prolog

18 1 0
                                    

" .. jadi bripda aidan, apakah anda sanggup?" tanya Ajun Inspektur Polisi Dua, Bapak nizar , kepada Bripda Aidan, sembari berjalan menujunya , pelan namun pasti. Jam dinding berwarna putih di tengah dinding samping Aidan berdiri sudah menunjukkan pukul 23.36 .

" siap, komandan" jawab Bripda Aidan tegas, dengan sikap tegap sempurnanya. Fikirannya fokus dengan tugas yang bakal diembannya untuk beberapa waktu kedepan.

"ingat , ini misi yang sangat penting, dan krusial. Tindakanmu sangat berpengaruh kepada yang lainnya. "

"siap, komandan"

"kamu sendiri yang memimpin disana. Jaga diri baik-baik"

"siap laksanakan, komandan"

"bubar"

"laksanakan" satu hormat dilayangkan dan Aidan pun berbalik badan .

Aidan keluar ruangan tanpa membawa satu barangpun. Sembari menutup pintu, otaknya berfikir keras.

Apa yang harus kulakukan terlebih dahulu?

Namun Seketika itu handphone yang terselip dikantung celananya bergetar, membuyarkan fikiran. Sebuah SMS masuk

All clear

Senyum tersimpul pada wajah tampan Aidan kala membaca pesan tersebut. Kini ia mendapat ide baru untuk apa yang harus ia lakukan terlebih dahulu.

*****

Crystal MethWhere stories live. Discover now