1✴️

1.5K 96 0
                                    

Sebuah alarm yang terletak di atas nakas berdering guna melaksanakan tugasnya untuk membangunkan sang pemilik kamar.

Namun hal itu bukan membangunkan sang empunya dari tidur nyenyak nya melainkan dari lamunannya.

Gadis anggun itu sebenarnya telah terbangun beberapa saat yang lalu,hanya saja belum beranjak dari kasur queen size miliknya.

Ia sesekali terlihat menghela nafas berat menandakan sesuatu yang mengganggu pikirannya bukanlah hal sepele.

Setelah membersihkan tempat tidurnya,ia pun segera ke kamar mandi dan bersiap untuk ke sekolah meskipun waktu masih terlalu pagi.

Bukan tanpa alasan,tetapi gadis itu merupakan seorang yang menjabat sebagai ketua OSIS di Toodongie high school atau lebih dikenal dengan TDHS.

Dan pagi ini akan dilakukan upacara sekaligus penyambutan untuk beberapa siswa yang berhasil mengharumkan kembali nama TDHS.

"Pagi Mina" sapa sang bunda kepada anak pertamanya.

"Pagi Bunda" balas gadis anggun itu dengan gummy smile nya.

"Mau sarapan apa?"

"Roti aja deh Bun,lagi buru-buru soalnya" ucap Mina seraya membantu Bunda nya untuk menuangkan susu ke beberapa gelas di depannya.

"Pagi Bun,pagi Kak" ucap seorang gadis cantik yang terlihat menuruni tangga.

"Pagi" balas Mina dan bundanya bersamaan.

Mina pun menyodorkan segelas susu pada adiknya yang baru saja mendudukkan dirinya di harapkan Mina.

"Ayah mana Bun?" Tanya si bungsu saat menyadari hanya ada mereka bertiga di meja makan tersebut.

"Ayah udah duluan tadi,kamu berangkatnya bareng kakak kamu aja" ucap sang bunda yang mendapat anggukan dari kedua putri cantiknya itu.

"Bun,Mina sama Yuna berangkat yah.
Nanti Mina langsung pulang ke apartemen ya Bun." pamit Mina pada sang bunda.

Setelah mengantarkan adiknya,Mina pun segera melajukan mobilnya ke arah sekolah.

Perkiraan nya benar.

Terlihat sekolah masih dalam keadaan sepi tetapi ia harus segera mempersiapkan segala sesuatu untuk rangkaian acara nanti.

Saat membuka ruang OSIS,ia langsung disambut dengan ocehan dari wakilnya.

Mina mengabaikannya saja,toh ia juga akan berhenti ketika lelah nanti.
Dan mereka masih memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan dan juga gladi bersih.

Benar saja,Omelan Jihyo tak berlangsung lama.
Ia cukup tau bahwa orang yang menjadi partner nya ini memiliki karakter yang diam-diam menghanyutkan.

"Ji" panggil Mina memecah keheningan akibat berhenti nya Jihyo mengoceh.

"Pastiin dulu anak itu gak terlambat seperti biasanya" ucap Mina pada Jihyo.

Bukan tanpa alasan, pasalnya salah satu siswa yang akan diberikan penghargaan oleh kepala sekolah itu adalah siswa yang sangat jauh dari kata baik.

Suatu keajaiban jika ia datang beberapa menit sebelum gerbang depan sekolah ditutup.

Meskipun orang itu memiliki kelakuan minus tetapi masih ada sedikit penunjang yaitu kemampuannya dalam melakukan debat,serta non akademik.

"Untuk ananda Im Nayeon,Yoo Jeongyeon dan  Minatozaki Sana agar maju kedepan" ucap sang kepala sekolah menggema menyadarkan Mina dari lamunannya.

Ia pun memperhatikan ketiga orang itu,lebih tepatnya kepada seseorang pemilik wajah androgini yang saat ini sedang dikalungkan medali oleh kepala sekolah TDHS.

Setelah rangkaian acara selesai,para siswa pun mulai membubarkan diri.
Begitupun dengan para anggota OSIS.

Mina yang berjalan bersama Jihyo tak sengaja menengok ke arah koridor lantai satu.

Ia dapat langsung mengenali seseorang itu meskipun dari arah samping.

Terlihat jauh berbeda dari beberapa saat sebelumnya.

Kini sebagian besar atribut kelengkapan seperti dasi,topi dan sabuk sudah lenyap dari tubuhnya hanya tersisa blazer yang dipegang,tak lupa satu kancing kemeja dibuka memperlihatkan kaos polosnya.

Benar-benar seperti orang yang berbeda dengan yang menerima penghargaan tadi.

Yoo Jeongyeon.
Itulah nama pemilik wajah androgini yang sedari tadi diperhatikan intens oleh Mina.

Seakan tak peduli dengan jam pelajaran pertama yang akan segera dimulai, Jeongyeon dengan santainya berjalan menyusuri koridor tentu saja dengan keadaan amburadul.

Ia bukan menuju kelasnya, melainkan untuk ketempat dimana biasanya ia membolos.

Dengan ditemani oleh salah satu sahabatnya yang hampir sama,hanya saja lebih mendingan daripada Jeongyeon karena masih mengenakan dasi.

Mereka berdua terus berjalan berangkulan dan tertawa tanpa mempedulikan tatapan kagum dari siswa-siswi sepanjang koridor serta tatapan jengan dari para anggota OSIS.

Mereka berdua adalah trouble maker TDHS yang sudah sangat bersahabat dengan ruang BK.

"Liat tuh,mukanya kek pada ngeden" ucap Jeongyeon saat tak sengaja melihat rombongan OSIS yang sedang memperhatikannya.

Tzuyu yang mendengar itupun berbalik,
Bukannya tertawa,ia justru meringis melihat tatapan tak mengenakan dari mereka terlebih lagi oleh seseorang yang kini benar-benar memberikan aura tak mengenakan itu.

Jeongyeon yang menyadari itupun segera menarik Tzuyu agar lebih cepat menghilangkan dari pandangan mematikan milik anak-anak OSIS.

Jika ditanya mengapa OSIS tak bertindak? Maka jawabannya sederhana.
Ini bukan ranah mereka.

OSIS bahkan sudah lelah untuk mengurusi mereka.
OSIS seakan tak memiliki harga diri dihadapan duo trouble maker TDHS itu.








TBC.

S Y A R A TWhere stories live. Discover now