Eight

1.1K 140 11
                                    

24 Desember 20xx, pukul 05.44 JST

Seorang gadis bersurai gray sedang menggulung dirinya di dalam selimut tebal berwarna biru. Alarm sudah berkali-kali berdering tapi sang gadis sangat enggan membuka matanya.

Terdengar ketukan pintu dari luar kamar. Tapi (name) semakin mengeratkan selimutnya.

"(name)! Cepat bangun!"

(name) berdecak kesal, ia sangat ngantuk tapi nii-chan malah membangunkannya.

"Masih ngantuk!"

"Katanya mau bangun pagi!"

Dengan terpaksa (name) membuka matanya lalu keluar dari selimut.

"Iya iya aku bangun!"

"Cepatlah berkemas!"

~~~

Sekarang (name) dan Izumi sedang berdiri di depan pohon besar yang kemarin Izumi kunjungi. Semalam mereka berdua sepakat untuk mengunjungi taman tempat mereka bermain waktu kecil. Hanya untuk bernostalgia masa kecil yang menyenangkan.

"Nii-chan ingat saat kita memanjat pohon ini?"

Izumi mengangguk, ia sangat ingat saat mereka masih 5 tahun, pertama kali ke taman itu. Mereka berdua berdua memanjat pohon yang masih kecil itu, masa kecil yang nakal.

"Kau ingat saat kau terjatuh di dekat ayunan lalu menangis sampai berguling-guling?"

(name) terkekeh mengingat kejadian itu, dulu ia memang anak yang cengeng.

"Aku rindu masa kecil"

"Aku juga"

Keduanya terdiam, tenggelam dalam pikiran masing-masing. (name) berjalan mendekati ayunan lalu duduk disitu.

"Ayunkan aku!"

Izumi mendekati adiknya, ia kira adiknya berubah ternyata tidak, tetap seperti dulu. Sungguh menyenangkan bernostalgia seperti ini walau umur mereka yang sudah 18 tahun.

"Ada yang ingin ku berikan"

(name) berputar menatap Izumi, apa yang ingin nii-chan nya berikan?

"Apa?"

Izumi mengambil sebuah kotak dari tas yang ia bawa untuk membawa baju latihan. Kotak berukuran 15x15 berwarna biru laut membuat (name) penasaran dengan isinya.

"Hem tahun ini aku belum memberikan hadiah ulang tahun kan? Aku membelikan ini untukmu"

Benar, bulan lalu mereka berulang tahun dan Izumi tidak mengirim nya hadiah padahal (name) sudah mengiriminya parfum keluaran terbaru dari brand yang Izumi sukai, Dior. Tangan (name) memegang kotak itu, ia pikir Izumi tidak peduli dengannya lagi sampai tidak mengirimnya hadiah.

"Aku boleh membukanya sekarang?"

Izumi mengangguk, ia memang ingin (name) segera membuka hadiahnya. Tangan (name) membuka kotak tersebut, otaknya berusaha menebak apa isi nya. Setelah terbuka, (name) terdiam dan menunduk menatap isi kotak tersebut.

"Maaf kan aku karena baru sekarang membelikan itu untukmu, kau boleh membuangnya kalau tidak suka"

Seorang Sena Izumi meminta maaf? Sungguh kejadian yang cukup langka bukan?

"Nii-chan mengingatnya? Ku kira nii-chan tidak akan pernah membelikannya untukku"

"Aku sudah minta maafkan? Kalau tidak suka kau bisa membuangnya"

"Aku menyukainya"

(name) mengangkat kepalanya menatap Izumi, senyum manis terlukis di wajahnya.

"Kau tidak akan membuangnya?"

"Tidak akan, aku akan menjaga nya dengan baik"

Wajah tegang Izumi langsung berubah menjadi tenang, walau ia percaya diri kalau adiknya akan menerima hadiahnya tapi tetap saja rasa takut kalau hadiahnya akan dibuang tetap ada. (name) berdiri dari ayunan sambil memegang komedi putar mini berwarna perak dan biru lalu mendekati nii-chan nya.

"Arigatou nii-chan~"

"Ya"

"Bukankah nii-chan sebentar lagi harus latihan? Ayo kita mencari sarapan dulu"

Mereka tidak sarapan sebelum berangkat, tidak mungkin Izumi latihan dengan perut kosong kan? Kalau sampai pingsan akan sangat gawat karena nanti malam Knights ada live.

~~~

Yumenosaki dipenuhi para idol yang sedang latihan. Kali ini (name) dapat melihat teman-teman nii-chan nya yang berbeda unit. Setiap unit memiliki ciri khas masing-masing yang membedakan satu sama lain.

"SENA"

"SENA-KUN"

Izumi menarik (name) ke belakang nya seolah melindungi adiknya dari penjahat. Memangnya mereka orang jahat?

'Siapa?'

"Apa?"

"Siapa yang kau sembunyikan itu?!"

"Bukan urusanmu"

"Hee tidak ku sangka Sena-kun memiliki saudara"

"Hakaze, jangan macam-macam"

"Aku hanya ingin berkenalan dengan nona cantik ini"

"HAHAHA KAU SAUDARANYA SENA? AKU RYUSEI RED, MORISAWA CHIAKI"

Entah sejak kapan orang bernama Morisawa Chiaki ini di samping (name) dan berteriak tepat ditelinganya. Rip telinga

"Ah-ahaha halo Morisawa-san, Sena (name) desu"

"Morisawa-kun curang! Aku juga ingin berkenalan"

"Hei kalian! Jangan berisik, chou uzai~"

(name) menatap mereka dengan tatapan heran. Kenapa teman nii-chan nya tidak ada yang benar-benar normal?

"Halo nona cantik~ Hakaze Kaoru dayo~ Maukah kau berkencan denganku?"

"Jangan dengarkan dia"

"Sena-kun pelit, aku hanya ingin mengajaknya jalan-jalan"

"Aku bilang tidak ya tidak"

"Tapi Sena-chan belum- Eh? Sena-chan kemana?"

"Loh?"

"LOH?"

~~~

Up nya lama ga kek kemarin? Tadi Ziel ketiduran :D

Ic in Chiaki gimana sih?
Mengbingung

Sampai jumpa di next chapter~

Twins?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang