9. perihal liburan ⁚ senang berdua

50 10 0
                                    

━━━━━━━━━//━━━━━━━━

Di hari ketika aku dan Jeno berdua, ia bilang, “Mau liburan nggak minggu lusa?”

Aku yang sibuk akan pengulangan beberapa materi untuk bekal ujian akhir semester itu menoleh. “Ke mana? Pantai?” tanyaku.

Jeno menghadapkan tubuhnya ke arahku, tak lagi bersandar di kursi sofa. “Ke semua tempat yang kamu mau,” jawabnya. Mata bulatnya berkedip beberapa kali, bibirnya ia lipat ke dalam hingga nampak seperti ia yang tengah tersenyum dengan polosnya. Layaknya anak kecil yang menunggu respon ibundanya untuk dibelikan es krim.

Aku terkekeh. Meletakkan ponselku yang menampilkan tulisan panjang dari jurnal untuk lebih fokus pada Jeno-ku. Aku bersila menghadapnya, melakukan hal yang sama sepertinya. “Aku maunya keliling dunia, gimana dong?” godaku.

Jeno nampak tak terganggu. Ia mengangguk. “Boleh. Jadi itu artinya kamu harus bareng aku selamanya. Karena sebulan aja nggak cukup buat penuhin keinginan kamu.”

Senyumku mengembang. “Kamu mau?”

“Mau apa? Keliling dunia atau bareng kamu selamanya?”

“Dua-duanya,” jawabku.

“Iya.”

“Iya?”

Jeno tersenyum, hangat. Layaknya mentari di pagi hari yang menguapkan embun. “Sejak awal.” Aku pun sama.

▰𝙠𝙚𝙚𝙥𝙮𝙤𝙪𝙨𝙖𝙛𝙚▰

Museum De Mata Trick Eye. Museum tiga dimensi yang melebarkan pupilku ketika melihat isinya. Ini adalah tempat yang aku pilih. Setelah ujian kami selesaikan, kami bersiap untuk pergi liburan.

“Jeno! Foto aku di samping menara Pisa!”

Dengan sigap ia memegang kameranya yang tersampir di leher, memfokuskan gambar dan suara dari kamera itu bisa aku dengar. Beberapa kali aku berganti gaya, dan Jeno pun dengan sabar membuat fotoku lebih bagus dengan berbagai arah yang ia ambil. Aku bergerak mendekat ke arahnya, mengambil kamera yang ia kalungkan dan menyuruhnya yang gantian berpose.

Ia agak malu pada awalnya. Tapi ketika foto pertama telah aku ambil tanpa aba-aba itu terlihat menakjubkan. Aku otomatis memujinya dan ia terkekeh pelan sebelum akhirnya berpose. Mulai dari pose keren hingga lucu, dia benar-benar fotogenik! Wajahnya akan tetap tampan meskipun aku mengambil foto dengan posisi terbalik sekalipun.

Memang Jeno yang terbaik!

Lantas kami akhirnya foto bersama. Dengan fotografer yang tersedia, aku dan Jeno berpose. Hanya pose sederhana, tapi ternyata hasilnya lumayan juga. Setelah itu kami berpindah menuju ke Paris. Ada sebuah tangga dengan latar belakang menara cantik yang tinggi, Eiffel.

Seperti sebelumnya, kami berfoto sendiri-sendiri lebih dahulu dengan kamera yang telah kami bawa lalu foto berdua dengan fotografer di museum itu. Beberapa kali berpose, hingga setelah dua kali kami mengambil gambar, aku hendak menariknya pergi. Tapi Jeno nyatanya malah menarik pinggangku dan merapatkan tubuh kami. Ia memelukku dan tersenyum sembari menempelkan dahi kami.

Jarak kami sudah dipastikan terlalu intim. Tapi setelahnya yang aku dengar adalah suara kamera yang membidik dan bisikan pelan yang jujur saja, membuatku senang bukan main.






“...je vous aime.”









Aku... berkeliling dunia bersamanya. Ia telah menepati satu ucapannya, dan Paris adalah kota yang aku sukai.

━━━━━━━━━//━━━━━━━━

monday, 22 november 2021

𝙠𝙚𝙚𝙥𝙮𝙤𝙪𝙨𝙖𝙛𝙚 ⁚ Lee Jeno Ft. NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang