Chapter 3

203 9 0
                                    

Selamat membaca! <3

◖◖◖

Pagi ini cuaca tidak begitu cerah, hujan terus mengguyur perkarangan mansion milik Yoongi. Sejak semalam hujan tidak kunjung berhenti. Jalanan kota begitu padat di tengah rintikan air yang membuat Yoongi memilih untuk bekerja dari rumah.

"Mungkin hanya itu dari saya dan jangan lupa besok saya tunggu revisiannya sekalian kirimkan ke e-mail saya", Ucap Yoongi begitu tegas, lalu memutuskan panggilan tersebut.

Bernapas gusar, memijat pangkal hidung sesekali menghembuskan napas perlahan. Memejamkan matanya berharap penatnya lekas hilang.

Seseorang memperhatikan dari pintu, menatap lamat lamat sampai akhirnya masuk ke dalam. Jimin langsung memberikan kopi panas untuk suaminya tersebut, berjalan menghampiri Yoongi dan meletakkan kopi tersebut di meja.

"Ada masalah di kantor?", Tanya Jimin.

"Ada kesalahan teknisi, jadi harus rombak ulang hampir kacau semuanya"

Jimin yang mendengar jawaban sang suami hanya mengangguk, mengelus surai sang pria dengan lembut dan mencium keningnya. Di mundurkan kursi yang sedang Yoongi tempati dan memilih duduk di atas pangkuannya.

"Dingin, Gi" Bisik pelan Jimin tepat di telinga Yoongi, mengalungkan lengannya di leher Yoongi sambil menatap mata sang suami.

"Ya udah aku ambilin selimut dulu, pindah ke kamar aja ya, mau?", Tanya sang suami, Jimin hanya menggeleng tidak mau.

"Kalo di sini makin dingin, udah aku naikin juga temperatur AC nya"

"Dingin, Gi. Mau yang anget", Jimin berkata lagi bahwa dirinya kedinginin namun yang ia maksud bukanlan sesuatu yang hangat dari luar melainkan dari dalam.

Menatap lekat mata sang dominan lalu mengelus pelan tengkuk sang suami, di ambilnya tangan Yoongi dan meletakkannya di bagian paha dalam dan menuntunnya mengelus perlahan.

Yoongi seakan paham apa yang dimaksud dan menyeringai. Di lumatnya bibir tebal sang suami sesekali menggigit kecil. 

Ngghh....

Satu desahan lolos dari mulut Jimin, Yoongi terus mengelus paha bagian dalam lalu kembali memeluk pinggang Jimin. Sedangkan Jimin tidak tinggal diam, tangan nya mulai mengelus rahang Yoongi lalu turun ke arah dada dan kini berakhir di bagian selatan Yoongi yang mulai mengeras. 

Satu remasan membuat Yoongi menggeram pelan di sela-sela ciuman panas mereka. Tangan nakal Yoongi mulai naik ke dada Jimin, menggerayangi tubuh sang suami kecil dengan perlahan sampai di bagian puting ia memilin membuat Jimin melenguh dan kenikmatan.

Jimin melepas lumatan lalu segera beranjak berdiri dari pangkuan Yoongi. Menyejajarkan kepala dengan selangkangan milik sang suami, ditarik celana yang mengembung tersebut dan di keluarkan penis besar milik Yoongi. 

Di kecup nya ujung penis itu dan mulai memasukkan ke dalam mulut milik Jimin. Melakukan Deep Throat andalan Jimin yang membuat Yoongi lagi-lagi menggeram kenikmatan. Menyesap layaknya lollipop, berulang kali Jimin bermain dengan gundukan dua bola yang menggantung bebas di kenjatan milik Yoongi dan berulang kali juga Yoongi menikmati isapan dari mulut kecil Jimin.

di tariknya Jimin memunggunginya karena Yoongi tidak ingin pelepasan nya berakhir di dalam mulut melainkan di dalam lubang sana, lubang hangat milik Jimin. Melepas paksa celana yang Jimin kenakan dan segera meludahi lubang Jimin yang berkedut untuk segera di masuki.

Memasukkan penis nya secara perlahan membuat Jimin melenguh kenikmatan,"Ngggh... Yoonhh--"

"Gerakhh-- Yoonhh."

Yoongi mulai bergerak perlahan, menghentakkan penisnya ke dalam lubang hangat milik Jimin. Meremas bongkahan kenyal dan menampar dengan keras sehingga menimbulkan kemerahan di sana. 

"Akhhh Yoonn."

"Fasterhh please--."

"As you wish sweetheart."

Hentakan yang diberikan Yoongi mulai cepat dan tidak beraturan. Terus menumbuk bagian terdalam membuat Jimin mengerang kenikmatan dan menyeseuaikan ritme Yoongi.

Melihat wajah Jimin yang kacau membuatnya semakin bergairah untuk menghajar lubang anal milik sang suami. Bagaimana cara Jimin terus meracaukan namanya serta desahan - desahan yang keluar dengan sangat lantang dan merdu di dengar telinga miliknya. 

Posisi mereka belum berubah, masih di dalam ruangan kerja milik Yoongi. Jimin menumpu badan nya dengan lengan yang memegang erat meja agar tidak ambruk saat bagian belakang tubuhnya tengan di hantam benda lunak yang penuh.

"Cantik, Mi. The prettiest one."

"Does it feels good, Kitten?."

"Yoonghhi-- akhh mau cum."

"Sure, Kitten."

Jimin keluarkan putihnya sesaat setelah mengatakan kepada Yoongi, Yoongi terus menghentak di belakang untuk menjemput putihnya. 

"Ngghh-- Yoongiihh."

"Akhh yessshh Daddyhh."

"Fuckk Jiminnn nghhh you so tightt."

Merasakan penisnya membesar dan akan mencapai putih nya. Yoongi mempercapat temponya, di dua hentakkan terakhir Yoongi mengeluarkan cairan semen putih di dalam dan memenuhi lubang Jimin. 

Jimin hampir ambruk namun Yoongi menahan nya, mengatakn bahwa ia akan membereskan semua nya setelah ia menggendong Jimin menuju kamar mereka untuk beristirahat sehabis ia gempur. 



◖◖◖

Hallo! Akhirya aku bisa update lagi, maaf yang kemarin - kemarin menunggu terlalu lama karena kebetulan aku ada struggle di rl. Maaf kalo ini rada cringe atau kurang memuaskan cause this is my first to write this story.

Thank you for giving me vote support and the comments, it means a lot for me <333333


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 01, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PhospheneWhere stories live. Discover now