Show Your Love

361 39 13
                                    

Meninggalkan pekerjaan yang begitu menguras tenaga dan otak. Menghirup udara segar adalah hal yang harus dilakukan untuk menghilangkan penat. Bersandar pada bangku kerjanya, memutar mutarnya berharap pikiran buruk yang selalu menghantui nya menghilang karena tergantikan rasa pusing yang melanda.

Ponsel yang sedari tadi tak disentuhnya berbunyi, menandakan ada pesan masuk.

"Tak perlu menjemputku, aku pulang sendiri"

Ingin segera dia menahan wanita diseberang sana yang mengirimkan pesan tersebut, namun apa daya dirinya hanya bisa menjawab "ya" meskipun begitu ingin menjemputnya.

"Lee Chaeyeon, kenapa kau tidak menghiraukan Emma, dia ada di lobi menunggumu"

Chaeyeon menutup erat telinganya, bersikap tak mendengarkan ucapan Rozalin yang marah marah padanya. Dia memalingkan wajahnya dari gadis yang lebih tua darinya itu.

"Chaeyeon ah" menghadapi sifat keras kepala Chaeyeon memang butuh kesabaran. Dia hanya akan menurut pada gadis itu saja.

"Aish diamlah Zalin unnie, aku sedang sibuk sekarang"
Chaeyeon mengambil sembarang map di meja kerjanya, membukanya seolah olah dia sedang sibuk sekarang.

Rozalin mendecakan lidahnya melihat Chaeyeon yang berpura-pura didepannya.

"Setidaknya temui dia dan tolak secara halus. Aku kasihan melihatnya terus kesini untuk menemuimu"

Chaeyeon menghembuskan nafasnya berat "Aku tak pernah memintanya untuk menemui ku. Kalau saja itu dia aku dengan semangat akan bertemu dengannya"

Rozalin memijit keningnya yang terasa sakit karena sikap Chaeyeon. Sampai kapan sepupunya ini bertahan dengan gadis itu.

"Ya ampun Lee Chaeyeon, ini bahkan sudah 6 tahun dan kau masih tetap mengharap bersamanya"
Rozalin menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Bahkan akan aku lakukan seumur hidup untuk bersamanya" jawab Chaeyeon yakin.
Siapa juga yang tak mau bersama orang yang dicintai dalam kehidupannya. Ia rela menunggu sampai orang itu menyadari jika cintanya sangat besar hanya untuknya.

"Dasar gila, dia bahkan tak menganggapmu ada"

"Aku akan berusaha, sampai dia merasakan kehadiranku disisinya"

"Lalu sekarang, bagaimana dengan Emma?" Zalin bertanya pada sepupu bodohnya itu.

Chaeyeon mengeluarkan wajah memelasnya dihadapan Rozalin.

"Tolonglah unnie ya ya"

Lihatlah wajah Chaeyeon sekarang, sangat menggelikan sampai Rozalin ingin sekali memukulnya agar kerutan di wajah Chaeyeon hilang.

"Aish, dasar merepotkan"

Duduk dibangku kayu dengan pemandangan orang orang yang berlalu lalang menjadi kegiatan rutin seorang wanita berparas cantik.
Sekedar hanya menyaksikan orang orang berlalu lalang atau ditemani dengan novel kesukaannya. Terkadang ia akan mampir terlebih dahulu ke Cafe membeli americano atau cappuccino kesukaannya untuk menemani harinya di bangku taman ini.

Mata kucing nya menatap seorang kakek dan nenek yang sedang berjalan bersama. Sepertinya mereka juga menikmati waktu sore cerah ini seperti dirinya.

Bayangannya tiba tiba mengarah pada gadis yang selama ini selalu bersamanya. Apakah mereka juga akan menua bersama seperti kakek dan nenek yang dilihatnya tadi.

Kau berpikir terlalu jauh Noze.

Noze mengetuk kepalanya dengan novel yang sedang dipegangnya. Bagaimana bisa pikirannya tiba tiba tertuju pada Lee Chaeyeon.

Story Of Love || ChaeZe✔️Where stories live. Discover now