Chapter 30

9.1K 463 96
                                    

Playlist : Natalie Taylor - Love Is The Answer

Udah chapter 30 aje 🙃Tapi lapak ini masih sepi huhuuu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Udah chapter 30 aje 🙃
Tapi lapak ini masih sepi huhuuu

HAPPY READING
YUK BANTU TEMUKAN TYPO 🔎

Sebutkan inisial nama lengkap kalian!

Me : DO

Btw, udah tau lagu di mulmed?
Huaaa suka banget sama lagunya
Dengerin deh! 💞

🌷🌷🌷

Jadi begini rasanya patah hati. Seakan ada yang tersayat tapi tidak dapat dilihat dimana letak pastinya- seolah sayatan itu memang menusuk-nusuk seluruh tubuhnya tanpa terkecuali. Jika dibiarkan saja, Richelle akan semakin lemah karena dalam diam atau pun tidak, dalam sepi maupun ramai, sendiri atau dengan orang lain- kesedihan itu masih terus mendesaknya agar terus menangis.

Dan Richelle membenci itu. Lihatlah bagaimana kondisi seorang perempuan yang telah dipatahkan hatinya. Sungguh memperihatinkan tapi bajingan nya, pria yang menjadi tersangka atas luka itu justru masih baik-baik saja.

Kekecewaannya terhadap Alaric masih saja tidak menimbulkan kebencian bahkan kemarahan untuk membunuh pria itu saat ini juga. Atau meminta orang-orang pintar dari Indonesia untuk mengirim ilmu hitam yang mereka sebut santet.

Richelle berpikir, apakah ia begitu labil? Kekanak-kanakan? Kapan ia bisa bersikap dewasa baik sikap maupun cara pandangnya dalam kehidupan asmara yang bisa ia gunakan logika bukan hanya kata hati semata!

Kembali, Richelle mengambil napasnya dalam-dalam lalu menghembuskan nya perlahan. Beberapa kali ia ulangi demi menstabilkan kesedihan yang perlu ia tunda atau lebih baiknya benar-benar berhenti.

Sudah seminggu ini Richelle lebih menghabiskan waktunya sendiri di dalam kamar bahkan masuk sekolah pun baru ia lakukan hari ini dan lusa sudah kembali weekend yang pastinya akan ia gunakan untuk tidur dan tidur.

Richelle menolak siapa pun untuk mendekatinya termasuk orang tuanya. Begitu pula sahabatnya yang sudah tiga hari berturut-turut selalu datang bermaksud untuk membujuknya sekaligus menghibur Richelle pastinya. Tapi yang ia lakukan hanya mengirim pesan bahwa ia masih ingin sendiri.

Bahkan sehari setelah perayaan, Skyla dan Fernando turut mengunjunginya. Kalau dipikir-pikir, Richelle sudah seperti orang pesakitan yang mogok minum obat dan mengurung diri. Kendati demikian, ia bersyukur ternyata masih banyak orang terdekatnya yang peduli dan berkeinginan untuk menghiburnya dari kesedihan yang Kenrich bilang kau tidak pantas bersedih dan menangisi bajingan itu, sister. Sudahi lah cintamu pada pria tak berguna itu.

Setiap saat pun, Stephanie lah yang mengirimnya makanan dan di letakkan pada sebuah troli di depan pintu kamarnya. Namun pagi tadi, Stephanie yang sudah menyiapkan sarapan ke atas piring untuk ia antarkan lagi ke kamar Richelle- gadis itu justru bergabung di ruang makan.

𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓Where stories live. Discover now