7. "DIA BUKAN MANUSIA!"

19.8K 3.4K 285
                                    

HALLO!!

Makasih udah mau sempetin baca cerita ini!

Semoga sehat selalu!❤️❤️

🔥HAPPY READING🔥

"Dia pasti bukan manusia"

"Lo udah ngomongin itu hampir sepuluh kali," Gadis berambut sebahu dengan warna coklat terang itu Renata Octaviana namanya, ia mendengus pelan merasa jengah dengan ocehan sahabatnya.

"Ta, mata Ara berubah! Lo harus percaya sama gue, dia bukan manusia! Gak ada manusia yang ngalamin perubahan warna mata secepet itu!" Ujar Nabila.

"Lo halu apa gimana? Jelas-jelas junior itu manusia, kakinya napak."

"Bisa jadi dia alien!"

Gemas. Tata menoyor kepala Nabila pelan, "kebanyakan nonton film gak baik buat kesehatan otak lo!"

Nabila melotot marah, "lo gak percaya sama gue? Sahabat gue bukan, sih?!"

"Gue gak akan percaya sama siapapun kalau bukan gue yang liat sendiri pake mata gue!"

"Kalau gitu ayo ikut gue," Nabila menutup kasar laptopnya, lalu menarik tangan Tata untuk ikut bersamanya.

"Mau kemana?! Sebentar lagi bel pulang!" Protes Tata.

"Temuin si Ara, gue bakal buktiin ke lo kalau apa yang gue lihat itu bener!"

"Ck," Tata berdecak kesal, "kalau apa yang lo liat salah?"

"Gue jadi babu lo selama seminggu!"

"DEAL!!"

🔥🔥🔥

"Minum dulu," Ryan menyodorkan botol air mineral untuk Ara yang langsung diterima oleh gadis itu. Kini Ara memakai seragam olahraga milik Arzion karena seragam putih toscanya yang basah.

Sementara itu Arzion bersembunyi dibalik punggung Reyga, nampaknya cowok itu masih dilanda rasa takut mengingat betapa mengerikannya Ara saat marah.

Kejadian beberapa jam yang lalu sempat mengundang kehebohan banyak murid bahkan dikalangan guru sekalipun, dinding kaca yang pecah menjadi saksi bisu kengerian Ara saat marah.

Beruntung, Reyga memberanikan diri untuk menenangkan Ara dari amarahnya. Perlakuan cowok itupun sempat membuat para gadis VICTORIA menahan nafas karena ini pertama kalinya Reyga memeluk seorang perempuan.

"Masih marah?" tanya Ryan.

"Sedikit" jawab Ara.

"Dari tadi gue mikir," Noval menyeletuk, menatap Ara dengan sorot dalam. "Siapa yang ngelempar Nabila sampai ngebentur kaca?"

"Lah, iya padahal gak ada yang nyentuh dia," Eilano ikut menimpali, "aneh gak sih? merinding gue."

Ara menunduk ia bahkan tidak berani menatap teman-teman kakaknya, ia bingung harus menjelaskan apa? Semua terlihat tidak masuk akal di mata mereka.

"Ara, kakak boleh peluk kamu?" tanya Arzion pelan dari balik punggung Reyga.

Ara mengangguk, "peluk kakak"

VICTORIA[Sudah terbit] Where stories live. Discover now