Anak yang merepotkan

Start from the beginning
                                    

" Iya, aku di perbolehkan untuk pulang saat malam walau hanya sebentar, karena mereka ingin aku menemanimu walau hanya sebentar " Ucapnya sambil melepas sepatu.

Aku langsung membuatkan teh untuknya, saat mendengar penjelasanya aku tersenyum.

" Mengawasi seorang anak yang tak di ketahui asal usulnya, ya? " Aku langsung menaruh Teh itu di meja.

Takagi terdiam mendengar kata kataku, mungkin apa yang ku katakan itu benar.

" B-bukan begitu.. " Balasnya.

" Gapapa kok, aku sudah tahu itu, maaf karena jadi merepotkan kalian karena aku " Aku berdiri di belakang sofa sambil memperhatikan nya.

" Tapi bagi ku, kau sudah seperti adikku.. " Balasnya.

Aku terkejut mendengar kata katanya barusan, rasanya tiba tiba aku ingin menangis, haha..

Aku menahan rasa senang ku yang membuatku sampai ingin menangis ini.

" Hoo bukan ' anak ' ya hihihi " Aku meledeknya supaya keadaan menjafi lebih ringan.

" Eh- itu..." Takagi menunduk lalu menggaruk kepalanya.

" Hmm wajah Takagi niisan memerah, aneh.. Ah! Pasti saat ku bilang anak, takagi niisan langsung membayangkan dengan sato san kan? " Aku tertawa sambil terus meledeknya.

" Tidak,, itu,, kau!! " Ia berlari ke arahku lalu berusaha menangkapku  tetapi aku terus menghindarinya.

Aku hanya tidak enak membuat mereka kerepotan, dan jika aku nanti tiba tiba tidak bisa bertemu Takagi-niisan lagi, mungkin aku juga akan merepotkan mereka.

" Aku ini memang anak merepotkan seperti yang ayah bilang, ya? " Guman ku.

" Apa? " Takagi mendengarku berbicara sesuatu.

" Ah, tidak.. Itu, karena aku tidak tahu Takagi-niisan akan pulang, aku jadi tidak memasak makan malam "

" Kalau begitu, ayo kita makan malam di luar " Ajak Takagi.

" Apa tidak apa apa? " Tanya ku.

" Kenapa tidak? " Tiba tiba Takagi menggendong ku.

" Um,, kenapa kakak menggendong ku? " Tanya ku.

" Tidak boleh? " Tanya nya.

" Tidak boleh, turunkan aku! "

" Baiklah.. "

Kami berjalan mencari makan malam sambil melihat mobil mobil yang lewat.

" Kita akan makan di mana? " Tanya ku sambil di gandeng oleh Takagi.

" Hmm.. " Takagi menengok ke arah kanan dan kiri.

" Sebenarnya aku juga tidak tahu " Jawabnya.

" Ya ampun kak.."

Tiba tiba seseorang memanggil kami.

" Takagi-san! " Ternyata conan yang memanggil lalu menghampiri kami.

" Conan kun? Apa yang kau lakukan di sini? " Tanya Takagi.

" Aku ingin pergi membeli ramen yang ada di sana " Jawab Conan.

" Tunggu! Conan kun! " Dari belakang muncul seorang gadis ber rambut pendek hitam seperti laki laki.

" Ah, sera san, maaf " Ucap conan.

" Ada apa sih? " Lalu sera melihat ku yang bersama Takagi.

" Siapa gadis ini? " Tanya sera, wajahnya mendekat ke arahku.

" Ini Rika, dia teman baruku dan dia adalah saudara jauhnya detektif Takagi, dia akan tinggal bersamanya untuk saat ini " Conan menjelaskan tentangku sambil mengarang cerita.

Aku dan Takagi yang mendengarkan hanya bisa diam mengiyakan semua yang di katakan Conan.

" Kalau gitu mau ke kedai ramen bersama kami? " Tanya sera.

" Tentu " Jawabku dan Takagi.

Kami pergi ke sana bersama sama sambil mengobrol.

Karena obrolan kami, perjalanan ke kedai ramen itu seperti hanya sekejap.

" Ramen di sini enak sekali loh! " Ucap Sera.

" Ah, tempat ini kan kedai ramen yang waktu itu terjadi kasus ya.. " Ucap takagi melihat kedai itu.

" Terlepas dari beberapa kali terjadinya kasus, di sini ramenya enak banget loh, ayo masuk " Sera masuk ke kedai bersama conan.

" Kau bilang enak sekali sampai dua kali.. " Guman ku.

Lalu kami pun ikut masuk dan kami memesan ramen yang sama dengan mereka berdua.

" Conan kun, sekarang kau bersama dengan pacarmu ya~" Ledek pelayan perempuan di sana.

" Tidak! " Kami menjawab bersamaan.

" Oh, begitu ya, haha baiklah " Ia lanjut mencuci mangkuk yang ada.

" Kenapa? Bukankah dia cukup manis? " Ledek Sera.

" Sengaja, sengaja banget " Pikirku sambil menatap sera kesal.

" Oh atau kau lebih suka yang terlihat dewasa seperti haibara? Atau yang imut seperti ayumi? " Ledeknya lagi.

" Plis, jangan bawa bawa ku seakan conan ngeharem dan punya banyak cewek " Aku semakin jengkel.

Aku hampir saja ingin memukul meja yang ada di depan ku, sedangkan Takagi hanya tertawa pelan melihat kami.

Tak lama, ramen di hidangkan, dan kami memakanya bersama, sambil menikmati enaknya ramen itu, di tengah udara yang dingin memang enak banget kalau makan ramen yang hangat seperti ini.

Beberapa menit, kami selesai makan dan memutuskan untuk langsung pulang, saat kami baru keluar dari kedai.

*Dor!

Suara tembakan terdengar mengagetkan kami.

" Suara tembakan?! " Ucap Takagi.

" Ayo, suaranya dari sana " Ucap conan.

Kami segera berlari menuju asal suara itu.

" Semoga tidak terjadi hal yang buruk " Pikirku.

Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Where stories live. Discover now