3 : Orange

656 62 9
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

"Selamat sore kak... Perth nya ada kak?" Tanya Dew begitu dia melihat War dihadapannya, Dew tersenyum ramah seperti biasanya.

Iris gelap War bergerak liar nan tajam, dia tatap Dew dari atas hingga ke bawah. Di tangan Dew ada sekantong buah segar. Dia mana mungkin datang dengan tangan kosong. Malu dong.

"Siapa?" Tanya War balik pura-pura tidak tahu kalau Dew itu pacar Perth.

Senyum rupawan masih bertahan di bibir Dew.

"Aku Dew Jirawat Sutivanisak, pacarnya Perth!" Terang Dew tanpa keraguan di sela senyumannya yang semakin mempesona tuk menarik hati calon kakak ipar.

Mendengar kata pacar terlontar dari mulut Dew membuat Gulf segera keluar, dia ingin tahu seperti apa Dew itu. Penasaran dia.

Perth masih sibuk di dapur bersama Lalisa, pacarnya Gulf. Mereka sedang masak makan malam.

Dew memberikan Wai kepada Gulf ketika Gulf sudah berdiri di sisi War. Gulf mengangguk dengan posisi tangan di depan dada.

"Aku boleh menemui Perth kak?" Ucapnya masih sopan nan ramah. Dia sudah melihat Perth yang belum tahu kalau dia datang berkunjung, sepertinya Perth tidak mengecek handphonenya sehingga dia tidak tahu perihal Dew datang berkunjung di malam minggu ini.

War hanya mengangguk, dia mempersilahkan Dew masuk serta mengambil barang bawaan Dew.

Perth menutup mulutnya ketika dia melihat Dew duduk tampan di sofa. Tadinya Perth berniat memanggil Gulf dan War untuk makan malam.

"Abang kapan datangnya? Kenapa gak kasih tahu adek kalau Abang mau datang?" Pertanyaan Perth sungguh sukses membuat senyum Dew semakin lebar.

Perth sudah mengambil posisi duduk di sisi Dew.

"Mana handphone adek?" Jawab Dew dengan pertanyaan, kali ini Perth yang tersenyum setelah meraba-raba handphonenya yang dia pikir ada di kantong celananya, padahal handphonenya ada di kamar.

"Maaf bang ...!" Ucap Perth dibalas anggukan kecil oleh Dew, dia sudah tahu perihal Perth tidak begitu peduli dengan handphonenya sendiri.

War sudah mulai memotong buah yang Dew bawa. Mereka memberi pasangan baru ruang privasi.

Cup!
Dew mencuri cium ketika mengecup sebentar pipi tembem Perth, dia lakukan dengan gerakan cepat supaya Gulf dan War tidak melihat kejadian tadi. Bisa gawat jika mereka melihat Dew mengecup singkat pipi tembem Perth. Mereka kan posesif, padahal Perth itu cowok tapi dijaga ketat seperti anak gadis.

Mata Perth langsung membola melihat Dew, namun rona di pipinya tidak bisa dia tutupi. Dia merasa menjadi pihak bottom jika bersama Dew.

"Adek... Jangan lupa ajak pacarnya makan malam bareng!" Ucap Lalisa mengabaikan tatapan mata Gulf, Gulf belum bisa menerima Dew sebagai pacar Perth. Gulf hanya tidak ingin Perth terluka lagi mengingat status keluarga mereka berbeda. Dew itu anak orang kaya sedangkan mereka hanya keluarga biasa nan sederhana.

Perth mengangguk, tentu saja dia ajak pacarnya makan malam bersama.

War dan Gulf saling melirik ketika dua orang itu melihat Dew menyuapi Perth makan mana tadi dia juga menarik kursi untuk Perth duduki, mereka makan sepiring berdua.

"Manjanya kamu dek!" Sindir Lalisa dengan mata melirik Gulf, dia juga ingin Gulf menyuapi dia makan. Ingin dimanja juga.

Gulf menelan ludah, tatapan Lalisa sungguh mengena di hatinya.

Baby BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang