8. END

6 2 0
                                    

"FELIX....! "

Setelah beberapa saat mematung aku terbangun dari tempatku sambil menatap orang yang duduk tenang di bangkunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa saat mematung aku terbangun dari tempatku sambil menatap orang yang duduk tenang di bangkunya

"Lo dari mana aja sih 7 hari ngilang tanpa kabar "

"Balik kampung , aku dari Australia "

"Lha kog ga bilang tante jiah kog ngomong ke aku"

" aku ke aus sendiri ga bilang mama, lagian cuma seminggu "

Masih banyak pertanyaan yang ada dalam kepalaku, aku mengurungkan niatku saat mengetahui guru sudah ada di kelas

Saat kelas selesai aku menghampiri felix dengan wajah sejuta tanya

" aku tau masih banyak yang ingin lo tanyakan, tanya nanti aja ayok ke kantin laper nih butuh tenaga banyak buat dengerin omelan lo "

Aku menghela nafas cukup kecewa tapi ya mau gimana lagi

Aku menyusuri koridor sekolah dan bertemu anak geng nya felix

Padahal niatnya mau berduaan

"Mau kemana" changbin langsung gercep menarik tangan felix

" oh mau ke kantin, mau bareng ? "

"Ya udah bareng bareng aja, lo ga keberatan kan yuqi? "

"Iya gapapa kog kalo mau bareng bareng"

Yaampun gagal kan berduaan nya

Di sepanjang jalan menuju kantin ga ada percakapan karena canggung ga ada yang mulai duluan

Jadi kita diem dieman sampai kantin
Sementara yang lain sedang sibuk memesan makanan aku memanfaat kan celah ini buat ngobrol sama felix

"Eh lix, alesan lo balik ke Aus apa? "

"Em ga ada sih cuma healing aja "

Serentak dengan Ucapannya itu temen temennya udah pada balik ke meja bawa makanan

"Eh mana punya adik gue "

"Ini ini santai aja adiklo ga bakal kelaperan "

"Hah adik?? " hatiku teriris adik kog adik?

Setelah makan siang aku balik ke kelas sendirian meninggalkan felix yang asik dengan teman temanya

Setelah perkataan felix yang membuat ku bingung dan sakit hati, aku cuma bisa bertanya-tanya kenapa, kog bisa, pikiranku tercampur antara sedih dan bingung

Di tengah keramaian siswa siswi berlalu lalang dengan kesibukannya masing masing-masing dan aku hanya sibuk dengan pikiranku yang berantakan

Tampak sekilas wajah-wajah seseorang yang aku kenal mereka seakan-akan memanggilku tapi itu hanya lamunanku yang ternyata benar

" lo ngapain sih ngelamun di tengah jalan "

"Eh kak, gapapa kog cuma lagi bingung aja"

" Yok pulang, papa mau kita ikut milihin baju buat tante Jiah "

"Emangnya kapan acaranya? "

"Minggu depan kalo gak salah"

Acara nikahan papa dan tante Jiah, entah aku harus sedih atau senang karena papa bahagia menemukan pasangan yang baik sekaligus ibu dari felix

"Mungkin ini alasannya"

"Hah alasan apa? "

"Eh gapapa kak, ayok pulang"

Setelah di pikir pikir memang nyambung sih saat tante dan papa menikah felix bakal hidup denganku tapi hanya sebatas kakak dan adik

"Yuqi kenapa ngelamun dari tadi liat tante Jiah cocok pake gaun yang mana?! "

"Ah papa, gak ngelamun kog gaunnya ga ada yang cocok biar aku yang cariin"

Aku mulai memilih milih gaun aku tidak menemukan satu gaun yang cocok hingga aku menemukan semuah gaun putih dengan hiasan mutiara yang sangat indah, aku mengamatinya beberapa saat

"Memang ini yang aku inginkan kebahagiaan papa, aku harus melepasnya dan menghilangkan rasa yang sempat mekar bersama felix, dia sekarang adalah kakaku. "

Aku mengambil gaun itu perlahan dan menarik nafas dalam-dalam
"Dia kakaku"
Senyuman ku gambar di wajahku, aku berjalan dan menyerahkan gaun pilihanku

"Ma coba yang ini pasti cocok"

Sebuah wajah dengan penuh kebahagiaan terpampang di wajah papa, mama, dan kak mingi
Ini keputusan yang benar aku yakin.

Acara
Hari ini pun tiba di mana dia akan menjadi kakaku

Acara berlangsung cukup ramai karna banyak teman papa yang datang mendukung kebahagiaannya sementara aku hanya mengundang beberapa teman yang memang sudah mengenal kluargaku dari dulu

"Lo cantik "

"Wah udah berani godain adik sendiri ni? "

Acara yang dipenuhi kebahagiaan di wajah yang berakhir dengan kebahagiaan juga

Malam yang dingin dengan angin yang berhembus mengiringi lamunan ku aku menatap langit penuh dengan bintang

"Di sini dingin, gak masuk aja nanti masuk angin lo"

"Aku ingin menikmati angin malam hari ini"

"Kalo gitu biarin aku ikut menikmati nya bersamamu"

"Silahkan"

"maaf lix"

"Why? "

"Maaf aku punya perasaan lebih ke kamu"

"Aku juga"

~it's bed time now~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~it's bed time now~

END ✿

ANGIN MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang