chapter 2

122K 7.8K 105
                                    

Hari senin ini prilly bekerja lembur, ia tampak lebih giat bekerja dari biasanya.

"Prill,pulang yuk" ajak itte.

"Gue lembur nih te, lo duluan aja ya" balas prilly namun masih fokus pada komputernya.

"Ya ampun prill, tumben banget lo lembur2, beneran nih mau lembur? Sepi banget loh" kata gritte yg tampak khawatir dengan sahabatnya itu.

"Gak pa2 kok te, lagian kan lumayan kalau gue lembur terus, bisa nambah2in buat baya hutang gue" balas prilly sambil tersenyum pada gritte. Gritte sangat salut pada sahabatnya ini,ia adalah wanita pekerja keras, prilly tetap terlihat tegar, walaupun gritte tau saat ini prilly sangat rapuh.

"Yaudah deh kalau gitu. Gue Balik duluan ya,lo hati2 loh ntar pulangnya. Oh iya lo bawa mobil kan?' Tanya gritte.

"Enggak nih, mobil gue lagi dibengkel, mau ngilangin lecet2bya sedikit karna ketabrakan kemaren, kalau bos sampai tau, abis gue kena omel lagi"ucap prilly.

Grite hanya mengangguk mengerti. Lalu grittepun memutuskan untuk pulang. Sementara prilly masih melanjutkan pekerjaannya.

*******

"Kita pulang aja yuk" ajak ali pada ghina pacarnya.

"Kok pulang sih sayang, aku masih mau disini, minuman aku juga belum habis. Kamu emangnya gak minum?" Tanya ghina.

"Aku gak minum begituan" balas ali.

"Ih kamu apaan sih, norak banget. Ke diskotik kok gak minum, emangnya kamu disini mau minun apa?kopi?" Tanya ghina ngasal. Sepertinya gadis ini benar2 mabuk.

"Terserah deh, aku mau pulang. Kalau kamu gak mau pulang, terserah" kata ali lalu berlalu keluar dari diskotik itu. Jujur ali sangat tak suka tempat itu. Tapi pacarnya sangat memaksa. Ghina sama sekali tak menyusul ali, mungkin kini dia benar2 tak sadar karna mabuk. Ali melajukan mobilnya pergi dari diskotik itu.

*********

"Huh, akhirnya selesai juga" kata prilly lega. Prilly lalu melirik jam tangannya.

"Ya ampun, udah jam setengah 12. Mampus gue,pulang pakai apa nih,masih ada angkutan umum gak ya"kata prilly cemas sambil membereskan barang2nya kedalam tas lalu bergegas keluar dari kantor. Prilly berdiri dipinggir jalan mencari angkutan. Tak begitu banyak kendaraan yg lewat, maklum saja sudah hampir tengah malam. Prilly memperhatikan kekiri kekanan mencari angkutan umum yg lewat,takut menyelimuti dirinya,tak ada orang yg berjalan. Tiba2 saja lewat dihadapan prilly 2 orang bertubuh besar dengan tato berbagai bentuk ditangannya.

"Haiii neng, sendirian aja" kata orang itu yg sudah pasti preman, sebut saja nama kedua orang itu tang dan obeng. Prilly tampak ketakutan,

"eh jangan macam2 ya, kalau kalian macam2 gue bakal teriak nih" kata prilly.

"Galak bener sih neng, kita cuma mau minta tasnya kok" kata si obeng.

"Tapi kalau neng mau, kita juga bisa antar neng pulang" kata si tang pula dengan tatapan nakalnya.

"Eh jangan liat gue kayak gitu ya,lo pikir gue cabe2an goceng apa, gue colok nih mata lo" ancam prilly. Sitang dan obeng tertawa mendengar ucapan prilly. Dengan sigap mereka menarik tas yg ada ditangan prilly. Namun dengan sigap pula prilly menariknya..

"tolong....tolong...." teriak prilly.

"Serahin tasnya" ucap si obeng yg mulai marah.

Namun tiba2. Brukkkk!!!! Si obeng ambur terkena pukulan seseorang.

"Eh jangan ikut campur ya lo" ucap si tang lalu melayangkan pukulannya kepada orang itu. Tak terima dipukul, orang itu membalas tiada ampun. Dan kembalilah sitang ambuk bersama siobeng. Karna takut mendapat pukulan lagi akhirnya sitang dan obeng lari ntah kemana.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang