Bittersweet - 4

667 135 36
                                    

"Udah 10 menit."

Aku pun menurut saja dan masuk ke dalam sesuai perintahnya, aku berjalan di depannya tanpa bergandeng tangan apalagi rangkul..

"Kamu ngga pernah sakit, ya mas ?" Tanyaku ketika kami menaiki anak tangga menuju kamarku.

"Ya."

Ya? Jawaban apa itu. Aku meliriknya kesal.

"Oh yaa? syukurlah."

Aku membaringkan tubuhku, ia membantu menyelimuti ku. Tanpa elusan di kepala apalagi kecupan, bagiku ini sudah cukup.

"Mas.."

"Apa ?"

"Besok aku main ke rumah kamu ya,"

"Terserah lo."

"Mas. ."

"Apa lagi ?"

"Sini sebentar," aku menyuruhnya mendekat.

Cup!

Aku mencium pipi kirinya, aku tersenyum.. sementara dia, rahangnya mengeras.

Aku takut.

Apa aku kelewatan?

Ini adalah pertama kalinya aku menciumnya setelah 2 tahun pertunangan kami.

Aku menatap irisnya yang legam, nyaliku ciut. Ada sedikit rasa sesal ketika aku melakukannya tadi.

"Tidur." Ucapnya.

"Kamu ngga marah kan mas ?"

"Gue pulang." Aku menahan air mata dan rasa sesak yang memenuhi rongga dadaku.

*****

Rumah Aldebaran terlihat sangat megah seperti istana, rumah yang seluruh penghuninya sudah menganggapku seperti keluarga. Aku melangkahkan kakiku, menekan bel sebentar, lalu pintu terbuka.

"Kak Andin!" Alia menghambur dalam pelukanku membuat hatiku menghangat.

"Kemana aja? kenapa Kak Al jarang ajak kakak ke sini."

"Aku ngga kemana-mana, maaf yaa." Aku memeluknya lagi.

"Tapi Kakak lagi ngga di rumah."

"Oh ya, kemana ?" Tanyaku penasaran.

"Dia pergi pagi-pagi banget, kayanya mau joging." Jelas Alia membuatku mengerti. Ku lirik arlojiku menunjukkan pukul 10, pergi jam berapa manusia es itu ?

"Udah lama berangkatnya ?"

"Eumm... Kayanya dari jam 6 deh kak," Aku sedikit tidak bersemangat mendengar jawaban Alia, sudah 4 jam dan pria itu belum juga kembali ke rumah? Hmm

"Kok kak Andinnya ngga di suruh masuk sih dek ?" Aku tersenyum melihat Tante Rossa.

"Selamat pagi tante, gimana kabar tante ?"

"Pagi sayang, tante baik. Gimana kamu ?"

"Aku juga baik,"

"Masuk yuk, Om nanyain kamu terus katanya kok calon mantunya ngga pernah kesini.." Aku hanya tersenyum mendengarnya, keluarganya begitu hangat menyambutku.

"Selamat pagi om,"

"Pagi Andin, lama sekali kamu tidak kesini."

"Iya, pasti Al ngga tau kamu mau kesini makanya dia pergi tadi pagi." Kali ini senyumku tidak setulus tadi. Dadaku sesak. Ingin ku katakan

"Aku udah bilang kemarin tan!"

Tante rossa mengajakku ke dapur, ia merangkulku, mengusap bahuku.

Bittersweet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang