kampus

3.2K 355 5
                                    

Author pov

Seorang gadis dengan pakaian longgar nya kini sedang berjalan di koridor kampus nya.

"AYU!!" Terdengar suara seorang memanggilnya dari belakang yang sontak membuat nya menoleh.

"Hey kenapa lari-lari"

Ayu yang kini melihat Lia yang baru saja sampai di depan nya dalam keadaan ngos²an mengernyit heran.

"Hehe.. Ayo ke kelas bareng"

"Astagfirullah, gua kira ada apa"

Ayu menggeleng-geleng kan kepala nya melihat tingkah gadis di depan nya ini. Lalu sedetik kemudian dia tersenyum.

"Yaudah ayo"

Mereka akhirnya jalan berdua ke kelas. Dengan Lia yang menarik tangan gembul gadis yang bernama Ayu itu.

"Eh yu.. Lu masih ngejar kak Al?" Tanya Lia tiba-tiba saat mereka sudah mendudukkan diri di salah satu kursi di kelas nya.

Ayu hanya mengangguk tanpa menoleh ke hadapan Lia lalu mengambil satu kotak bekal nya di dalam tas.

Gerak-gerik nya selalu di perhatikan Lia. Melihat Ayu mengangguk dengan pertanyaan nya tadi, ia ikut angguk- anggukkan kepala.

"Tapi yu.. Dia itu sering banget ngejek lu. Jujur aja gua sakit hati denger dia kalau selalu ngejek lu kayak gitu"

Ayu yang tadi nya berniat membuka kotak makanan nya kini tersenyum ke arah sahabat nya yang terlihat sedang kesal itu.

"Udah tenang aja. Gua tau perasaan gua ga akan terbalaskan. Tapi apa salah nya gua coba kan?" Jawab Ayu dengan sedikit terkekeh.

"Huft.. Yaudah, tapi kalau dia apa²in lu, lu harus kasi tau gua"

"Siap Tuan putri! " Ucap Ayu sambil mengangkat tangan nya gaya hormat dan langsung di hadiahi kekehan oleh Lia.

"Makan yok. Gua bawa banyak nasi nih" Celetuk Ayu saat membuka tutup kotak nasi nya.

"Woaah.. Ini lu yang masak?"

"Iya dong. Ayo makan"

"Kalo lu yang masak. YA JELAS GUA MAU LAH!!" Teriak Lia.

Ayu terkekeh melihat kelakuan sahabat nya. Tentu saja ia tau kalau dirinya membawa bekal yang sudah di masak sendiri, pasti Lia mau ikut makan dengan nya.

Katanya masakan Ayu sangat enak dan belum bisa tertandingi. Hahaha dasar emang berlebihan pujian dari Lia, pikir Ayu.

_____

"Yu, kak Al tuh"

Ayu yang sedang memakan cemilan kecil nya langsung menoleh ke sumber yang di tujukan Lia.
Gadis itu tersenyum melihat sosok yang sangat di rindukan selama 3 hari ini.

'𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘫𝘢 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪, 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘳𝘪𝘯𝘥𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢' 

Ya, selama 3 hari ini Al di kabarkan tidak masuk kuliah. Dari info yang di dapat Ayu, bahwa Al menggantikan dosen selama 3 hari ini mengajar di suatu tempat.

"Kak Al" Panggil Ayu yang kini sudah berada di depan Al.

"Eeh Ayu. Cuman Al doang yang di sapa nih?" Ucap Azka yang juga ada di sana.

"Oh iya hehe. Hallo kak Azka, kak Raffa" Ucap Ayu tersenyum ke arah mereka.

"Gila. Manis banget senyum nya dek" Ucap Raffa yang melihat Ayu tersenyum.

Ayu terkekeh pelan. Bukan karena dia baper, namun dia tau Raffa dan Azka memang suka menggoda nya.

"Makasih kak Raf-"

"Lu ngapain disini" Potong Al yang kini menatap gadis di depan nya dengan tatapan datar.

"Kangen lah kak" Jawab Ayu tak ragu dengan jawaban nya.

Kedua teman Al sudah terkekeh melihat tingkah Ayu yang lucu dan sangat jujur di depan Al.

Jika orang lain akan malu bertemu dengan orang yang di sukai nya, maka berbeda dengan Ayu yang tidak sungkan dan tidak segan mengungkapkan apa yang ada di dalam hati nya.

