Chapter 08. Raja Iblis.

Comincia dall'inizio
                                    

Baiklah, biarkan saja dia, aku ingin tidur. Jika dia melakukan sesuatu yang aneh. Panggil aku, Raphael.

<<Baik>>

mataku perlahan terpejap tidak memperdulikan situasi apapun yang sedang terjadi.

***

Sebuah magicule besar kemudian berubah menjadi sesosok pria yang tampan dengan pakaian Butler. Evolusi dari Diablo telah selesai di laksanakan.

Dia sekarang menjadi Demon peer. Saat kaki Diablo menapak kembali di atas lantai, dia hanya berdiam diri di sana. Sambil memandangi seorang gadis cantik yang sedang tertidur dengan lelap di atas kasur.

Senyuman kebahagiaan terpancar dari wajahnya yang tampan, dia hanya memandangi Rimuru yang sedang tertidur dalam diam. Tidak ingin Dewi nya terbangun hanya karena suara kecil yang di hasilkan olehnya. Diablo memutuskan untuk terus berdiam diri.

Entah sudah berapa ratus tahun dia tidak merasakan emosi seperti ini... Ini sangat tenang, damai, Diablo merasa cukup nyaman dengan emosi ini. Yang dia tau saat berada di dunia bawah, hanyalah bertarung untuk menghilangkan kebosanan. Tapi setelah dia bertemu dengan Rimuru, semuanya berubah secara drastis. Dia akan bertarung bukan untuk menghilangkan kebosanan, tapi bertarung demi tuannya yang sangat dia cintai.

Diablo terus berdiam diri sampai matahari perlahan terbit. "Mnn..." Erangan di keluarkan dari bibirnya yang mungil dengan fitur wajah sedikit berantakan. Rimuru perlahan membuka matanya yang masih sulit untuk terbuka dengan rambut yang berantakan kesana kemari... Tapi itu tidak menghilangkan kecantikannya, dia tetap sangat cantik dalam kondisi apapun. Itulah yang di pikirkan Diablo.

Perlahan mata emasnya terbuka sempurna dengan cahaya matahari yang menyinari seluruh tubuhnya, kancing atas dari piyama yang di pakainya terlepas, memperlihatkan leher yang indah dan bagian atas payudaranya. Dia kemudian duduk di atas kasur dan memandang Diablo. "Siapa kau?"

Hanya kata-kata itu, hanya kata-kata itu yang keluar dari Rimuru membuat Diablo memegangi dadanya karena kesakitan. Itu bagaikan hancur.

Rimuru memandang Diablo dengan kebingungan.

<<Haizz... Master, dia adalah iblis yang anda berikan nama saat tadi malam>>

Hmm..??? "Ah! Diablo yah... Kenapa kau masih ada di situ."

"I-Itu sungguh membuat hati ku lega karena anda masih mengingat saya Dewi ku" Ucap Diablo sambil mengusap kembali dadanya, sepertinya hati kecil nya telah kembali utuh karena perkataan Rimuru.

"Panggil saja aku Rimuru, jangan panggil seperti itu!"

"Ah!... Rimuru-sama. Sungguh nama yang indah"

Apa-apaan sih dia! Dia bereaksi terlalu berlebihan!

*Tok *Tok *Tok

Suara pintu itu membuat pikiran Rimuru teralihkan... "Masuk"

Pintu kemudian terbuka, dan Shuna masuk dengan anggun. Dia membawakan teh dengan beberapa cemilan serta pakaian yang akan di kenakan oleh Rimuru hari ini.

Beberapa pelayan lainnya berjalan di belakang Shuna. Langkah mereka tiba-tiba terhenti, mereka menatap Diablo dengan terkejut. Dan menatap kembali kepada Rimuru dengan pakaian serta rambut yang berantakan.

Mengetahui kesalahpahaman yang terjadi. Rimuru segera mengambil tindakan"Tidak, ini tidak seperti yang kalian pikirkan" dia mengibaskan tangannya dengan sangat cepat lalu memperkenalkan Diablo"perkenalkan, dia adalah Diablo. Mulai sekarang, dia akan menjadi pengawal pribadi ku!"

Tensura : Rimuru Is a Girl |Rimuru Tempest|Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora