02

11 5 1
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hi Readers👋🏻👋🏻👋🏻

HARI INI SAYA UP LAGI OKE

EMMM KAYAK BIASA

KALAU ADA TYPO SENGGOL AJA, EH KOMENT AJA MAKSUDNYA

JANGAN LUPA ★ SAMA 💬 NYA JUGA!!

OKE, SEKIAN TERIMA KASIH

HAPPY READING!!

"Jalanin aja dulu, soal perasaan mah bisa diatur."
~Muhammad Zaidan Al-Fikri~

🦋🦋🦋

Ayana menghela nafasnya lelah. Bersyukur dia sudah turun dari Taxi itu, setidaknya tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan yang harus dia jawab.

"Berisik bener tuh supir Taxi, sakit kuping nih gara-gara kelamaan denger ocehannya." Keluh Ayana.

Perumahan disekitar sini juga tidak terlalu sepi, masih ada anak-anak kecil yang bermain bersama teman sepantarannya. Rumah di samping rumah Bundanya menarik perhatiannya. Jika Ayana perhatikan lebih detail pun rumah itu terlihat persis dengan rumah rancangannya.

"Aaaaaaa...Gue kangen banget sama Lo." Sebuah pelukan dan teriakan tiba-tiba itu membuat Ayana terkejut dan hampir tersungkur.

"Wih alah, lepas oyyy! Leher Aya sakit!" Pekik Ayana geram.

Daisyi Zhepira Wulandariz Kakak Sepupu Ayana yang setahun lebih tua darinya. Daisyi dan Ayana sangat dekat, dan itu membuat Ayana terkadang tak bertutur 'Kakak' dengannya.

"Ealah nih anak, bahasanya masih sama." Dengus Daisyi, lalu melepaskan pelukannya, membuat Ayana bernafas lega.

"Ayo masuk, anggap aja rumah sendiri." Ujar Ayana cengengesan.

Daisyi menggeleng-gelengkan kepalanya, jengah melihat tingkah sepupunya itu. Mereka memasuki rumah, bercerita tentang bagaimana perjalanan Ayana menuju kesini. 

Dan sekarang sudah sampai di Kamar Ayana. "Iyain dah, Gue mandi dulu ye, udah gak nyaman nih Gue." Daisyi melambaikan tangannya pada Ayana sebelum memasuki kamarnya.

Ayana berdehem menyahutinya. Tangannya memutar handle pintu berwarna putih gading itu.

Ayana memasuki kamar itu dan menutup kembali pintu kamarnya. Didudukan nya  tubuhnya di atas ranjang empuk itu. Matanya mengamati seisi kamar, seisi kamar itu berwarna putih, membuat Ayana berdecak kesal. "Besok wajib ganti warna cat kamar nih!."

Gadis itu berjalan mendekati balkon kamar, menyibakkan kain gorden yang menutupnya, membiarkan cahaya matahari masuk.

"Widih, tetangga sebelah ada balkon juga ternyata. Gak papa lah ya, biar gak sepi-sepi amat." Gumamnya.

Ayana masuk kembali ke kamarnya, menutup rapat pintu balkon dan mulai menyusun-nyusun bajunya di lemari. Tak lama kemudian Daisyi kembali datang dan mengetuk pintunya.

"Aya! Gue masuk ya?."

"Iya." Jawab Ayana dari dalam.

Pintu kembali terbuka, menampilkan Daisyi dengan pakaian santainya dan dengan handuk yang melilit rambutnya.

"Cepat kali kau mandinya, situ mandi apa siram-siram aja?." Sinis Ayana setelah mengunci pintu lemarinya.

Daisyi mendelik kesal dibuatnya. "Enak aja Lo, ya mandi lah ya kali cuma gitu doang."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 10, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CHIQARISHWhere stories live. Discover now