8. 👑

1.6K 175 6
                                    

"Lady Alistha? mau dijemput sekarang?"

"Tidak Brus, aku akan pulang sendiri"

"Jika ada apa-apa telpon saya Lady."

"Oke"

Tutt

Alistha sedang duduk di halte depan sekolahnya sambil menatap datar jalanan yang baru saja terkena guyuran hujan. Sekolah sudah mulai sepi.

Tadi setelah rapat dengan osis, dia melihat sepasang pemuda pemudi sedang duduk di atas motor berdua, terlihat seperti ingin pulang bersama.

"Ck, sedih banget nasib gw, " miris Alistha. "Tu cewe ga takut apa ya kalo gw bener-bener nyelakain nyokapnya."

".....Bener juga, dia pasti mikir kalo Brian bakal ngelindungin, jadi dia ga bakal takut ancaman dari gw. "

"Hmm ngelindungin ya... "lirih Alistha.

Flashback

"Cacaaaaaa,"teriak suara dari kejauhan.

Alistha menoleh, kemudian tersenyum lebar. "Ayeennn jangan lari-lari buset." mereka berdua, Alistha dan Brian.

"Ca! Gw seneng banget. Ternyata nanti SMA, gw ga jadi keluar negeri! "girang Brian sambil memeluk Alistha erat.

"Akh Brian pengap ih, "Alistha mendorong Brian pelan." Iyalah ga jadi, orang gw dah ngerayu om Brama pake seribu cara tau ga. "

"Lo emang the best Ca, sayang banget gw ama elu. "

"HAHAHHAA GELI"

Brian terdiam menatap Alistha yang sedang tertawa itu,

cantik.

"Ca... "

"Hmm? "

"Jangan jauh-jauh dari gw, bisa? "

Alistha menoleh dan menatap lekat mata yang menatapnya dengan sendu. Brian adalah sosok pemuda yang dari lahir sudah diatur jalah hidupnya. Keluarga Brian sangat disiplin dan sangat ketat dalam mendidik pewaris mereka.

Brian selalu dituntut untuk menjadi yang sempurna, terbaik, terhebat sampai-sampai dia lupa kalau dia hanyalah manusia biasa. Kemudian tiba-tiba Alistha hadir dan menjadi rumah dimana dia bisa pulang.

"Emangnya kalo gw selalu ada di dekat lo, hidup gw terjamin? "tanya Alistha tersenyum sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Aman dah, gw bakal selalu ngelindungin lo Ca, lo... berharga soalnya,"ucap Brian menatap lekat Alistha.

Alistha sangat suka tatapan itu, tatapan hangat yang membuatnya larut dalam bunga-bunga yang bermekaran. "Serius?"

Brian tersenyum kemudian tangannya terangkat untuk menyelipkan helaian rambut ke belakang telinga Alistha, "Ngeraguin, hm? "

"Damn,"gumam Alistha saat sadar ada air mata yang lolos disaat sedang mengingat lintasan memori itu.

Meongg

Alistha melihat ke arah bawah dan menemukan kucing berbulu lebat dengan corak warna yang indah.
"Apa? Lo mau kasihanin gw? "

Kepala kucing itu teleng ke kiri dengan mata yang polos, Alistha yang melihatnya gemas langsung berjongkok.

"Cing lu lucu banget sono pulang, lo cewe kan? Nanti dihamilin sama laki-laki brengsek nangis..."

"Oiya gw ada sisa makanan nih, mau ga? Bentar ya."

SEQUOIA   Where stories live. Discover now