Realita dan Kebahagiaan Semu (Part 1)

302 30 6
                                    

~~ Lucky Level ~~

"Pagi, Nee-sama." Himawari dengan ceria turun dari kamarnya, menyapa dengan semangat Hanabi yang tengah sibuk ikut menyiapkan makanan bersama beberapa maid.

"Pagi, Hima-chan." Hanabi menoleh, tersenyum hangat pada putri kecil itu. "Kau akan sekolah hari ini?"

Himawari menarik kursi, duduk sembari mengangguk dengan semangat kepada Hanabi. "Tentu. Aku ingin banyak bercerita tentang Boruto-Nii kepada teman-temanku!"

"Kau sangat senang bisa bersama Boruto, ya?"

"Seperti Nee-sama."

Hanabi tertawa ringan, kemudian mengangguk samar. "Iya, sepertiku."

Himawari tersenyum, bertumpu dagu, menatap Hanabi dengan hangat. "Aku senang kalau Nee-sama bisa tertawa tanpa kepura-puraan seperti sekarang."

Hanabi sekali lagi hanya tertawa ringan, menarik kursi, lalu mengambil duduk tepat di depan gadis itu. Ia lalu menatap teduh keponakannya itu. "Itu benar."

"Pagi."

Hanabi dan Himawari menoleh, mendapati Konohamaru yang telah rapi dengan setelan jasnya tersenyum dengan cerah, mendekat.

"Pagi, Sayang." Hanabi menarikkan kursi, membiarkan suaminya itu duduk tepat di sampingnya.

"Pagi, Konohamaru-Nii." sapa Himawari.

"Pagi, Hima-chan." Konohamaru mengambil duduk di samping Hanabi, mengecup singkat pipi istrinya, tidak malu walau di depan keponakannya sudah merona tipis melihat adegan romantis itu. "Pagi, Sayang."

Hanabi menggembungkan pipinya, memperjelas rona mera musa di pipi putih seperti cahaya bulan itu. "Apa kau tidak malu? Ada Hima di sini."

"Di mana Tou-sama?"

"Tunggu, jangan mengalihkan pembicaraan..!"

Himawari tertawa kecil. "Jii-chan tadi malam langsung pergi ke Osaka. Sepertinya, Jii-chan harus mengurus beberapa hal setelah kembalinya Onii-chan ke keluarga ini."

Hanabi menatap datar Konohamaru. Aku yakin Konohamaru sudah tahu di mana Tou-sama. batin Hanabi.

"Oh, begitu. Kalau begitu, ayo kita makan." ajak Konohamaru, namun Himawari langsung menolaknya.

"Tunggu sebentar." Himawari mengangkat tangan, memasang pose 'stop' untuk Konohamaru. "Onii-chan belum datang."

"Ah, benar. Aku hampir lupa." ujar Konohamaru yang baru ingat kalau anggota keluarganya bertambah satu.

"Kyaaaa!"

"Apa itu?" Hanabi mengernyitkan dahi kerika mendengar jeritan seorang wanita dari lantai atas.

"Bukankah itu suara Yugao-san?" tanya Himawari.

"Sebaiknya kita memeriksanya." Konohamaru segera meluncur ke tempat asal jeritan itu berasal, Hanabi dan Himawari dengan cepat mengikuti dari belakang, penasaran.

---

Sesampainya di lantai atas, mereka mendapati Boruto di sana, tengah berlutut dengan tangan memegangi pipinya yang bengkak kebiruan. Sementara itu, Yugao berada tidak jauh dari sana, berulang kali berojigi sembari terus menerus meminta maaf pada Boruto.

Hanabi segera berlari mendekati Boruto, memeriksa apa yang terjadi dengan keponakannya itu. Dia terlihat sangat khawatir, seperti orang yang hampir kehilangan segalanya.

"Apa yang terjadi?!" Hanabi mengangkat kepala Boruto, menarik dengan lembut tangan Boruto agar dapat melihat apa yang terjadi dengan pipi bergurat si kuning itu.

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Apr 12, 2022 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Lucky LevelWo Geschichten leben. Entdecke jetzt