BAGIAN 1 : PERGI KE KAMPUS [17+]

836 332 1.9K
                                    

"Terkadang, harapan tidak sesuai dengan kenyataan."



Angin yang begitu kencang menyapu seluruh kota membuat debu serta sampah yang berserakan berterbangan menelusuri jalan raya yang sedang padat oleh pengendara.

Seorang wanita cantik memakai baju putih serta rok berwarna hijau gelap menampilkan senyumannya yang manis, ia melambaikan tangan kepada seseorang yang juga tidak jauh dari tempat ia berdiri.

Velly menoleh ketika seseorang menepuk bahunya dengan keras, "Wih yang habis gajian sampe gak ngabarin gue."

Baru saja Velly ingin menjawab, orang yang tadi ia lambaikan tangan sekarang sudah berada tepat didepannya. Orang itu membuka helm lalu menatap Velly juga Sheila dengan bergantian.

"Tanggal 20 nih, bisa kali gue juga kecipratan rezeki dari lo, Vel." Dia menaruh helm di spion, lalu bersidekap menghadap Velly dengan kedua alis yang dimainkan.

Yang diajak bicara hanya diam menatap kedua teman tidak bergunanya itu, "Gue tau tujuan lo pada, padahal masih pagi. Nanti aja sore pas pulang sekalian gua kerja."

Sheila dan Alzio mengangguk tanda mengiyakan, lagian juga mereka pun sama harus ke kampus terlebih dahulu, tanpa pikir panjang mereka bertiga pun pergi.

~•~

Dia menatap seluruh penjuru ruangan, lalu kakinya melangkah masuk, menaruh tas yang ia bawa dan mengeluarkan ponselnya, kemudian mendaratkan tubuhnya di bangku dengan senyuman yang kini sudah memudar.

Jarinya ia jentikan sambil bergumam ketika sesekali melihat sesuatu yang menarik perhatian di ponsel miliknya.

"Kenan, ntar malem bisa gak nih, gue, lo, sama Yadi," tanya Deri teman sebangkunya. Kakinya menyilang sambil menunggu jawaban Kenan.

Kenan menggerutu merasa terganggu dengan kehadiran Deri, ia menaruh ponselnya lalu menumpu tangan di atas meja, menatap Deri dan menjawab, "Sampe berapa kali sih gue kasih tau lo, kalo gue gak ikut!"

"Yah elah, Nan. Lagian kan cuma sekali ini doang." Deri menyengir, karena salah berucap.

"Sekali kepala lo meledak, Deri." Ia menjeda kalimat, "Dikit lagi dosen masuk, jangan kebanyakan tingkah lo."

Deri mengangguk kemudian menggerutu kesal, susah sekali temannya diajak kompromi, padahal kan itu hobinya, dan hobi Kenan juga tapi kenapa saat ini sulit sekali mengajak Kenan.

Padahal kan lumayan duitnya, nanti dibagi-bagi kalo lo sama gue menang dalam lomba balap motor, dasar bocah culun. Gerutu Deri dalam hati.

Kedua bola mata Kenan mendapati Velly yang sedang mengusap wajahnya, ia memalingkan wajah ketika Velly menatap dirinya.

Terdengar suara sepatu menuju ke arahnya, ia tahu itu siapa.

"Selamat pagi," sapa Velly mengulum senyum membuat Kenan ikut tersenyum juga. Baru saja ia ingin duduk di samping Kenan, dosennya masuk membuat semua seisi kelas terdiam.

Kenan yang melihat Velly berlarian kecil menuju tempat duduknya hanya terkekeh kecil, dan matanya pun langsung terfokuskan kepada dosen yang memulai tugasnya itu.

~•~

"Ayok ke kantin bareng gue aja, sekalian gue mau teraktir lo, Sheila, sama Zio," ucap Velly sekaligus memasukan bukunya ke dalam tas, karena sudah jam pulang.

"Habis gajian ya lo."

Jawaban Kenan mendapat anggukan dari Velly lalu kedua sejoli itu pun pergi, hingga sebuah suara menghentikan langkahnya. Ia membalikkan tubuhnya melihat Deri yang sedang mengibas rambutnya.

Teman Sehati [ON GOING]Where stories live. Discover now