apes

10 2 2
                                    

Sebuah kamar kos masih belum terlihat ada tanda kehidupan yang mana manusia yang menepati nya masih tidur mengarungi mimpi yang indah.

Sakit hati Bikin sakit hati Semua ini terjadi berkali-kali Nggak pernah aku mengerti
Mengapa begini? Masih saja kau selalu ingkari janji. alarm lagu Tipe-X yang terdengar Vania terlonjak karna terkejut mendengar bass musik yang terputar.

dengan menjulurkan tangan ke meja rias niat nya mau mematikan alarm tetapi liat jam yang udah 07.30 mata yang menyipit langsung terbuka lebar karna dia terlambat bangun.

"Mampus mana masuk kelas jam 8 lagi belum juga mandi" ucapnya sambil berlari ke kamar mandi.

Vania hanya sempat cuci muka Sama gosok gigi menurutnya bodo amat lah tidak mandi.

Dengan keadaan yang di bilang terdesak Vania menyambar baju kemeja putih lengan panjang dengan di padukan celana jins biru sepatu kets. aplikasi wajah hanya maskara sama lilplos.

Jam sudah menunjukkan 07.49 menit angkot yang di tunggu belum juga datang "alamak bisa terlambat nih,mana jam pertama dosennya killer lagi cobaan"rentetan yang keluar dari mulut mungilnya.

Sementara itu Abi memasuki kelas yang akan di ajarnya.

"Selamat siang semuanya, perkenalkan nama saya Abi Zaki akhyaza selaku dosen yang mengajar mata kuliah manajemen kinerja.

disini saya anti dengan namanya terlambat jadi bagi mahasiswa yang telat tolong pintunya di tutup dari luar"ucap Abi dengan lantang.

"Aduh benarkan rumors yang beredar disampaikan senior"bisik bisik kecil yang terdengar jelas oleh Abi.

"Satu lagi selain yang tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang saya ajar tolong diam kalau tidak silahkan belajarnya di luar"kalimat lantang yang disampaikan dengan sangat datar.

Tok...tok....tok..... Bunyi ketukan pintu yang membuat mahasiswa di dalam kelas terdiam.

"Masuk" jawab Abi dengan mata tajam melihat pintu kelas.

"Maaf pak saya terlambat,angkot saya tumpangi terkena macet pak"ucap Vania dengan suara tercicit.

"Nama kamu siapa?, bukankah di kalangan mahasiswa tahu kalau saya anti dengan namanya telat? Jawab Abi dengan nada datar yang menurut Vania itu adalah bencana.

"Saya tau pak,tapi saya ngak bohong kalau saya terjebak macet di jalan pak"ucap Vania dengan nada yang mengiba.

Bukanya malah iba Abi malah jengkel dengan jawaban mahasiswa satu ini.

"Oo begitu, lahmm selamat kamu jadi tumbal dalam kelas ini.tolong tutup pintunya dari luar silahkan".
jawab Abi dengan nada jengkel.

Dengan tergesa-gesa Vania menutup pintu lalu melangkah ke kursi buat duduk, tetapi baru 1 langkah dari pintu nada dingin dengan kata kata tajam menghentikan langkahnya.

"Siapa yang menyuruh kamu duduk Vania, bukankah dengan jelas saya mengatakan tutup pintu dari luar?" Ucap Abi dengan nada Jengkel.

"Jadi saya ngak boleh duduk ya pak?"jawab Vania dengan nada yang polos .

Sekelas langsung tertawa mendengar apa yang Vania ucap. mereka miris liat Vania pasti namanya akan di tandai sampai semester berakhir oleh dosen killer.

"Saya rasa ngak ada lucu untuk tertawa ya" ucapan dosen yang menyumpal tawa dalam kelas.

"kamu saya usir dari kelas Vania,apakah kamu paham dengan istilah tutup pintu dari luar? Kamu tidak diijinkan untuk mengikuti perkuliahan saya karna Minggu pertama kamu terlambat saya tidak toleransi dengan namanya terlambat."
sambung Abi dengan mata tajam melihat Vania.

"Tapi pak......"
"Silahkan keluar tolong tutup pintu nya terimakasih"jawab Abi yang memotong kata Vania.

Dengan berat hati Vania pun melangkah keluar pintu telah di tutupnya dari luar.dengan langkah letoy dia menjauh baru 2 langkah terdengar jelas dosen killer itu menyidir dalam kelas sebelum melanjutkan mata kuliah yang di ajarkan.

Ckckck vania kesal karna nasib nya apes udah macet,terlambat,di maluin depan kelas lagi dapat bonus menjadi tumbal sampai semester berakhir.hatinya merintih dengan tampang yang sangat kusut.

----------------------------------------------------------------
Revisi awal wkwkwk Mayan lagi ngak sibuk🤣🤣 pas otak udah bisa berkompromi mari kita lanjutkan
5

08 word Lo buat pemula itu adalah pencapaian yang wow

balanceWhere stories live. Discover now