[side story] Seongwoo x Sejeong

Mulai dari awal
                                    

"Anjrot awas aja lu." Ambek Seongwoo.

Singkat cerita, mereka sudah sampai di gedung Phsynch. Doyoung bergegas turun bersama Hyeyoung. Doyoung ingin mengajak Sejeong awalnya, namun Hyeyoung sudah menarik-narik lengannya, anak perempuan kecil itu sangat bersemangat ingin pamer bahwa ayahnya telah sembuh. Sedangkan Seongwoo merasa tidak ada kepentingan, laki-laki itu pun memilih tetap berada di dalam mobil menemani Sejeong.

"Habis dipukul, ya?" Perempuan manis itu pun membuka suara.

"Yaa," tidak perlu dijelaskan Seongwoo pun paham kalau Sejeong adalah perempuan yang sangat peka.

"Maafin kakakku, ya, aku udah duga bakal kaya gini –"

"Udah gapapa, akunya aja gapapa kok, sabar ya, udah tinggal dikit lagi nih, dapet restu kakakmu, kita langsung naik altar, hehehe." Cengir Seongwoo sambil melompat ke kursi belakang.

"Kak Doyoung bilang apa?"

"Bingin giding ying libih tinggi diri Birj Khilifi biit picirin idik gii," ledek Seongwoo dengan mulut seperti 'nyenyenye'

"Hah gimanaa? Wkwkwk,"

"Dia suruh aku bangun gedung yang lebih tinggi dari Burj Khalifa buat pacarin kamu, jeeeee T__T."

"HAHAHAHAHAHAHAH, GIMANAA BISAAA WKWKWKKW." Sejeong tertawa terbahak-bahak sambil tepuk tangan. Tidak kuasa melihat wajah Seongwoo yang memelas.

"Itu masih modal macarin, belom nikahin, minta apa dia buat mahar ntar," Seongwoo cemberut.

"Disuruh bangun gedung yang lebih canggih dari Phsynch kalii, wkwkwk," Sejeong masih tertawa hingga berlinang air mata.

"Bahagia banget kamu,"

"Wkwk, engga enggaa, maafff."

"Kayanya kalo ini ga direstuin, aku milih ngebujang aja deh seumur hidup."

"Eh kok gitu?"

"Seumur-umur baru ngerasain jatuh cinta juga baru sama kamu, je. Akademi tempatku sekolah dari dulu isinya batangan semua, gimana bisa kenalan sama cewe coba."

Sejeong tertawa lagi.

"Aku seriusss."

"Iya iya iyaaaaa."

"Bisa ngomong pelan-pelan ke Doyoung ngga nanti? Apa perlu aku panggil Taehyung lagi aja gak sih buat hipnotis dia biar kasih restu, sebel lama-lama."

"Husss wkwkwkw."

" :') "

"Aku sendiri juga kan baru ketemu Kak Doyoung dari lama, mungkin aku harus nunggu mood-nya bagus dulu baru bisa diajak ngobrol enak."

"Emang kapan Doyoung bagus mood-nya?"

"Ada deeeh, xixixi."

"Dih nyebelin yaaa," Seongwoo mencubit hidung Sejeong.

"Aduh sakitt.. Lagian kenapa sih buru-buru banget?"

"Ya keburu kamu diambil orang,"

"Lah emang siapa yang mau ngambil?"

"Prof Na,"

"Ngaco -_-" Sejeong melengos.

"Doyoung tuh kaya anti banget sama cowo gitu ga sih,"

"Anti gimana?"

"Sama aku ketus banget, sama Daniel jutek banget, sama Prof Na mayan pendiem. Giliran sama Jeha, Seulgi, Lisa, dkk, engga."

"Wkwkkw ya emang kenapaaa? Bukannya malah bagus?"

"Anjrot bagus dari mana, mending-mending tuh Kun, dia masih ada ramah-ramahnya, nah Doyoung???"

What If [Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang