❤️Kehidupan Baru

Start from the beginning
                                    

Begitulah menurut pemikiran Hanan.

Percayalah.. Allah telah mengatur segalanya.

***

Annisa membuka mata nya ketika mendengar alarm berbunyi. Dilihat nya jam menunjukan pukul tiga pagi. Annisa beranjak dari tidurnya untuk membersihkan diri dan mengambil air wudhu, di lanjut dengan melaksanakan sholat malam.

Ia sengaja tak membangunkan Laura, karna Laura saat ini sedang berhalangan. Setelah nya melaksanakan sholat malam, ia lanjutkan dengan membaca ayat suci Al-Quran sambil menunggu adzan subuh.

Ketika sudah beberapa lembar Alquran yang ia baca, adzan subuh berkumandang. Membangunkan setiap muslim untuk melaksanakan sholat subuh.

Annisa menghentikan kegiatan bacaan Alquran nya. Karna ketika sedang adzan kita di wajibkan untuk mendengarkan sembari menjawab setiap lafadz yang di kumandangkan.

Adzan subuh telah selesai berkumandang. Annisa bangkit untuk melaksanakan sholat sunah qobliah subuh di lanjut dengan sholat subuh dua rakaat.

Sampai pada salam terakhir ia bermunajat pada sang Khaliq. Meminta ampunan pada sang maha Ghofur, dan meminta petunjuk serta perlindungan pada yang maha Kuasa.

Setelah menyelesaikan ibadah subuh nya. Annisa melipat sejadah dan mukena nya.
Laura sudah bangun dan sedang membersihkan diri.

Annisa beralih menuju dapur ketika samar samar ia mendengar suara murotal dari arah kamarnya. Annisa mendekati pintu kamar yang sedikit terbuka, bola mata nya melihat seseorang memakai Koko putih berlengan pendek duduk di atas sejadah.

Hati Annisa terenyuh mendengar setiap ayat yang di bacakan oleh Hanan. Kedua sudut bibirnya perlahan terangkat, dari sudut pandang nya Hanan merupakan pria yang baik lagi ramah. Hanya saja saat ini mereka sedang terikat oleh satu pernikahan yang mungkin sangat tidak di inginkan oleh Hanan.

Annisa kembali melangkah kan kaki nya menuju dapur. Menyiapkan sarapan untuk keluarga nya. Dikarenakan ia sedang mengejar waktu, Annisa hanya membuat nasi goreng dengan hiasan telur di atas nya.

Setelah selesai berkutik di dapur, ia langsung bersiap siap untuk berangkat ke kampus. Jam masih menunjukan pukul 6 pagi. Ia sengaja berangkat sepagi ini karna ia yakin dengan pasti jika berangkat pada jam biasanya, ia akan berangkat bersama Hanan. Dan Annisa tak ingin itu semua terjadi.

Hanan berjalan menuju ruang makan dengan berpakaian rapi dengan jas dokternya yang di lipat di bagian lengan bawah.

Disana sudah ada Laura dan Ardi. Namun mata nya tak menemukan seseorang yang seharusnya juga berada disana.

"Pagi, Han." Sapa Ardi pada Hanan yang sudah berada disana.

Hanan tersenyum "Pagi, yah." Ia mengambil duduk di samping Ardi. Matanya masih melihat bangku kosong di hadapan nya.

Dia belum turun? Atau belum bangun?

Hanan berdeham pelan, melirik Laura yang sedang menyantap makanan nya.

"Annisa belum turun, kak?"

Laura melirik Hanan " lho, kan udah berangkat barusan. Katanya sih ada urusan mendadak." Ucap Laura "emang ga bilang dulu sama kamu, Han?"

Sekali Seumur HidupWhere stories live. Discover now