Al mengernyit heran dengan jawaban Ayu. Membuat gadis di depan nya itu menghela nafas pelan.

"Kangen sama kak Al. Kak Al kemarin nggak masuk 3 hari" Jelas Ayu.

"Emang kita ada hubungan?"

*jleb

Bagaikan pedang tajam ghoib kini sedang menusuk dalam hati Ayu.
Memang benar apa kata Al, mereka tidak ada hubungan apa² , namun mengapa dirinya dengan tidak ada beban mengatakan kangen?

Sedetik kemudian Ayu tersenyum. Ia menghilangkan rasa sakit di hati nya.
Ia juga tak boleh marah karena yang di katakan oleh Al itu memang benar.

"Emang kenapa? Ga boleh kangen sama kak Al? Kan hati Ayu punya Ayu sendiri, terus kalau kangen emang ga boleh?" Cerocos Ayu langsung tanpa jeda.

"Serah lu dh. Dasar gendut" Al yang tadinya berdiri di sana kini melenggang pergi dari hadapan Ayu.

Hahaha. Kalau di katakan gendut dia sudah biasa selalu di ejek oleh Al. Jadi untuk kali ini, dia tidak terlalu masuk kan ke hati.

"Udah.. Anggap aja angin berlalu" Ucap Raffa menepuk pundak Ayu dan tersenyum.

Ayu mengangguk tersenyum dan kembali ke tempat Lia yang kini menunggu nya dengan tatapan tajam.

"Ck. Kan gua udah bilang yu. Udah lu biarin aja si Al itu. Dia emang ga pantes buat di kasi perhatian" Lia merasa panas mendengar Ayu yang tadi di katai dan di acuhkan oleh Al.

"Hahaha santai aja. Kak Al emang gitu. Gua udah biasa"

Yap..
Lagi dan lagi gadis di depan nya itu terlihat sangat santai dengan perlakuan Al. Itu membuat Lia membola mata malas.

Ia berfikir sekarang waktu nya dia hanya perlu mendukung sahabat nya itu. Namun ia berjanji jika suatu saat Ayu akan mendapatkan perlakuan lebih buruk dari ini, maka dia yang langsung turun tangan memberi pelajaran ke pria itu.

_____

"Al, ga habis pikir gua sama lu" Ucap Azka.

Mereka bertiga kini sudah duduk di salah satu meja di kantin.
Al yang sedang memainkan ponsel nya beralih menatap Azka.

"Lu tega bener ngomong gitu sama si Ayu. Gimana kalo dengan kata-kata lu dia sakit hati?" Lanjut Raffa yang tau arah pembicaraan yang di mulai oleh Azka.

"Ga peduli gua. Yang gua bilang juga bener kan? Tuh cewek emang gendut" Jawab Al santai dan lanjut menatap ponsel nya.

Raffa dan Azka menggeleng-geleng karena jawaban teman nya ini.

"Padahal si Ayu cantik. Gua rasa sih ye, badan nya si Ayu itu ga gendut. Tapi berisi" Ucap Raffa menoleh ke arah Azka.

"Iye, cuman karena dia sering pakai baju kegedean aja makanya keliatan gede juga" Lanjut Azka sambil melirik Al.

Al sedikit melirik kedua teman nya yang sedang membicarakan gadis yang tadi bertemu dengan nya itu.

"Badan si Ayu tu kan sebenernya montok edaan. Lu liat aja bagian da-"

*tak

Al melempar sendok yang di pegang nya ke arah Raffa.

"Apaan sih lu anj-!!" Umpat Raffa meringis memegang pelipis nya.

"Pikiran lu kotor. Jadi gua lemparin supaya sadar" Ucap Al dan mengambil sendok baru yang ada di meja.

"Bangsat emang si Al. Bilang aja lu cemburu kalau si Ayu kita perhatiin kan" Lanjut Raffa.

"Dih ogah gua sama tuh cewe gendut. Udah gendut, jelek lagi."

Azka dan Raffa hanya bisa menggeleng dengan kelakuan Al. Kalau suatu saat Al suka kepada gadis itu, tentu saja kedua orang ini yang akan menertawakan nya paling kencang














Tbc

Next??

Takdir Where stories live. Discover now