• Chapter 3 •

140 22 26
                                    

Kalau kau bertanya soal bento buatannya...

---

"Ternyata benar Maizono-Chan tengah manggung...." Gumam [Name] sembari melahap bentonya.

"Umm ya, Kadang dia memang suka manggung mendadak..." Balas Makoto sembari bersandar di bench nya.

"Nee Naegi-Kun, Kau tidak makan?" Tanya [Name].

Makoto menggeleng, "Makananku yang harusnya menjadi bekal malah dihabiskan oleh Komaru..."

"Mau?" Tawar [Name] menyodorkan bentonya.

Makoto menggelengkan kepalanya, "Tidak Terima kasih..."

Krunyukkk

Ya itu suara dari perut Makoto sendiri:)

"Sudahlah Naegi-Kun... Ini makanlah..." [Name] kembali menyodorkan bentonya.

"Baiklah Terima kasih..." Ucap Makoto sembari mengambil sumpit dan memakannya.

"Enak! Nee [Surname], Kamu masak sendiri kah?!" Tanya Makoto setelah menelan suapan nya barusan.

[Name] merona malu, "Ah iya aku masak sendiri... Tapi biasa saja kok, Aku juga masih dibimbing Nee-San..."

"Walaupun masih belajar, Bentomu ini enak sekali! Sugoii, Selain memanah kau juga bisa memasak!" Sambung Makoto.

"Kata Nee-San aku harus bisa memasak, Agar nanti saat aku sudah menikah, Aku bisa memasak bekal suamiku..." Ucap [Name] dengan polosnya.

Makoto menghentikan aktivitasnya dan malah merona mendengar ucapan [Name] barusan.

"Aku tidak dengar apa apa aku tidak dengar apa apa!" Gumam Makoto pelan.

"Tapi syukurlah, Ternyata ada yang berkata kalau masakanku ini enak rasanya... Artinya aku sudah siap. Kata Nee-San begitu sih..." Sambung [Name] sembari memainkan rambutnya.

"S-siap untuk apa?" Tanya Makoto masih merona.

"Kata Nee-San aku sudah mandiri, Dan karena aku sudah mulai bisa masak sekarang, Tandanya aku sudah siap untuk memiliki suami!" Jawab [Name] asal ceplos tanpa malu.

"Dia polos sekali!" Batin Makoto tambah merona.

"Tapi ah... Aku akan meneruskan karirku sebagai pemanah saja... Aku belum terpikir sampai situ..." Ucap [Name].

"Syukurlah... Otakmu belum ternodai oleh 'itu'..." Balas Makoto.

[Name] memiringkan kepalanya, "Itu apa?"

Makoto menggelengkan kepalanya dengan cepat, "Lupakan!"

---

"Habiskan bentomu Naegi-Kun, Aku sudah kenyang, buat kamu saja!"

"H-hontou? Arigatou!"

"Besok aku akan bawakan dua, Satu untukmu, Dan satu untukku ya!"

"Heee tidak perlu repot-repot [Surname]-Chan..."

"Kenapa? Kata Nee-San aku juga harus terbiasa dari sekarang membuatkan makanan untuk sua-"

"B-baiklah! Tidak usah dilanjutkan!"

---

...Yaaa enak sih, Tapi aku juga diberi makan oleh ucapan-ucapan polosnya...

Tbc

I Trust Her. • Makoto Naegi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang