Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam yang dingin, kini berganti menjadi Pagi yang hangat. Semerbak aroma Bunga Qingxin menyebar keseluruh ruangan.
Pagi ini (name) memutuskan untuk melakukan Relaksasi dengan mandi bunga. Yah walaupun minggu ini dia sudah cukup berendam dengan bunga.
Walau begitu, ada satu hal yang terus dipikirkannya. Yang bukan lain adalah Xiao.
"Xiao...."
Tiada hentinya gadis ini terus menggumami nama sang Yaksha. Semalaman dia terus memanggil namanya, tapi yang disebut tak kunjung datang.
Percuma saja yang dia lakukan. Setelah mandi, (name) memutuskan untuk keluar mencari kesenangan dan berkeliling. Bosan juga berdiam diri dirumah.
Paling tidak dia hanya akan menemui teman baiknya itu.
☀︎︎ Wanmin Restaurant, 10:00
"ehh????(name)-chan kamu kemana saja??? belakangan ini kamu tidak kelihatan, apa ada sesuatu?"
"Ah maaf Xiangling, akhir-akhir ini aku sangat sibuk. Bagaimana kabarmu?" Bohong (name).
"Aku baik! bagaimana denganmu?? Oh hari ini mau makan apa? silahkan~"
Entah mengapa Gadis koki itu selalu membuat mood (name) membaik. Masakannya selalu membuat (name) terkagum-kagum.
"aku mau Almond Tofunya dua, boleh?"
"Eh tumben? Biasanya Fisherman Toast? siipp deh ditungguu"
"Aku lagi ingin saja hehe"
Setelah Xiangling selesai memasak, kini Dua porsi Almond Tofu sudah berada dihadapan (name).
Lagi-lagi ia melamunkan Xiao. (name) menatap Almond tofu itu. Irisnya sedikit menyendu.
"(name)!"
"eh- Ma-maaf! aku...melamun terus sih..."
"Itu karena kamu belum makan kan, sekarang makan dulu~"
(name) jadi terkekeh mendengar ucapan Xiangling.
"terima kasih, Xiangling. aku pergi dulu"
"Dahh! datang lagi yaa, hati-hatii"
☀︎︎ Qingce Village, 13:00
Kini, (name) sedang memetik bunga Glaze Lily. Bunga yang menurutnya memiliki bentuk yang paling indah setelah Qingxin.
"Harum"
Setelah selesai dengan kegiatannya, dari kejauhan (name) melihat Seseorang yang tidak asing dimatanya. Gadis itu terlihat kebingungan. (name) memutuskan untuk mendekatinya. Kalau tidak salah sih dia....
"Halo, Nona....Ganyu?"
"Eh- h-halo. Anda... penjual bunga yang itu... apa ada sesuatu?" Tanya sang gadis bersurai Biru keunguan itu.
"Oh tidak, saya melihat anda sedang kebingungan, apa ada masalah?"
"Hmm...aku sedang menunggu Senior ku untuk Latihan... tapi dia belum datang juga" Jawabnya dengan suara sangat lembut.
"Oh begitu....Baiklah semoga latihan anda lancar. Aku permisi dulu"
Ganyu Mengangguk dan mengulas senyum tipis. Setelah (name) berlalu, barulah orang yang ditunggu Ganyu itu tiba.
"Maaf aku terlambat, aku menunggu gadis itu pergi"
"Oh begitu..."
"Latihannya jangan disini, ayo ketempat lain"
☀︎︎ Wangshu Inn, 18:00
Setelah seharian berkeliling, (name) berniat mencari tempat menghirup udara segar di tempat Verr Goldet bekerja. (name) mendapati tempat duduk diluar bawah. Hari ini sangat sepi. Hanya dia sendirian.
Sembari menunggu pesanannya, (name) termenung. Berpikir "apakah ada Xiao disini? Atau dia benar-benar tidak ingin menemuiku lagi?"
Menit demi menit telah berlalu, gadis ini sudah lelah berharap. Memang terkadang berekspetasi tinggi itu menyakitkan. Sudahlah, berhenti berharap seperti itu (name).
Dengan lambat, (name) melangkahkan kakinya untuk pulang. "Oh, aku lupa. Bunga Qingxin dirumahku, belum dihujani air."
Sesampainya dirumah, Bunga Qingxin yang ia rawat dengan penuh kasih sayang itu, Sudah layu. Bagaikan perasaan sang gadis.
".....Kenapa?"
Sementara disisi lain, Xiao. Berniat menerbangkan tiga bunga Qingxin yang diberikan oleh (name). Tangannya terhenti tuk bergerak. Rasa rindu dan ragu menghantui benak sang Yaksha.
"Mengapa dia sangat sulit untuk dilupakan? Perasaan apa ini?"
