BAB 12

1K 13 5
                                    

Capek.. Itu kata yang tepat buat kedua orang tersebut.. Karena setelah berbelanja kebutuhan mereka juga berjalan-jalan bekeliling mall tersebut.

"Bi, gw mandi dulu ya" Ucap rena sambil ingin berdiri. Tiba-tiba tangannya di tarik dan "cuuup"
Bibir mereka saling menempel dan menimbulkan debaran jantung yang sangat cepat di keduanya.
"Sudah kukatakan tidak ada gw lo dalam hubungan kita. Yang ada aku kamu atau bee dan pee. Kamu paham kan sayang" Jelas abbi sambil mengelus pipi rena
Rena hanya menganggukan kepalanya saja dan berlari kedalaml kamarnya.

"Ya ampun, kenapa ini jantung gw, kenapa kaya gini. Perasaan waktu pacaran sama rama tidak seperti ini" Tanya dalam hati.

Di lain tempat___
"Manis sekali bibirnya, ingin rasanya menciumnya lagi dan lagi. Dan____ anjriiiiiit, kenapa dia tegang gini.. Kemaren-kemaren kemana aja ini, kenapa dengan rena dia sangat tegang, mandiair dingin adalah salah tau meredakannya" Gumam abbi

Keesokan paginya
Rena dan abbi datang ke kampus mereka bersama-sama dan itu menjadi pusat perhatian bagi kaum hawa. Risih adalah ungkapan yang tepat untuk perasaan rena karena dia tidak pernah menjadi pusat perhatian seperti ini..
"Cukup bee, bergandengan tangannya. Apa kamu tidak malu menjadi pusat perhatian seperti ini hah ?" Ucap rena dan merasa malu
"Kenapa harus malu ? Memang kamu melakukan kesalahan pada mereka ? Tidak kan ? Akan aku antar sampai kelas okey" Ajak abbi

Sepanjang jalan menuju kelas rena, abbi terlihat sekali senangnya karena dengan secara tidak langsung abbi memberitahu kalo dia  sudah mempunyai kekasih..
"Pee, kamu keluar kelas jam berapa ?" Tanya abbi
"Aku keluar jam 10.30 dan nnt akan ada kelas lagi sekitar jam 11.00" Jawab rena
"Oh tidak, aku tidak bisa bersamamu pee. Karena jam 11.30 aku ada praktikum dan baru bisa keluar jam 1 siang" Keluh abbi
"Ya ampun ku kira ada apa, apa kau pikir aku ini tidak bisa pulang sendiri apa?" Kesal rena
"Tidak... Dan tidak akan pernah aku biarkan kamu pulang sendiri.. Mengerti ?" Jelas abbi
"Jam 1 tunggu lah di kantin, nanti aku akan ke sana menjemputmu, okey?" Ucap abbi dan rena hanya menganggukan kepalanya saja.

Didalam kelas rena..
Tidak biasanya kelas begitu gaduh, gaduh karena saat ini ialah yang menjadi topiknya..
"Gilaaaaa, kapan ini kelas tenang. Berisik banget yaampun" Gumam rena dan tidak sengaja di dengar oleh sahabatnya.

"Acieeeee.... Yang udah jadian sama abbi... Gercep juga lo ren" Goda fara
"Diem ah, pusing gw denger nya" Kesel rena
"Kok lo gak kasih tau kita kalo lo jadian sama abbi ? Emang tuh luka udah sembuh ?" Tanya esa
"Tau lu anjiiir kagak ada basa basinya di group lu" Ucap fara
"Nanti gw jelasin, jangan sekarang mood gw langsung jelek melihat mereka yang sedang hibahin gw" Ucap rena

Jam setengah 1 siang di kantin rena, fara dan esa sedang menemani rena karena dia tidak ingin sendirian sampe bertemu dengan abbi..
"Jadi" Secara bersamaan bertanya pada rena
"Huft, gw bingung harus cerita darimana. Yang pasti dia meminta gw untung jadi pacarnya dan gw juga udah bilang sama dia, kalo hati gw belum sembuh" Cuek rena
"Terus tanggapan abbi ?" Tanya esa
"Dia gak masalah dan dia mau menjadi obat buat gw" Jawab rena
"Gilaaaaaaaaaaaaa" Seru esa dan fara sambil menyeruput es jeruknya.

Abbi RenaWhere stories live. Discover now