mereka sering melakukan hal 'itu', karena dimaslah yang selalu memintanya, Bayu tentu saja tidak bisa menolak, bayu Sangat mencintai dimas, bahkan semua hal pertama tentang tubuhnya, telah direnggut oleh dimas, bayu tidak menyesal, tapi kadang dia merasa bersalah pada neneknya,  juga sangat berdosa pada Tuhannya, katakanlah bayu begitu buta akan cintanya, hingga dia rela melakukan apapun untuk dimas, hingga mengesampingkan semua rasa bersalah serta berdosa itu.
.
.
.

Bayu masih melakukan perkerjaannya, Hingga pada saat Jam sebelas siang, tiba-tiba ruang operasi terbuka dan disana muncul seorang laki-laki bertubuh tinggi, keluar dengan setelan baju berwarna hijau khas baju operasi, di lehernya masih tersampir sebuah masker, dia terlihat lelah, membuat bayu khawatir, ingin sekali bayu menghampiri kekasihnya itu, lalu bertanya tentang keadaannya,  tapi Bayu tahu hal tersebut tidak mungkin dapat dia lakukan.

Dimas berjalan menuju ruangannya, dan sekilas melirik kearah Bayu yang juga sedang menatapnya, Dimas yang melihat itu langsung mengalihkan pandangannya kearah lain, membuat Bayu sedikit kecewa.

Bayu dan Dimas sebenarnya sudah menjalin hubungan, dan itu sudah hampir satu tahun ini, dan asal kalian tahu yang menembak duluan adalah dimas.

Bayu tentu saja tidak menyangka dan sangat senang waktu itu, hingga dia dengan begitu saja menerima pernyataan cinta Dimas tanpa berpikir panjang, dan tanpa bertanya kenapa dimas tiba-tiba memintanya untuk menjadi pacarnya, bayu tentu tahu dimas seorang straight, tapi dengan begitu tiba-tiba dia malah mengajaknya berpacaran, Bayu tidak tahu kenapa Dimas bisa tertarik padanya, yang bahkan mereka juga sangat jarang bertemu, dan tidak pernah sama sekali bertegur sapa.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"HOEKK!!-HOEKK!!-UGHH!!-HOEKK!!" suara muntahan itu terdengar disalah satu bilik WC rumah sakit, Bayu dia terduduk dilantai dengan keadaan yang terlihat lemas, dia entah berapa kali bolak-balik ke kamar kecil hanya untuk memuntahkan isi perutnya.

Bayu merasakan penyakitnya semakin parah, dan perutnyapun mengeras tanpa sebab, dibagian bawah perut, bayu menekan perutnya beberapa kali, benar-benar terasa keras, bayu Bingung, dia tidak tahu penyakitnya apa, padahal dia sudah meminum obat pereda kembung serta mual.

'ring..ring..ring' suara handphone bayu tiba-tiba berbunyi, menunjukkan ada yang menelponnya.

Bayu dengan segera melihat layar telponnya itu, dia melihat dokter dimas menelponnya, wajah bayu tiba-tiba berseri senang dan rasa mualnya entah hilang kemana.

"Hallo?" Ucap bayu, dia tersenyum kecil entah bagaimana semua rasa tidak nyaman ditubuhnya menghilang begitu saja ,dia begitu bahagia ketika dimas menelponnya, dimas begitu jarang menghubunginya, dia biasanya hanya mengirimkan pesan singkat, yang menyuruhnya datang ke apartemennya, hanya itu saja tidak pernah ada pesan-pesan romantis, ataupun basa-basi menanyakan kabar.

Semua isi pesan yang ada, itu juga kebanyakan dari bayu dan hampir semua isi pesan itu diabaikan oleh dimas.

"Temui aku digudang belakang rumah sakit sekarang, ada yang mau aku bicarakan..." Ucap Dimas singkat disebrang telpon.

"Iya..." Ucap bayu dengan senyuman yang masih terpatri jelas diwajahnya, akhirnya keinginannya sedari pagi bisa tercapai, dia bisa menemui kekasihnya itu sekarang.
.
.
.
.

Dengan bergegas Bayu menuju tempat yang kekasihnya bilang tadi.

Gudang belakang yang disebutkan oleh dimas memang cukup jauh Dan sangat jarang dikunjungi orang, Bayu tidak tahu kenapa dimas tiba-tiba ingin bicara padanya, dan dia juga merasa aneh karena ini dirumah sakit, biasanya dimas tidak akan mau berbicara padanya jika itu dilingkungan rumah sakit.

sekali tamat MPREG (season 2)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن