"Wonie tega dengan ayah" kata ayahnya sambil mendramatisir keadaan, Sunghoon, Jungwon dan bundanya yang melihat hal itu sebenarnya ingin muntah.

"Ayah itu tidak pandai berakting, jadi jangan berakting kecuali ayah ingin membuat kami muntah" perkataan Jungwon yang bisa dibilang cukup menohok membuat semua orang terkejut, tapi tak lama suara tawa terdengar dari bilah bibir Sunghoon dan juga bundanya.

"Sudah sudah, ayo makan malam dulu, bunda lihat kakak sudah membuatkan banyak makanan" mereka duduk di kursi masing-masing, meja makan penuh dengan berbagai hidangan buatan Sunghoon, diantara mereka berempat hanya Sunghoon dan bunda saja yang pandai memasak.

"Selamat makan" Jungwon memakan makan malamnya dengan lahap, masakan kakaknya benar-benar lezat setara seperti masakan bundanya.

"Pelan-pelan saja Wonie" Jungwon tersenyum canggung pada kakaknya, dia mengunyah makanannya dengan lebih pelan kali ini, semua masakan kakaknya memang enak.

"Jungwon, belajarlah memasak seperti kakakmu" Jungwon menatap ke arah ayahnya tidak percaya, apa ayahnya ingin dapurnya hangus terbakar karena ulah Jungwon?

"Apa ayah lupa? Jungwon pernah hampir membakar dapur saat belajar memasak, untung saja aku berada di rumah pada saat itu jika tidak, mungkin rumah ini sudah hangus terbakar" jawab Sunghoon.

"Ah iya benar, kalau begitu kau tidak usah memasak saja" gelak tawa memenuhi ruang makan keluarga Jungwon, malam hari itu benar-benar menyenangkan.



Di dalam hutan yang rimbun nan mistis tersebut, berdirilah sebuah kastil megah di dalamnya.

Kastil tersebut merupakan milik pack black moon yang sudah berkuasa secara turun-temurun sejak 450 yang lalu, beberapa tahun lagi mereka akan melantik putra pertama pack black moon untuk menjadi pemegang tahta berikutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kastil tersebut merupakan milik pack black moon yang sudah berkuasa secara turun-temurun sejak 450 yang lalu, beberapa tahun lagi mereka akan melantik putra pertama pack black moon untuk menjadi pemegang tahta berikutnya.

Saat ini mereka sedang melakukan makan malam sama seperti biasanya, makan malam yang hening dan tenang hanya ada suara antara garpu dan juga pisau dia atas piring mereka.

"Jongseong, sejak kapan ada perban di tanganmu?" Tanya sang kepala keluarga, Jongseong atau lebih akrab dipanggil Jay mengunyah makanannya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan sang ayah.

"Tadi saat aku sedang berjalan-jalan di hutan, ada pemuda yang memakaikan perban ini di tanganku" sang ayah hanya mengangguk mendengar jawaban dari putra bungsunya.

"Aku sudah selesai, aku pamit undur diri dulu" setelah mendapatkan izin dari ayahnya untuk meninggalkan meja makan, Jay pergi menuju ke kamarnya. Merebahkan diri di atas kasurnya.

 Merebahkan diri di atas kasurnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Luna//Jaywon Ft. HeehoonWhere stories live. Discover now