2. Bersama

170 23 4
                                    

𝐽𝑢𝑛𝑔𝑘𝑜𝑜𝑘, 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑢 𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔? 𝐴𝑘𝑢 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑚𝑢, 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎.

•••

Author POV:

Hari pernikahan Yoongi dan Taqiya berlangsung tertutup, karena Yoongi tidak ingin menikah jika pernikahannya di ketahui orang lain selain keluarga. Malu, itulah alasannya.

"Sekarang kalian sudah menjadi sepasang suami istri. Bawa pulang istri mu Yoongi, perlakukan istri mu dengan lembut." Siwon menasehati Yoongi, pria tua ini merasa jika anak sulungnya itu masih belum bisa menerima kehadiran Taqiya.

Yoongi hanya mengangguk, namun ekspresinya tetap datar. Setelah acara selesai, Yoongi membawa Taqiya untuk pulang ke rumah miliknya.

Rumah Yoongi minimalis namun terkesan mewah, furniture nya tersusun dengan rapi. Taqiya terkagum, bibirnya menganga seakan berkata 𝑤𝑜𝑤 ketika memperhatikan sekeliling.

"Koper nyonya diletakkan dimana tuan?" Pembantu menghampiri keduanya, sedikit menunduk agar terkesan sopan.

"Kamar tamu," ucap Yoongi setelah itu naik ke lantai atas menuju kamarnya.

Taqiya tercengang. Kamar tamu? Jadi mereka tidak sekamar? Wanita hamil ini sedikit bersyukur, lagipula dia juga tidak ingin sekamar dengan Yoongi. Karena hati dan raganya masih untuk Jungkook, sang suami tercinta.

Ketika di kamar, Taqiya memperhatikan sekeliling. Ruang kamar baru, suasana baru bahkan kehidupan baru. Seketika Taqiya merindukan sosok Jungkook, merindukan semua hal konyol yang sering dilakukan oleh almarhum suaminya itu.

Taqiya merebahkan diri di kasur, tubuhnya lelah namun matanya menolak untuk tertutup. Wanita hamil ini mengelus perutnya sendiri, teringat ketika Jungkook sering mengelus perutnya sebelum tidur.

Hati Qiya kembali sakit, air matanya juga kembali mengalir. Seolah rasa cinta dan rindunya pada Jungkook tiada habisnya, walaupun dia sudah seberusaha untuk mengikhlaskan, tapi tetap saja dia masih tidak bisa menerima kenyataan pahit tersebut.

•••

Taqiya POV:

Keesokan harinya, pukul 06.12 KST. Aku pergi ke dapur untuk membuat sarapan, berusaha menyesuaikan diri di rumah baru ini. Rumah ini indah, namun terasa sangat sepi. Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan didalamnya.

Setelah selesai memasak aku mencari letak kamar Yoongi, bagaimanapun dia adalah suami ku, sudah jadi kewajiban untuk membangunkan dan menyediakan sarapan untuknya.

Di lantai atas ada dua kamar. Aku bingung, yang mana kamar milik Yoongi?

Ku buka salah satu kamar, ternyata ini bukan kamar Yoongi. Kamar ini sangat indah, desainnya sangat lucu. Seolah sengaja di desain untuk kamar anak-anak, apa Yoongi sengaja mendesain kamar ini untuk anaknya kelak?

Aku memperhatikan segala furniture di dalamnya, semua sangat mahal dan sederhana. Namun ada satu furniture yang sedikit menyakiti perasaan ku, sebuah foto Yoongi dan seorang gadis terletak di meja.

Yoongi terlihat bahagia di foto itu, bisa di lihat dari caranya tersenyum. Hati ku sakit, bukan karena cemburu. Melainkan merasa bersalah pada Yoongi, ternyata pria itu punya seseorang yang begitu dia cintai.

Dengan tidak tau dirinya aku malah masuk dalam kehidupannya, membuat pria tampan itu harus mengubur dalam-dalam keinginannya untuk menikah dengan gadis yang dia cintai.

DIFFERENT [MYG] ✔️Where stories live. Discover now