one day

14 1 0
                                    


Suatu pagi, Batara terbangun di jam 04:32. Yaa tentunya dikarenakan Ayah dan Bundanya yang berisik dan berteriak, apalagi kalau bukan bertengkar? Batara yang mendengarkannya sudah terbiasa karena sang ayah dan bunda pasti bertengkar di jam pagi seperti saat ini. Batara hanya bangun lalu menatap langit-langit kamarnya yang kosong, dan gelap. Ia terus bertengkar dengan otaknya, banyak pertanyaan-pertanyaan yang ingin iya tanyakan kepada kedua orangtuanya, tetapi ia juga berfikir bahwa mustahil jika pertanyaannya dijawab, bahkan sepertinya didengar juga tidak akan. Setelah beberapa menit Batara bertengkar dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba Batara duduk lalu berlari keluar dari kamarnya dengan terburu-buru. Betul, ia berlari menuju kamar sang adik karena pastinya khawatir bahwa adiknya akan terbangun dan menangis karena mendengarkan tengkaran ayah dan bundanya.

Sesampainya ia didepan kamar sang adik, ia langsung membuka pintu kamarnya dengan perlahan. Batara tersenyum hangat dan manis ketika melihat adiknya yang masih tertidur lelap sembari memeluk guling kesayangannya yang berwarna biru muda. Ia langsung masuk kedalam kamarnya adik kecil kesayangannya itu lalu menutup pintu kembali, membenarkan selimut yang dipakai sang adik lalu naik perlahan dan tidur bersebelahan dengan Acha. Ia menatap adik kecilnya yang sedang tertidur pulas, ketika Ia melihat wajah indah dan imut adiknya itu, ia selalu merasa tenang dan seketika masalah ataupun pikiran berat di otaknya pun menghilang. Batara yang menyadari akan beruntungnya ia memiliki adik kecilnya itu, ia segera memeluk tubuh mungil adiknya. setelah itu Batara pun ikut tertidur sembari memeluk tubuh adiknya.

Jam 06:00

"𝑘𝑟𝑖𝑛𝑔..𝑘𝑟𝑖𝑛𝑔...𝑘𝑟𝑖𝑛𝑔"

Acha terbangun karena alarm yang sudah berbunyi, tepat di jam 06:00. Ah ia lupa bahwa hari itu adalah hari sabtu, dimana waktu ia berlibur. Acha yang masih menutup mata pun mematikan alarm yang terus berbunyi. Setelah alarm mati, ia menggosok matanya lalu membuka mata dengan perlahan, menyadari adanya se sosok laki-laki yang masih tertidur pulas sembari memeluk tubuh sang adik. iya, awalnya terkejut karena saat membuka mata, tidak melihat dengan jelas tetapi lama kelamaan ia menyadari bahwa itu adalah kakaknya. Ia tersenyum lega setelah menyadari bahwa itu adalah se sosok orang yang sangat ia sayangi, Acha menepuk-nepuk dan menggoyangkan tubuh sang kakak sembari bergumam kecil"

"kaka bangun...Acha laper kaa, hmmm bangun..kebo banget sih kaka"

Batara yang menyadari ada suara dan tubuh yang digoyangkan, ia langsung membuka mata dengan perlahan. melihat adiknya yang sedang merengek karena kelaparan pun Batara tertawa. mengacak-acak gemas rambut sang adik lalu ia bangun. duduk untuk beberapa menit sembari mengumpulkan nyawa nya. Ia menoleh melihat adiknya yang terus-menerus cemberut karena kelaparan pun langsung tertawa.

"Hahaha chaa, cemberut gitu bibirnya ah. sebentar adek ku sayang, ini ngumpulin nyawa duluu, kan mau masak kalo setengah sadar terus nanti malah kebakaran gimana? kan bahaya kan?"

Batara pun berbicara dengan lembut sembari mengusap muka adiknya yang terus cemberut

"udah, kaka masak dulu jangan cemberut aja kamu. mending bangun, cuci muka gosok gigi terus nanti kaka panggil kalo udah selesai masaknya."

Setelah mendengarkan penjelasan dari sang kaka, Acha pun tersenyum girang sembari mengangguk-anggukan kepalanya dengan begitu semangat. Acha pun loncat saat menuruni kasur dan lari terbirit-birit menuju kamar mandi. Batara yang melihat kelakuan sang adik hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

Batara pun berdiri dan berjalan menuju dapur yang berada di sebelah ruang tengah rumahnya. Ia membuka kulkas yang hampir kosong karena belum membeli stok bulanan. Syukurnya disitu ada beberapa bahan untuk membuat makanan. Sepertinya untuk membuat nasi bisa. jadi Batara memutuskan untuk membuat nasi goreng yang biasa ia buat untuk adiknya.

𝑠𝑘𝑖𝑝, 𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑔𝑜𝑟𝑒𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑑𝑖.

Setelah nasi goreng itu siap, ia langsung menyiapkan diatas meja dan membereskan sampah dan alat-alat yang berantakan. Ia cuci dan dikembalikan kepada tempatnya. selang beberapa menit adiknya pun datang sembari berloncatan girang menuju meja makan, Acha yang sudah melihat makanan diatas meja yang rapih dan sangat wangi itu langsung terburu-buru untuk duduk. Matanya terbinar ketika melihat nasi goreng yang di tata dengan rapih dan cantik oleh sang kaka itu. Acha meminum beberapa teguk air yang sudah disediakan di gelas kesayangannya. setelah meneguk beberapa air, ia langsung menyantap makanan yang sudah disediakan itu, kakanya pun terkekeh melihat adiknya yang makan begitu lahap dan tidak berhenti, Batara yang melihat itu pun langsung duduk di kursi depan adiknya dan ikut menyantap makanan itu.

"pelan-pelan chaa, keselek nanti"

Acha yang mendengar omelan kaka nya pun tersenyum malu, Acha langsung memberikan dua jempol sembari mengedipkan satu mata kepada kaka nya. Batara yang melihat tingkah laku adik kecilnya pun langsung tertawa. iya, itu yang Acha lakukan jika kaka nya membuatkan Acha sesuatu.

𝑆𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

Saat mereka sedang menyantap makanannya masing-masing dengan santai dan tentram. tiba-tiba ada suara yang keras, seperti ada sesuatu yang tertabrak. karena rasa penasaran Acha yang begitu besar, Acha pun langsung terbirit-birit menuju jendela untuk melihat apa yang terjadi diluar sana. setelah Acha mengintip dari jendela, Acha terjatuh dan menangis. Batara yang melihat adiknya nya seperti itu pun langsung berlari dan ikut mengintip apa yang terjadi. Batara hanya menatap keluar jendela dan terdiam cukup lama.

-𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠.

Bonus pap bangun tidur niih dari Acha hahhaha

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Bonus pap bangun tidur niih dari Acha hahhaha.

jangan lupa vote yaa. see ya !

Batara.Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora