Heenoo ft Jake🔞

Start from the beginning
                                    

Heeseung terus memperdalam kejantanan nya sampai dia merasakan kalau kejantanan nya berbentrokan dengan benda keras di lubang Sunoo.

Shit, apakah itu kepala bayi?

Sunoo memandang Heeseung yang nampak terdiam, apakah suaminya itu tahu kalo kepala bayi mereka semakin dekat?

"Kenapa kau tidak bilang?" Tanya Heeseung dingin.

"A-aku hanya ing eunghhhhhhh..." Sialan sekali, Sunoo tidak bisa menahan ejaannya.

"Ayo fokus lahirkan dia Lee Sunoo." Nada bicara Heeseung masih dingin, saat dia akan melepaskan penyatuan mereka. Sunoo malah dengan nakalnya, menarik kembali Heeseung dan menciumnya. Sambil tangan satunya lagi memainkan kejantanan Heeseung.

Sialan, bagaimana tidak kelepasan kalau dia sebinal ini - batin Heeseung.

"Kau tau mas, dengan melakukan ini denganmu. Aku bisa melupakan rasa sakitnya sedikit, jadi aku mohon terus lakukan ini sampai kejantanan mu terdorong oleh kepala baby kita. Aku mohon." Mohon Sunoo.

"Baiklah, tapi jika kau tidak sanggup. Berbicara lah, oke." Omongan Heeseung di angguki oleh Sunoo.

"Eunghhhhhhh....ah ah ah....uh... eunghhhhhhh....ngah....ah...ah...ah"

Heeseung mempercepat gerakannya, dia merasakan kepala anaknya semakin mendorong kejantanan nya.

"Aku mau ah...ah keluah...." Sunoo keluar duluan, sementara Heeseung masih mengejar pelepasannya.

"Argh...baby sebentar ya, papa menuntaskan ini dulu." Heeseung terus menumbuk Sunoo sampai pelepasan nya keluar.

"AH!"

Kejantanan Heeseung keluar otomatis karena terdorong oleh kepala anaknya.

"Eunghhhhhhh p-panas mas eunghhhhhhh....aw!"

Plop

Kepala anaknya keluar sepenuhnya, Sunoo mengatur nafasnya.

"Aigo, anak papah tampan sekali." Ucap Heeseung sambil membersihkan muka anaknya.

"Mas kontraksi lagihhhh eunghhhhhhh s-sakit mas..."

"Ayo, tinggal bahunya saja sayang. Kamu pasti bisa, kamu hebat. Mas sayang kamu."

Cup

Heeseung mengecup dahi Sunoo, kecupan dari Heeseung berhasil menambah energi nya lagi.

"Eunghhhhhhh ayo sayang bantu mamah eunghhhhhhhhhhhhh huh.,..huh..."

"Atur nafasmu sayang, satu dorongan lagi anak kita lahir."

"Eunghhhhhhhhhhhhhhhhhhh...huh...huh...anghhhhhhhhhhhh Ah..."

Oek oek oek

Sunoo terengah, dia berhasil melahirkan anaknya.

Heeseung membersihkan bayinya dan juga Sunoo, lalu meletakkan bayi itu di dada Sunoo.

"Shh.." Sunoo meringis, anaknya lahap sekali meminum susunya.

Tidak lama bayi itu tertidur, Sunoo meletakkan anaknya itu di sebelahnya.

"Makasih ya sayang, kamu sudah melahirkan anak kita ke dunia ini. Aku minta sama kamu untuk tidak meninggalkan aku, kamu janji ya?"

Sunoo tersenyum, "Mas, aku mengantuk."

"Tidur lah sayang, besok aku tidak sabar menunjukkan anakku pada teman teman yang lain. Mereka pasti iri karena aku lah yang mempunyai anak duluan hahaha." Heeseung terkekeh, mengingat teman temannya yang lain yang masih single dan belum ada yang menikah selain dia.

"Selamat malam mas."

"Malam juga uri sunshine, tidur yang nyenyak ya." Heeseung mengecup singkat bibir Sunoo, dia ikut terlelap bersama Sunoo.

.
.
.
.
.

Paginya, Heeseung terbangun. Namun dia tidak melihat Sunoo maupun anaknya berada di sisinya, mungkin saja Sunoo tengah membawa anaknya untuk berjemur di luar.

"SUNOO, SUNOO SAYANG." Heeseung mencoba memanggil Sunoo dan memeriksa halaman depan namun pemuda manis itu tidak ada di sana.

Dia mencium aroma masakan dari dapur, apakah Sunoo nya sedang memasak?

Daripada penasaran Heeseung langsung menuju dapur.

"Sunoo say– Jake!"

Jake yang namanya di panggil pun menoleh.

"Jake, di mana Sunoo?"

Jake menyimpan apron nya lalu menghampiri Heeseung, pemuda yang lebih mungil dari Heeseung itu memeluknya.

"Mas, sudah."

"Apa maksudmu?"

"Jika mas seperti ini terus, Sunoo tidak akan tenang di sana mas."

"Maksud mu apa Jake?" Tanya Heeseung bingung.

"Sunoo hiks... Dia sudah tiada dua tahun yang lalu."

"Kamu bercanda, semalam Sunoo baru saja melahirkan anak ku."

Jake memaklumi Heeseung yang kadang melupakan jika Sunoo sudah tiada dan Heeseung sudah menjadi suaminya.

Heeseung menikah dengan Jake setelah seratus hari kematian Sunoo, sebenarnya itu permintaan Sunoo sebelum dia pergi untuk selamanya.

Sunoo meninggal saat akan melahirkan anak mereka, namun sayang dokter juga gagal menyelamatkan anak yang Sunoo lahirkan.

Heeseung mengalami stress berat setelah kematian Sunoo, dan dia juga sering memimpikan Sunoo saat hari kematian nya.

Jake dengan sabarnya menemani Heeseung yang kadang menangis saat mengingat Sunoo.

Bahkan Heeseung melarangnya untuk hamil karena takut kejadian yang Sunoo alami akan terulang kembali.

"J-jake, maafkan aku hiks..." Heeseung menangis, merasa bersalah karena masih selalu mengingat Sunoo sementara dirinya kini berstatus sebagai suami Jake.

" Heeseung menangis, merasa bersalah karena masih selalu mengingat Sunoo sementara dirinya kini berstatus sebagai suami Jake

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

END

Enhypen birth storyWhere stories live. Discover now