Chapter 09 - Surat Perjanjian

Start from the beginning
                                    

━━━━━━━━━ •♬ • ━━━━━━━━━━
c r a z y   f u d a n
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Sampai di kamar kos, masalah gak bisa selesai gitu aja. Kontak mereka diteror, dimintain klarifikasi dan juga jawaban atas rumor yang beredar.

Parah sih, berasa kayak artis yang lagi kena skandal aja, padahal ini masalahnya cuma gara gara homoan aja.

"Jadi sekarang gimana Daf?" Jisung yang udah pusing sendiri akhirnya milih buat nanya ke temennya, siapa tau Minho punya jalan keluar saat ini.

"Ya gak tau, kan ini rencana lo." Minho ngejawab acuh, milih buat main game meski dihiasi umpatan karena notif chat yang ngeganggu.

Ngelempar punggung ke sandaran tempat duduk, si tupai lantas mulai menyatu dengan sofa, sibuk mikirin langkah yang bisa diambil.

Sekilas emang hidup mereka terancam saat ini, tapi kayaknya masih ada beberapa keuntungan yang bisa diambil dari rumor yang beredar.

Misalnya aja-

"Tapi kalau kita dikira pacaran, bukannya bagus ya? Nanti kan gak ada yang ngedeketin gue atau lo lagi."

"Iya gak ada yang ngedeketin, tapi diburu tiap hari kayak buronan."

Jisung langsung kicep, bener juga apa yang dibilang Minho barusan. Fanatik homo di sekolah mereka udah pada ganas ganas.

Lelah mencoba memikirkan sisi positif yang sebenernya gak ada sama sekali, Jisung kemudian ngusap wajah pasrah, udah nyerah dia tuh.

"Padahal kalau ortu lo tau, perjodohan lo sama Esmeralda bisa dibatalin."

Srett...

Minho langsung ngebenerin posisi duduk.

"Lo bilang apa barusan Nat?"

Nyerngitin kening bingung, Jisung kemudian ngulang gumamannya barusan, ngebuat Minho terpaku lengkap dengan wajah serius yang terpasang.

"Lo mau kemana anjir?" Jisung kembali ngebuka suara, agak teriak pas ngeliat temennya yang tiba tiba bangun terus lari ke arah kamar tidur.

Yang lebih tua gak ngejawab, tapi gak lama setelahnya dia langsung kembali ke ruang tengah lengkap dengan secarik kertas dan sebuah pena di tangan.

"Nat, gimana kalau kita bikin surat perjanjian?" Minho mandang Jisung serius banget, ngebuat si manis makin masang wajah bego.

"Hah? Surat perjanjian ahli waris?"

Sebenernya Jisung menggoda banget buat digeplak saat ini, tapi sayang sekali Minho punya sesuatu yang lebih penting untuk diselesaikan.

"Bukan, ini surat perjanjian pacaran pura pura. Kayak yang lo bilang tadi, ada banyak keuntungan kalau orang orang ngira kita pacara."

Padahal tadi Jisung cuma nyebutin dua, itu pun benefitnya lebih banyak ke Minho.

"Lah, lo mau?"

Ngangguk dengan penuh keyakinan, Minho kemudian nunjuk secarik kertas yang dia letakkan di meja hadapan mereka.

"Kalau pun kita jelasin, kayaknya gak bakal ada yang mau denger. Jadi sekalian aja lah pura pura."

Bukannya nyaut, Jisung malah bengong sambil ngekhayalin sesuatu. Kalau nanti mereka pura pura pacaran, apakah dirinya harus totalitas? Perlu nyium Minho di depan umum gak? Perlu uwu uwuan gak? Perlu malmingan gak? Perlu naena-

"Bener juga sih, yaudah lah gas aja."

Dengan begini, Jisung gak harus ngecosplay jadi Siti lagi. Wah indahnya dunia.

Ketawa puas sambil salaman layaknya tokoh antagonis yang mau menguasai dunia, Minho sama Jisung lantas mulai ngebuat surat perjanjian alakadarnya lengkap dengan tanda tangan dan juga materai yang digambar make pena. Males beli keluar, mahal juga.

"Nah udah, giliran lo tanda tangan Nat." Minho langsung ngegeser kertas ke hadapan si tupai, ngasih pena miliknya supaya Jisung bisa membubuhkan tanda tangan super ribet.

"Oke udah."

"Sip."

Kedua remaja tersebut langsung mandang puas ke arah surat perjanjian yang baru selesai dibuat. Tadi Jisung nyaranin buat sekalian cap darah sih, tapi tentunya langsung ditolak mentah mentah sama si tampan.

Dengan begini mereka sama sama diuntungkan, Minho yang gak jadi dijodohkan dan Jisung yang gak dikejar kejar cowok lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan begini mereka sama sama diuntungkan, Minho yang gak jadi dijodohkan dan Jisung yang gak dikejar kejar cowok lagi. Kenapa gak kepikiran dari dulu aja coba?

Minho seketika ngulas senyum miring, seneng banget lah pokoknya.

"Kalian berdua homo ya?"

"Gue homo? Kurang kerjaan banget." –Dafa Minho Genandra, di masa lalu.

Jisung juga ikut cengengesan, akhirnya dia gak dimodusin sesama batang lagi. Tuh anak kan masih setia sama tempat tidur.

"Fudan adalah homo hanya sebuah mitos." –Natta Jisung Suputra, di masa lalu.

Ya bodo amat kemakan omongan sendiri. Orang bilang hidup itu penuh dengan tantangan, jadi terobos aja lah.

Menghindari homo dengan berpura pura homoan. Semoga aja mereka berdua gak belok beneran.

 Semoga aja mereka berdua gak belok beneran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

To Be Continue

Sumpah, aku udah lama break ngerjain ff ini. Semoga hasilnya gak garing garing amat.

Oh ya kalau gak bisa baca tulisan di suratnya, salahin Dafa aja ya, dia yang buat :D

Tertanda, 20/11/2021

Bee, aduh pegel

Crazy Fudan [Minsung] ✔Where stories live. Discover now