34

2K 305 19
                                    

Mikey terbangun dari pingsan nya.  Dilihatnya dia sudah ada di markas kantou manji.

" bos,  kau memalukan. " sahut koko.

" hah? " sahut mikey dengan tatapan tajam ke arah koko.

" tidak lupakan. " jawab koko.  Tentu dia tidak ingin mencari masalah dengan bos nya itu.

" dimana ( Name )? " tanya mikey.  Karna sendari tadi tidak melihat gadis itu.

" setelah mengantar mu ke sini. Seseorang bernama Leon membawanya.  Kurasa dia mengenal ( Name ) jadi aku Membiarkan nya pergi dengan orang itu. " jelas koko

" kenapa kau membiarkan dia pergi? " tanya mikey dengan tatapan tajam ke arah koko.

" d-dia bilang akan kembali bos!  T-tenang lah! " jelas koko dengan gemetar.

Mikey hanya diam dan memandang kosong.

" bos..  Aku memiliki kabar buruk. " ucap koko.
Mikey hanya meliriknya tanpa minat.

" Draken telah tertembak bos,  saat ini brahman dan Rokuhara tandai  bentrok di sebuah taman bermain. " jelas koko.

Mikey terdiam cukup lama. Membuat koko khawatir pada keadaan bos nya.  Di tambah Draken adalah orang yang paling dekat dengan mikey.

" B-bos----"

" kumpulkan seluruh anggota.  Kita akan ambil adil dalam peperangan ini.  Mari akhiri semua ini. "  ucap mikey.  Aura gelap menyelimuti nya.  Rasanya koko dapat melihat kegelapan yang perlahan menelan mikey.

" baik bos. " ucap koko dan segera pergi dari sana.

Mikey memandang telapak tangannya.  Tangan yang tadinya di genggam oleh ( Name ). Tetesan air mata mulai membasahi telapak tangan itu.

" ( Name ) chin..  Kumohon hentikan aku.. " gumam mikey sambil melihat tangannya yang bergetar dengan genangan air mata yang menutupi kelopak matanya.

.
.
.
.
.
.
.

" Hey leon!  Kenapa tiba tiba ngajakku kemari?! Apa ada misi? " tanya ( Name ) sambil mengikuti kemana leon pergi.

Saat ini Mereka berdua berada di markas. Leon bilang bahwa ada hal yang harus ( Name ) urus.  Namun tak satupun pertanyaan yang ( Name ) lontarkan di jawab oleh leon.  Bahkan ponselnya di sita oleh leon.

" hei leo---" ( Name ) terhenti.

Barusan saat ia melewati penjaga itu,  pendengarannya menangkap sesuatu.

" hey,  apa kau sudah dengar.  Katanya south menyuruh orang lain untuk membunuh seorang anak berandalan. " ucap pengawal itu.

" kau benar.  Aku sudah mendengarnya.  Kenapa south bisa jadi sepengecut ini?  Sampai menyuruh orang lain membalaskan dendamnya? " jawab pengawal yang lain.

" tapi ku dengar sesorang itu selamat karna ada orang yang menyelamatkan nya.  Membiarkan dirinya tertembak. " sahut yang lain.

" ya! Kau benar.  Kalau tidak salah dia anak berandal yang cukup terkenal.  Siapa ya namanya...  Ah!  orang orang memanggil nya Draken! " jawab pengawal itu.

Deg!

" kau benar!  Kalau tidak salah dia temannya anak yang di panggil mikey yang tak terkalahkan itu kan? "  sahut yang lain.

" ya!  Draken yang itu! " jawab pengawal itu.

[ Name ] berhenti di tempatnya. Masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

Leon yang tidak lagi mendengar langkah kaki
[ Name ] mulai menoleh ke belakang.

" ( Name )? " panggilnya.

Tak ada respon. Leon mulai mendekati [ Name ], bermaksud memanggilnya sekali lagi.

" ( Name )-- "

Brakk!!

Tanpa aba aba [ Name ] menarik kerah Leon dan menghantamkannya ke dinding.

kau tau soal ini? "  tanya nya dengan tatapan tajam.

" soal? " tanya leon dengan wajah senetral mungkin.

Ia tau maksud [ Name ]. Tapi membiarkan ( Name ) lepas kendali juga bukanlah hal yang bagus.

" ku rasa kau tidak sebodoh itu hingga kau tidak mengerti apa yang aku tanyakan. " ucap ( Name ). Menatap tajam leon yang tak bergeming dari tempatnya.

Jika sampai leon tau soal ini dan dengan sengaja menyembunyikan hal ini darinya.  ( Name ) tidak akan bisa memaafkan leon.

" ini bukan waktunya kau ikut campur dalam masalah kekanak kanakan seperti ini ( Name ). Mau soal hanagaki takemichi,  atau soal Ryuuguji ken,  juga soal geng berandalan itu.  Tujuanmu bukanlah hal ini. " jelas leon.

[ Name ] hanya menunduk. Tak menatap Leon langsung di matanya seperti apa yang biasa ia lakukan.

" tau apa...  "  gumamnya

" TAU APA KAU SOAL DIRIKU SIALAN?! " teriak ( Name ). kali ini dia tidak peduli. Leon sudah sangat keterlaluan.

" KENAPA KAU MERAHASIAKAN MASALAH SEBESAR INI DARIKU?!  APA KAU TIDAK TAU SEBERAPA BERHARGANYA RYUUGUJI KEN UNTUK MANJIROU ?! TUJUANKU SENDARI AWAL ADALAH UNTUK MELINDUNGI APA YANG SHINICHIRO SAMA INGIN LINDUNGI!  AKU MENCARI KEKUATAN DEMI HAL ITU!!  " teriak ( Name ). Air matanya menetes dengan cepat membasahi pipi mulusnya.

Leon menggigit bibirnya keras. Berusaha meredam amarah.

Leon menarik tangan ( Name ). Memaksanya masuk ke dalam sebuah ruangan lalu mengunci nya dari luar.

( Name ) yang di perlakukan demikian, mencoba mendobrak pintu itu.  Namun tak berhasil.  Di pukulnya pintu itu berulang kali.  Meneriakkan nama leon.  Demi membuat pria itu membuka pintunya.  Namun leon justru tak menghiraukan panggilan ( Name ).

" LEON KUMOHON!!  LEON BUKA PINTUNYA!!  LEOONNN!!!  "  teriaknya

Teriakan ( Name ) terdengar jelas.  Namun tak ada satupun yang berani menolong nya.

Dengan lelah Leon menempelkan dahinya di pintu. Mendengar teriakan gadis itu juga sangat menyakitkan untuknya.

" Maafkan aku [ Name ]... " gumamnya dengan suara yang begitu lirih hingga tak ada yang dapat mendengarnya..

Beralih pada beberapa penjaga di sana. Menatap mereka tajam seraya berkata.

" jangan biarkan dia kabur.  Kalau sampai kalian lalai.  Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan aku lakukan pada kalian. "  Ancam Leon.

" leon...  Hiks..  Kumohon..  Biarkan aku bertemu manjirou...  Leon...  " rintih ( Name ). Tangannya penuh luka.  Memukul pintu itu tak seempuk kelihatannya. 

" SIAAAALLL!!!!! " teriaknya frustasi.

[ Name ] Membenci Leon, dan bersumpah akan memutuskan semua hubungannya dengan lelaki itu, tanpa tau bahwa Leon meninggalkan pintu itu dengan jejak air mata yang tak dapat di lihat siapapun..

Leon begitu menyayangi [ Name ], dan tak ingin gadis itu terluka untuk alasan apapun. Tak mau melihat gadisnya hancur untuk kesekian kalinya.

Baiklah. Anggap Leon egois. Karna mencintai gadis itu sebegitu dalam hingga rela menjadi orang yang di benci gadis itu demi melindunginya..

" aku tidak akan membiarkanmu terluka [ Name ].. tidak akan pernah. Bahkan jika aku harus mengorbankan nyawaku... "

.
.
.
.
.
.
.

Di sisi lain south dan senju tengah bertarung.  Kanto manji sudah sampai dari tadi namun mikey sama sekali tidak membuat pergerakan.

" Akhirnya aku dapat melawanmu secara langsung Mikey!  " teriak kakucho.

" kupikir aku hanya akan duduk dan lihat tapi disinilah kau kakucho, "  ucap mikey.

" aku selalu ingin melawanmu! " ucap kakucho.

.
.
.
.
.
.
.

( Name ) X 東京卍リベンジャーズ - [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang