- Permen Coklat -

23.8K 1.4K 3
                                    

Hallo👋
Selamat Membaca

--

Di dapur rumah megah itu terlihat seorang gadis cantik sibuk memasak beberapa hidangan, ia begitu terlihat lihai dalam proses memasaknya dan gadis cantik itu adalah Acila. 

Aditya memang lah pengusaha kaya raya dan jelas tidak mungkin tidak memiliki art di rumahnya, namun memang pada nyatanya rumah megah itu hanya memiliki seorang ART dan seorang supir.
Namun Marta menyuruh Cila melakukan segala pekerjaan ART dengan alasan Cila harus berbalas budi karna sudah tinggal dan hidup di rumah mewah ini.

Bahkan Aditya selaku kepala rumah tangga tidak berani melarang Cila untuk tidak melakukan semua hal itu, jika sampai itu terjadi maka Marta akan mengusir Cila dan itu bukan lah sebuah ancaman semata karna kejadian pengusiran itu pernah terjadi namun Aditya mampu membawa kembali Cila kedalam rumahnya. 

"Sekali miskin bakal tetep terlihat miskin, baju bermerek pun gak bakal nutupin!" ucap Marta tertuju pada Cila yang masih berada di dapur.

Di sisi lain terlihat Aditya yang baru saja turun dari kamar dan langsung duduk di meja makan.
Ini adalah hari minggu jadi Cila tidak perlu terburu-buru untuk berangkat sekolah begitupun Aditya yang terlihat santai.

Melihat Papa dan Mama yang sudah di meja makan dengan segera Cila membawa masakannya dan menata dengan rapi di meja makan itu.

"Nak ayo makan, ngapain berdiri terus" ucap Aditya.

"Tidak Pa, Cila sudah makan" ucap Cila dengan senyuman sendunya.

Flasback:
"Saya gak mau satu meja makan dengan kamu! Cari alasan apapun jika suami saya minta makan bersama"

"Kalau kamu gak nurut saya usir kamu dari rumah dan kamu jadi gembel di pinggir jalan seperti dulu, MENGERTI!" Imbuhnya menekan kata terakhirnya.

"Baik ma, Cila mohon jangan usir Cila" ucap Cila menahan tangisannya.

Tanpa membalas ucapan Cila, Marta melenggang pergi.
FlasbackEnd.

"Cila!" panggil Aditya dan membuyarkan lamunan Cila.

"I..iya kenapa pa?" jawabnnya gelagapan.

"Duduklah, ayah ingin bicara sebentar"

Cila langsung melirik kearah Marta, karna bagaimanapun ia berjanji tidak akan duduk di meja makan bersama Aditya dan Marta. Aditya yang menyadari lirikan Cila langsung menarik tangan Cila dan mendudukan Cila tepat di sampingnya.

"Jadi Papa mau bilang kalau seminggu kedepan papa ada dinas di Malaysia, jadi kamu dirumah sama mama ya, kamu ingin dibelikan apa disana?"

Deg
Seketika tubuh Cila menegang dan ia teringat akan sesuatu yang menakutkan

"Cila gak butuh apapun pa, papa hati-hati disana" jawab Cila dengan senyuman terpaksa.

Aditya dapat merasakan jika Cila menyembunyikan sesuatu darinya, namun dengan segera ia menepis semua itu setelah melihat senyuman manis yang Cila tunjukan.
Sedangkan Marta tersenyum sinis mendengar bahwa Aditya akan pergi, kesempatannya untuk melampiaskan dendam yang ia tahan selama ini pada Cila.

"Dan kamu Marta, aku harap bersikaplah baik pada Cila. Aku tidak akan segan-segan memarahimu jika terjadi sesuatu pada Cila" ucap Aditya menatap tajam Marta.

"Tenanglah sayang, aku tidak akan bersikap jahat pada CILA" jawabnya dengan seringai yang cukup membuat Cila bergidik ngeri

***

Saat ini menunjukan pukul 15.00, suasana mendung membuat udara menjadi lebih sejuk.
Cila berjalan-jalan di area taman kompleknya, ia berniat mencari udara agar perasaannya lebih baik.

My Devil Husband [END]Where stories live. Discover now