Keesokan harinya.

Denzel kini berada di kafe, sebelumnya ia dan Aaron mengerjakan tugas kuliah bersama disana. Karena tugas telah selesai, Aaron lantas segera pulang dan meninggalkan Denzel disana.

Pria psikopat itu membereskan laptop dan buku-bukunya yang berada di atas meja, kemudian ia masukan ke dalam ranselnya.

Setelah itu Denzel berjalan hendak keluar dari kafe untuk pulang ke apartemennya.

Baru saja pria itu melewati pintu keluar, tiba-tiba saja tubuhnya tertabrak oleh seorang wanita.

Bahu Denzel sedikit terhempas karenanya. Wanita tersebut lalu meminta maaf pada Denzel, "maafkan aku tu-" Wanita itu menghentikan kalimatnya setelah ia dan Denzel bertatapan.

Setelah melihat wajah wanita itu, sontak saja Denzel tersenyum miring. "Lea?" Tanyanya.

Ya, wanita itu adalah Lea. Yang dulu pernah menduakan Denzel dan Hugo.

Tatapan Lea kini berubah, mengekspresikan jika dirinya merasa takut sekaligus marah pada pria di hadapannya itu.

"Sudah lama tidak bertemu, akhirnya aku bisa bertemu lagi denganmu, jalang!" Ucap Denzel yang lalu terkekeh.

"Jaga ucapan mu, dasar psiko gila!"

"Bukankah aku benar? Kamu itu seorang jalang!?"

"Tutup mulutmu! Aku menjadi jalang hanya karenamu, kamu menjebak ku, sialan! Dulu kita bertemu di klub malam, saat itu aku sedang mabuk berat. Dan kamu... Sengaja membawaku ke sebuah hotel! Kamu melakukan hubungan intim denganku saat aku tak sadarkan diri, kamu merekamnya dan mengancam akan menyebarkan vidioku jika aku tak menuruti perintahmu untuk menjadi wanita ranjangmu! Karena kamu, hubunganku dan Hugo berakhir!" Ucap Lea sambil menunjuk wajah Denzel dengan rasa amarahnya yang membara.

Bukannya merasa bersalah, Denzel justru tertawa renyah. "Dasar jalang! Bukankah kamu menikmatinya juga? Kamu wanita yang munafik, seharusnya aku memenggal kepalamu!"

"Enyahlah, psiko gila!" Marah Lea yang semakin menatap Denzel dengan tajam, seakan-akan wanita itu ingin melenyapkan nyawa pria di hadapannya.

"Kamu persis seperti ayahmu!" Lanjut Lea.

"Apa?" Tanya Denzel yang heran dengan perkataan Lea.

Wanita di hadapannya itu kemudian menunjukan luka di lehernya, "lihat ini, bajingan! Ayahmu mendatangiku, memperdalam luka yang kau buat di leherku dan dia mengancam akan membunuhku jika aku tak mencabut tuntutanku padamu! Ayahmu juga mengambil darahku dan memasukannya ke dalam botol kecil. Ayah dan anak sama-sama seorang psiko, sungguh mengerikan!"

"Apa yang kamu bicarakan?" Tanya Denzel lagi yang tak percaya dengan ucapan Lea. Ia berpikir bagaimana bisa ayah angkatnya melakukan itu, setahunya, Charles adalah orang yang baik. Dan pekerjaannya adalah tentara, pastinya Charles tak mungkin melakukan itu.

"Enyahlah dari hadapanku!" Pinta Lea sambil mendorong bahu Denzel. Kemudian wanita itu meninggalkan Denzel dan masuk ke dalam kafe.
















🔪☠️☠️🔪




















Saat ini Denzel berada di apartemen Hugo. Mereka tengah mendiskusikan tentang kasus pembunuhan ayahnya Hugo.

Denzel terus memegangi kepalanya, meremas rambutnya dengan kuat agar otaknya dapat berpikir dengan jernih. Sedari tadi ia terus mengucapkan kata, "kelinci... Darah... Lea... Kelinci... Jalan Cascandel woods... Kelinci... Ayah... Lea...."

"Apa yang kamu pikirkan?" Tanya Hugo yang heran dengan sikap Denzel.

Bukannya menjawab pertanyaan Hugo, psikopat itu malah terus mengucapkan kata itu berulang kali. "Ayah... Darah... Lea.... Kelinci... Cascandel woods... Ayah..."

"Bajingan! Apa yang kamu pikirkan?!" Bentak Hugo yang kini merasa kesal.

"Jangan-jangan? Tidak! Tak mungkin! Tidak! Itu tak benar, apa yang aku pikirkan?! TIDAK! TIDAK!" Tingkah Denzel semakin aneh, ia terus mengucapkan kata tidak sambil terus memukul kepalanya dengan kuat.






Tbc

Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]Where stories live. Discover now