Detective & Police VS Assassin

Magsimula sa umpisa
                                    

" Aku hanya menembakan dengan pistol angin, itu tidak akan cukup, setidaknya aku bisa melukainya, setelah itu kau bisa mengikatnya sampai polisi datang. Aku harap polisi datang lebih cepat"

Conan ragu mendengar rencana ku, tetapi ia akhirnya percaya padaku.

*Dor! Dor! Dor!

Aku beradu tembak dengan si pembunuh, tapi sebenarnya aku tidak bisa bertahan lama karena luka ku.

" Rika! " Seru conan yang berlari sambil menghampiriku.

Ia melempar pisau itu ke arah pohon tempat aku sembunyi.

" Thank you! " Seru ku.

Aku menggunakan tangan kiri ku karena tangan kanan ku masih lemas.

Sambil menunggu saat yang tepat untuk mendekatinya, aku mengikatkan kain pada luka ku.

" Saatnya memperlihatkan hasil latihan ku selama bertahun tahun "

Pembunuh itu terus menembaki kami dengan pistolnya.

Setelah semua peluru di tembakan..

" Sekarang " Aku berlari ke arah nya dengan secepat mungkin.

Aku hampir sampai untuk melawannya, tapi dia sudah siap untuk menembak lagi.

Aku menusuk tubuhnya dengan pisau yang ku dapat, aku berusaha untuk tidak menusuk bagian vital nya.

*Dor

Satu tembakan tepat mengenai pundak ku, sekarang kedua tangan ku terkena tembakan, dan lagi lagi harus berada di rumah sakit karena itu.

Setelah pisau itu menancap di tubuhnya dan menembak satu peluru itu ia terjatuh karena kehilangan keseimbangan.

Saat itu conan langsung mengikat tangan dan kakinya lalu melempar pistol yang terjatuh tak jauh dari tangannya dan senjata lain yang ada di dekat nya.

Aku bersandar dengan luka luka ku.

Aku memegangi pundak ku yang baru saja tertembak, setelah conan mengikat nya dengan kuat ia menghampiri ku dan langsung berusaha menghentikan pendarahan ku dengan saputangan nya.

" Kau ini benar benar " Ucap nya dengan nada kesal dan ekspresi panik.

" Hehe " Balasku dengan senyum.

Nafasku berat karena kelelahan dan sambil menahan sakit.

  " Kau istirahat lah " Ucap conan sambil mengambil handphone nya.

Tapi saat aku menengok ke arah pembunuh itu ia berusaha untuk menggapai pisau nya yang lainya.

" Conan! " Conan segera merespon dan melihat ke arah pembunuh itu yang sudah hampir menggapai pisaunya.

* Dor!

" Jangan bergerak! " Seru seseorang dengan suara yang agak berat.

Ternyata itu adalah sato yang menembak senjata yang hampir di gapai pelaku,dan para polisi yang bersama Heiji dan juga ada Ran, Kazuha, dan Mouri yang terlihat kelelahan karena berlari.

" Huh... " Aku melemaskan tubuh ku karen lega, begitu juga dengan conan.

" Conan! Rika! " Seru Ran yang terlihat panik.

Kazuha dan Ran segera mendekati kami untuk memeriksa keadaan kami.

  Ran dan kazuha menghampiri conan dan memegang kedua pundak nya, karena ran tau yang biasanya melakukan hal berbahaya adalah conan.

" Conan? Kau tidak apa apa? Aku benar benar takut saat heiji bilang kalian di jadikan sandera oleh pembunuh " Ucap Ran yang panik sambil memeriksa tubuh conan.

Conan membalas dengan nada panik " Aku baik baik saja! Tapi Rika dalam bahaya! Segera panggil petugas medis! " Seru conan.

Sato menghampiri ku yang bersandar lemas di salah satu pohon di sana.

" Tim medis! Cepat! " Seru Sato.

Ran, Kazuha, Mouri dan Heiji terkejut dengan kondisi ku yang cukup parah, tidak tidak, menurutku ini kondisi yang sangat parah untuk anak kecil.

" Aku gaada pilihan lain selain menusuk si pelaku, pasti nanti aku di hujani pertanyaan oleh polisi saat aku di rumah sakit " Pikirku yang sudah malas membayangkannya.

Pukul 11:00 PM, pelaku pembunuhan di tangkap.

Aku segera di bawa ke rumah sakit. Conan di beri sedikit pengobatan karena ia juga mengalami beberapa luka ringan, sementara heiji dan mouri melanjutkan penyelidikan kasus yang klien berikan pada Heiji tentang gadis yang hilang secara misterius itu.

Aku harus di operasi untuk mengeluarkan 2 peluru itu dari tubuhku, untuk kali ini aku akan menginap di rumah sakit lebih lama dari sebelumnya.

Saat di ambulan, saat keadaan ku masih setengah sadar aku berbisik kepada Ran.

" Ran neesan.. Tolong untuk sekarang rahasiakan ini dari detektif takagi ya,, nanti dia malah mengkhawatirkan aku dan tak fokus pada misinya " Ucapku.

Ran mengangguk dan akan menyampaikannya pada detektif Sato saat kami sampai di rumah sakit.

Sampai lukaku sembuh aku akan menginap di rumah sakit, conan dan haibara sering menjengukku sambil mengomeli aku untuk beberapa hari.

Tapi aku senang karena mereka aku jadi tidak kesepian.

Detektif Sato juga kadang kadang datang menjenguk ku untuk menjaga ku dan menghibur ku, walau saat ini kepolisian masih sibuk mengurusi si pembunuh itu dan bertanggung jawab atas beberapa anggota kepolisian yang meninggal yang bertugas saat itu.

2 minggu kemudian semenjak aku sadar setelah operasi ku selesai.

Aku, Heiji, dan Conan.

Mereka di suruh datang ke ruang kamar ku, oleh Inspektur megure yang di temani oleh detektif sato.

" Sudah ku duga yang seperti ini pasti akan terjadi " pikirku.

" Kalian berdua, Conan dan Rika, sandera biasanya tidak akan di lukai oleh pelaku karena akan merepotkan sang pelaku juga, jadi pertanyaan ku adalah..

Mengapa Rika bisa sampai terluka separah ini? Dan kenapa sang pelaku bisa sampai tertusuk di bagian perut sebelah kiri nya? Dan pisau itu bisa tidak menenai organ vitalnya, siapa yang menusuknya? "

Pertanyaan dari megure itu membuat kami bertiga tegang.

" Sepertinya kali ini akan sulit " Pikir ku.

Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon