin sudah mulai terbiasa dengan rasa bosan yang menyerang. Dan omong-omong, ini sudah hampir satu bulan Jimin tak pernah bertemu Jeongguk lagi.

       Terakhir mereka bertemu itu sekitar satu bulan lalu—dimana Jeongguk yang memaksa mengantar Jimin pulang tapi tidak tahu kemana ia akan mengantarnya. Dan sejak saat itu, mereka tidak pernah bertemu lagi. Tidak sesering sebelumnya.

       Namun, ada yang aneh beberapa hari ini—tepatnya dua minggu belakangan. Setiap pagi saat Jimin akan membuka toko, ia mendapati satu buket bunga mawar merah dan satu notes kecil dengan tulisan yang sangat rapi.

       Tulisan dalam notes itu hanya berisi kata-kata yang tidak panjang dan merujuk pada kata memuji atau lebih tepatnya merayu Jimin. Namun, tidak setiap hari begitu, ada kalanya kata-kata itu seperti kata-kata mood booster, contohnya, 'Have a nice day, manis'. Ya, tentunya diselipkan sedikit rayuan juga disana.

       Seperti hari ini contohnya, Jimin kembali mendapat satu buket bunga mawar merah yang cukup besar. Di dalamnya tertulis notes dengan kata-kata manis—lagi. Kali ini notes kecil itu bertuliskan 'Seperti biasa. Hari ini kamu tampak manis.'. Kata-katanya memang sederhana namun, cukup membuat semburat merah muncul di pipi Jimin. Dia tersipu.

       Jimin hanya bingung—ia selalu mendapat kiriman bunga dari seseorang—setiap hari pula. Dan seseorang mengirimnya ke toko kakaknya—yang dimana itu adalah toko bunga. Jadi, merasa seperti tukang bunga dikirimi bunga padahal di tempatnya juga banyak bunga.

       Jimin terkekeh kadang jika mengingat itu, kenapa tidak mengiriminya hal lain, makanan contohnya. Dikirimi bunga apa yang bisa ia lakukan selain memandanginya. Tidak mungkin dimakan juga, 'kan? Seram sekali.

       Siapa gerangan yang kerap mengirimi Jimin bunga dan notes berisikan kata-kata manis seperti ini? Apakah dia seorang yang memang hobi menggombal? Apakah ia juga melakukan ini pada mantan-mantan pacarnya yang lain?

       Seingatnya, Jimin sebelum ini tidak memiliki penggemar baik itu di kampusnya atau dimana pun. Sekedar info saja, Jimin itu kurang suka jika menjadi pusat perhatian. Jadi, ia ingin menjadi yang biasa-biasa saja dan tak terlihat lebih menonjol ketimbang yang lainnya.

       Selain itu, jika dilihat dari penampilannya juga, Jimin jauh dari kesan 'wow'. Penampilannya simple dan ia juga tak pernah melakukan perawatan khusus untuk terlihat lebih bersinar. Jadi orang macam apa yang menyukai dirinya ini sampai harus mengirim bunga setiap hari?

       “Ini sebenernya dari siapa, sih? Suka banget ngirimin aku bunga.”

       Selain itu, dalam notes juga hanya tertulis kata-kata manis tanpa memasukan nama pengirimnya. Jimin jadi semakin penasaran dengan sosok misterius yang mengiriminya bunga ini.

       Disamping itu, Jimin juga mulai menerka-nerka seperti apa sosok pengirimnya. Dilihat dari caranya mengirimi Jimin bunga dan notes berisikan kata-kata manis, sepertinya orang ini adalah orang yang cukup romantis.

       Mungkin orang yang tinggi dengan pakaian casual yang keren dan pemikiran yang dewasa. Jimin menggelengkan kepalanya menghapus terkaan tersebut dari pemikirannya sendiri. Akan sangat mengecewakan jika akhirnya sang pengirim tidaklah sesuai ekspetasinya.

       Tapi tidak apa meskipun nanti si pengirim tidaklah sesuai apa yang diidamkannya. Toh, ia tetap menerima bunganya, bukan berarti si pengirim juga meminta Jimin menerima cintanya, 'kan? Tujuannya mengirimi Jimin bunga juga tak diketahui pasti untuk apa.

[END] Kamu dan Hujan [Kookmin]Where stories live. Discover now