Gelap malam tadi...
sepekat kopi di cangkir putih. Memelukku sehangat kau yg masih dalam angan kutemui. Menganyam mimpi dengan tari Ilahi.
Gelap malam tadi...
sedingin hati yg lelah menanti. Bulan sendiri, bintang dicuri. Terkenang tari Ilahi dalam mimpi.
Gelap malam tadi...
seirama tari-tari mimpi. Mengayun raga berlagu suci. Decak-decak kaki beribu api. Mimpi, tlah pergi.
Gelap malam tadi...
mulai berganti pagi, tersisih. Mimpi-mimpi pergi beralih. Kini raga menari berirama kasih. Menjemput elegi esok pagi.
23.11.14
KAMU SEDANG MEMBACA
Jendela Rasa
PoetryAdalah lubang berbatas bingkai Berterusan beton Bersekat kuarsa datar atau udara saja Melewatinya, kicau burung riang merenda Menembusnya, mekar kusuma menyambung cahaya Pada bingkainya, terselip selayang rasa yang dikecap oleh karsa, jiwa, dan wase...