Tidak semua hal bisa diceritakan. Entah itu orang tua, sahabat, teman dekat, atau bahkan pasangan. Ada kalanya diri ini butuh tenang dalam bercerita lewat sajadah panjang yang berkolaborasi dengan air mata dan penyesalan. Ada banyak hal yang tak bis...
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Andai bisa, iyaa, aku ingin memutar waktu. memutar waktu untuk tidak terjerumus ke jurang itu. Ada banyak kesalahan fatal yang semestinya tidak terjadi. Pun itu juga salahku. Iyya, aku yang menjerumuskan diriku ke jurang itu. Bahkan, sudah ada peringatan untuk tidak melewatinya, tapi aku sengaja melompat dan menyerahkan diriku ke jurang itu.
Elisa Fahranoid, orang-orang memanggilku dengan sapaan Cece. Mereka mengenalku sebagai perempuan lugu dan polos. Bahkan dikampus, banyak laki-laki yang menggodaku, tapi aku mengabaikannya.
Hidupku tidak jauh dari membaca dan belajar. Itu semua tuntutan keluargaku. Mereka semua menuntut untuk aku menjadi yang terbaik. bahkan, untuk mengenal dunia luar pun aku tidak ada waktu. Yang keluargaku mau adalah menjadi yang terbaik, tidak peduli bagaiama pun caranya. Tapi satu hal, aku ingin sekali merasakan dunia luar.
Karena tuntutan itu, seiring berjalannya waktu semua berubah ketika aku mengenal laki-laki yang bernama Zeki. Iyya, bahkan sampai aku menjalin Backstreet dengannya. Semenjak berhubungan dengannya, hidupku berubah 180 derajat.
Aku yang dulunya lugu dan polos, kini berubah menjadi liar. Bahkan aku sampai jarang pulang. Pun juga kalau aku pulang, aku selalu pulang malam diatas jam dua belas. Ada banyak kenangan terang dan gelap bersamanya.
Namun, ada satu kejadian yang membuat aku sadar akan semuanya. Iyya, aku menyesal dengan perbuatanku. Aku ingin bercerita diatas sajadah panjang dengan air mata. Aku ingin tenang dengan hatiku tanpa ada gangguan atau telinga dari manusia.
Jujur, perasaan menyesal, takut, bahagia, tenang, resah bercampur jadi satu. Yang jelas, aku tidak bisa mendeskripsikan perasaan itu kepada siapapun. Melampiasanku saat ini hanyalah air mata dan merendahkan diri di hadapan Rabb ku.
