Part 22

1.7K 115 0
                                    

BISMILLAH
.
.
.
.
YUK VOTE YUK
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING GEEESSSSS ❤️

Sepulang Riki,Eva, Ridho,Faisal,Tini dan Dimas, akhirnya Rey bisa bernafas lega.Ini waktunya melanjutkan aksi manjanya yang tertunda.

"Akhirnya pada pulang juga mereka"Gumam Rey.

"Ngomong apa mas?"Tanya Shella yang melihat Rey senyum-senyum gak jelas.

"Eh,enggak yang"Cengengesan Rey."Kita kekamar yuk?"Tanpa persetujuan dari Shella,Rey menggendong istrinya itu ala bridal style.

Tidak pernah terbayang akan sebahagia ini menikah dengan pak BigBos nya sendiri.Walau pun sempat ada masalah, namun,Shella menganggap itu sebagai bumbu dari pernikahan mereka.

Sesampai nya di kamar Rey belum juga ada niatan menurunkan Shella dari gendongan nya.

"Udah sampai mas,turunin Shella"Pinta Shella.Namun na'as nya,Rey sama sekali tak menghiraukannya.

"Kalo gak di turunin,Shella loncat aja nih?"Seperti Shella sudah kesal dengan tingkah Rey.

"Loncat aja"

"Mas kok"

"Iya ini di turunin"Dan akhirnya Rey menurunkan Shella.

Setelah menurunkan Shella,Rey malah menarik tangan Shella dan mengajaknya ke balkon kamar mereka.
Rey terlebih dahulu mendudukkan bokongnya di kursi,dan setelah itu dia meminta Shella untuk duduk di pangkuannya.

"Duduk sini"Ucap Rey menepuk pahanya.

"Enggak.Shella berat tau mas,nanti mas gak kuat"Tolaknya.

Rey menatap Shella datar.Shella yang paham dengan  maksud dari tatapan menakutkan Rey pun akhirnya menuruti kemauan dari suaminya itu.

"Ya udah iya"Pasrah Shella.

Shella pun duduk di atas paha suaminya,dengan bibir yang mengerucut.

"Jangan mancing-mancing Shel"Ucap Rey tiba-tiba intens ke bibir Shella.Menurutnya bibir Shella sudah menjadi candu baginya.

"Mancing apa?"Heran Shella.

"Itu maksudnya apa bibirnya di majuin gitu?Mau saya cium,maksudnya gitu kan?"Rey makin gencar menggoda Shella.Shella bergidik ngeri dengan ucapan suaminya itu.Saat Shella ingin beranjak dari duduknya,Rey segera menahan dan malah memeluk pinggang Shella dengan erat.

"Mau kemana sih?"Dan tak mendapat jawaban dari Shella,membuat Rey bingung."Bahaya.Pasti ngambek nih"Ketar ketir Rey dalam hati.

"Sayang jangan ngambek dong"Bujuk Rey.

"Sayang?"Masih tak ada jawaban.

"Sayang hiks..udah dong hiks...ngambeknya..hiks jangan diemin gini"Si Rey malah nangis.

"Lah,malah dia yang nangis.. hedehhh"Membatin Shella,tak percaya dengan sikap tiba-tiba suaminya ini.

"Sayangggg"Rengek Rey.

"Hm"Sepertinya seru kalau mengerjai suaminya sedikit,begitu ide Shella.

"Kok cuma hm aja"

"Hm"

"Yaanggggg"Rey semakin ketar ketir sekarang.

"Apa sih mas"

"Jangan ngambek lagi"

"Siapa yang ngambek"

"Itu tadi"

"Enggak tuh"

Rey menghujani wajah Shella dengan ciuman mautnya.Mulai dari kening,ke dua matanya,hidung,dan bibir.

"Astagfirullah mas"Jengah Shella mendorong dada Rey.

"Hehe maaf.Habis,kalo Deket kamu, tiba-tiba aja iman saya tuh lemah"Cengengesan Rey tanpa dosa.

"Ada kaya gitu"

"Ya adalah sayang"

Hening sejenak.Shella menatap lekat wajah tampan suaminya itu.Rey malah udah salting duluan aja.Bahkan,telinganya sampai merah.

"Sayang,apa sih liatain saya kaya gitu"

Masih dengan posisi yang sama,Shella yang berada di pangkuan Rey,dan Rey memeluknya dengan erat.Shella mengusap rahang tegas milik suaminya,dan tak terasa air matanya tumpah dengan sendirinya.

"Loh,kenapa malah nangis sayang?Ada yang sakit?"Rey kelimpungan mendapati istri tercinta nya menangis.

"Gak apa"Hanya itu yang mampu keluar dari mulut Shella.Shella melingkarkan tangannya di leher Rey dan menaruh dagunya di bahu Rey.Awalnya Rey bingung dengan Shella yang tiba-tiba saja memeluknya.Bahu Shella bergetar naik turun,Rey menyadari sekarang Shella menangis.

"Udah sayang udah"Rey berusaha menenangkan Shella.Dengan menepuk pelan punggung istrinya.Rey paham, seperti nya dia tidak usah banyak tanya dulu.Biarkan Shella tenang,itulah yang ada di pikiran nya sekarang.
.
.
.
.
.
.
Tidak terasa hari berlalu dengan cepat.Usia pernikahan mereka sekarang sudah menginjak 1 bulan.Kadang cekcok,debat,namun mereka berusaha untuk tidak membesarkan masalah.

Shella yang harus terbiasa dengan sikap Rey yang kadang-kadang membuatnya bingung.Contohnya,manja,kadang juga posesif.

Begitu pun Rey,dia juga harus bisa menerima Shella apa adanya.Dengan sudah harus terbiasa dengan sikap cerewet,manja,cengeng istrinya itu,yang kadang membuatnya kelimpungan.Namun Rey berpikir,bukankah pernikahan bukan hanya sekedar mau enaknya saja.Setiap pasangan harus bisa menerima dan mencintai pasangan mereka maupun kelebihan ataupun kekurangan.

"Mas ini Mommy video call"

"Angkat aja"

"Mas nya awas dulu,malu tau nanti di liat Mommy kaya gini"

"Ya udah sih biarain aja.Udah cepet angkat,nanti keburu terputus"

Shella hanya menghela nafas panjang.Sudahlah,memang susah kalo sudah menghadapi Rey yang manjanya kumat.

"Assalamualaikum mom"Sapa Shella dengan mertuanya itu.

"Wa'alaikumussalam"Balas Rani dari sebrang sana.

"Mommy apa kabar,Daddy juga apa kabar?"

"Baik Allahamdulillah.Kalian disana gimana?Baik juga kan?"

"Iya mom Alhamdulillah baik juga.Mommy kapan pulang ke Indo?"

"Nah ini, mommy mau ngasih kabar, Insyaallah,lusa Mommy sama Daddy udah pulang"

"Shella tunggu di rumah mom"

"Rey tidur yah itu Shel?"

"Iya mom,baru pulang dari kantor,lembur"

"Ya udah,kamu istirahat juga sana.Mommy tutup dulu yah.assalamualaikum"

"Waalalikumsalam"

Setelah sambungan terputus,Shella memutuskan menyusul tidur bersama Rey.Gimana mommy bisa tau kalo Rey tidur?Karena,Rey memeluk Shella dan menaruhnya kepalanya di atas dada Shella.Sebenarnya Shella malu,tidak enak dengan mertuanya,namun apalah daya,sikapa manja Rey akan muncul kalo sedang bersama nya.
.
.
.
.
.
Segini dulu yah.
GIMANA SAMA PART INI?

MAAF YA RADA GAJE ALURNYA😁

VOTE AND FOLLOW

My BigBos My Suami (SELESAI)✔️Where stories live. Discover now