10✴️

798 86 14
                                    

"lu gak kesambet kan Chaeng?" Tanya Dahyun dengan takut-takut.
Ia merasa heran melihat salah satu sahabatnya yang kemarin terus-terusan menekuk wajahnya kini memamerkan senyum lebarnya hingga bolongan di pipinya terlihat jelas.

Tzuyu yang kebetulan duduk disebelah Chaeyeong pun segera menyuap beberapa potongan siomay kedalam mulutnya lalu bergerak cepat untuk duduk di samping Jeongyeon.

Ia cukup ngeri membayangkan jika sahabat pendeknya itu beneran kesambet.

"Ehh santai dong.Kalau gw jatuh gimana?"
Ucap Dahyun saat Tzuyu tak sengaja menyenggol kaki kursi yang ia duduki.

"Kwalau jhatuh yha jatuhh aja,rephot bwanget shi idup lu" ucap Tzuyu belepotan lalu segera meraih sebotol teh kemasan yang berada di depan Jeongyeon dan segera menenggak nya hingga setengah.

"Lu yang bayar" ucap Jeongyeon seraya menatap prihatin teh kemasan yang sisa setengah itu.

"Iya iya.Ehh enggak deh,dompet gw ketinggalan.Beneran deh,suer" ucap Tzuyu tengil.

Hahaha!
"Santai aja,hari ini lu pada gw traktir" ucap Chaeyeong yang mendapat sorakan dari Dahyun serta helaan nafas lega oleh Tzuyu.
Akhirnya ia tak harus mengganti teh kemasan yang ia comot tepat dihadapan pemiliknya.

"Wah ada gerangan apa nih sobat, tumben-tumbenan" tanya Dahyun penuh selidik.

Tzuyu pun segera menenggak lagi hingga benar-benar menyisakan botolnya saja.

"Minum semua Tzu,masukin juga dengan botolnya" ucap Jeongyeon yang melihat kelakuan sahabatnya itu.

Jeongyeon pun berdiri dan merapikan sedikit penampilannya.
"Lu harus traktir gw lain kali, Karena sekarang gw gak bisa ikut, ada urusan yang harus gw selesaikan"
Ucap Jeongyeon lalu melangkah keluar.

Jeongyeon melangkah santai memasuki ruangan yang bertuliskan XI IPA 1.
kelas yang penghuninya sebagian besar  merupakan anak-anak yang ambis.

Ia langsung menghampiri sekelompok siswi yang sedang melakukan kegiatannya seperti biasa yaitu menggibah.

"Ji!!!"

Merasa dipanggil,sang pemilik nama pun berbalik dan mendapati seseorang berpostur tinggi yang kini berdiri di belakangnya.

"Apaan?" Tanya Jihyo galak.

"Buset galak amat,kayak doby" ucap Jeongyeon pelan tetapi masih bisa didengar jelas oleh beberapa orang yang menggibah tadi.

"Doby siapa lagi?".

"Anjing item yang kemarin ngejar gw waktu maling mangga punya pak Asrin"
Jawab Jeongyeon polos.

"Lu maling mangga?", Jeongyeon mengangguk.

"Bareng Tzuyu?"Jeongyeon mengangguk lagi dengan polos tanpa mengetahui ia telah membuat sahabatnya dalam masalah besar.

"Aishhhh,lu mau ngapain disini?"
Tanya Jihyo yang mencoba menekan emosinya.

"Mmm ngapain yah.
Ohh  inget.
Gw bakal ikut" ucap Jeongyeon mantap.

"Ikut?ikut apaan? maling mangga lagi?.

Ehhh beneran? Lu gak bohong kan?"ucap Jihyo heboh setelah  mengerti apa maksud dari gadis tinggi dihadapannya.

Jeongyeon mengangguk santai lalu tak sengaja melirik gadis cantik yang duduk di belakang Jihyo.

Jeongyeon hendak melemparkan senyum namun segera membatalkan saat mengingat peristiwa di kantin tadi.Ia lalu mengalihkan pandangannya kembali pada Jihyo yang kini seakan lupa dengan kekesalannya.

S Y A R A TWhere stories live. Discover now