11.Dear gus , Rafan .

366 25 1
                                        


Happy reading 📚

•DEAR GUS, RAFAN

11. Waktu bersama shaqila.

Suara pendagang pasar terdengar ramai saling melempar argumen tentang barang dagangan yang mereka jual atau pun pembeli yang menawar harga pas . Tempat yang ya bisa di bilang asik , bisa bertemu dengan banyak orang yang khusus nya dari kalangan perempuan .

Mereka saling memilih berbagai belajaan mulai dari sayur, buah-buahan atau pun pakaian, Semua menyatu jadi satu. Berbeda dengan mall, Pasar sendiri bisa di bilang tempat yang kumuh dan biasanya hanya orang kecil yang memiliki pemikiran untuk hemat yang akan datang kesini.

Coba banyangkan jika di mall harga satu sayur bayam 5rb-10rban per ikat . Apakah tidak terlalu mahal untuk rakyat kecil, di pasar Mereka bisa mendapatkan Bayam per ikat dengan harga seribu-tiga ribuan.

Berbeda dengan shaqila yang dari awal masuk ke pasar senyum nya tak berhenti merekah, sama sekali tak memiliki rasa jijik. Begitupun dengan seorang laki-laki yang Setia mengikuti langkah sang adik dari belakang dengan menenteng sebuah tas belanjaan.

"Kita mau beli apa dulu qil" tanya fahri, kepada shaqila yang berjalan terus tanpa tau tujuan mereka.

"Abang, kita beli sayuran dulu gimana?" Jawab shaqila, Fahri pun mengangguk tanda setuju.

Shaqila Langsung mencari penjual sayuran yang dirasa menjual sayur dengan lengkap, karna jika berkeliling lagi rasanya kaki fahri sangat pegal.

"Nah disana bang!" tunjuk shaqila, seraya berjalan mengekori sang adik.

"Mbak, sayur kangkung?" Tanya shaqila sesampainya di depan meja penjual sayur.

Fahri menghela nafasnya kasar, ternyata menemani wanita belanja seperti sekarang sangat membosankan, kalau saja bukan uminya tadi yang meminta fahri untuk berbelanja bisa di pastikan sudah ia tolak mentah-mentah.

"Ada mba, mau berapa ikat?" Tanya pedagang itu.

Shaqila sedikit berfikir sebelum,"Satu ikatnya berapaan mbak"

"Satu ikatnya 2rb mba, mau berapa?" Tanya pendagang tersebut.

"Kalau beli tiga, lima ribu boleh ngga mba?" tawar shaqila.

Fahri memutar bola matanya malas, dengan harga 2rb itu sudah sangat murah tapi kenapa harus ada sesi tawae menawar lagi!, fahri sangat kesal sekarang. Kakinya sudah tidak bisa di kondisikan menunggu shaqila berbelanja hanya satu sayuran memakan waktu 30 menit.

Si pedagang sedikit berfikir, "Yaudah mba, ngga papa! Mau yang mana."

Shaqila memilih satu persatu kangkung bersebut,  membolak balikkan nya sampai beberapa kali membuat sang kakak menatap nya jengah. "Kamu milih apa si dek? Ribet banget sampai di bolak-balik segala," tanya fahri dengan nada sedikit kesal.

"Milih yang Bagus dong bang, shaqila ngga mau rugi." jawab shaqila yang masih Setia dengan kegiatan nya memilih sayur.

"Yang ada keburu jam 12 siang," kesal fahri.

Shaqila mencebik kesal, "Ck, abang kalau ngga tau apa-apa diam aja deh!" balas nya ketus.

Oke, sepertinya diam adalah keputusan yang tepat untuk saat ini. Karna Fahri terlalu malas untuk berbicara.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 11, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dear, Gus Rafan. [Sequel AWG]Where stories live. Discover now