Valerie terus memegangi kakinya yang tersandung itu. Melihat psikopat itu semakin dekat dengan dirinya, Valerie lantas berusaha untuk menjauh dari malaikat mautnya dengan cara menyeret tubuhnya. Jalang itu juga berusaha untuk bangkit dan berlari, namun tampaknya Valerie tak mampu untuk berlari bahkan berdiri sehingga tubuhnya kembali terjatuh karena kakinya tak mampu menopang berat badannya.

Melihat mangsanya terjatuh lantas membuat psikopat itu berjalan dengan santainya menuju calon korbannya. Psikopat itu tau, wanita yang baru saja ia lukai itu tak akan mampu melarikan diri lagi.

"Tolong, tolong Tu-tuan. Jangan sakiti aku, aku akan tutup mulut jika kamu melepaskan aku." Pinta Valerie sambil berusaha mundur dengan cara menyeret tubuhnya.

Begitu tiba di hadapan Valerie, psikopat itu kemudian menarik rambut Valerie dan menyeret tubuh Valerie masuk ke dalam hutan di bukit itu.

Tubuh Valerie terus di seret, rasa sakit di kepala, tangan dan hampir di seluruh tubuhnya begitu Valerie rasakan karena terkena semak belukar dan kerikil saat dirinya di seret oleh psikopat itu. Valerie juga merasa kesakitan di bagian kepalanya karena rambutnya terus di jambak, tangan kanannya juga terasa sakit akibat goresan pisau daging itu.

"TOLONG! SIAPAPUN TOLONG AKU!" Teriak Valerie, berharap akan ada yang mendengarnya.

Tanpa ampun, psikopat itu terus menarik rambut Valerie agar tubuh jalang itu tergusur jauh lebih dalam masuk ke dalam hutan.

Merasa sudah cukup, psikopat itu lalu melepaskan rambut Valerie. Setelah itu psikopat tersebut berjongkok dan mengeluarkan sesuatu dari dalam saku hoodie-nya.

Saat pria sadis itu melepaskan rambutnya, Valerie kembali berusaha bangkit untuk melarikan diri. Namun baru saja berada dalam posisi duduk, psikopat itu mencengkram kepala bagian belakang Valerie dengan tiba-tiba.

"Aku mohon, tuan...Lepaskan aku..." Pinta Valerie memohon.

Acuh pada permohonan Valerie, psikopat itu malah memberi selembar kertas pada Valerie. "Tuliskan sesuatu disini!" Perintah psikopat itu.

"Tapi aku tak memiliki alat tulis, bagaimana caraku menuliskan sesuatu di kertas ini?" Tanya Valerie.

Tak habis akan ide, psikopat itu kemudian menarik tangan kanan Valerie yang sudah ia lukai sebelumnya. Setelah itu pria sadis tersebut menarik jari telunjuk Valerie.

"Kukumu sudah cukup bagus untuk di jadikan alat tulis, tapi sayangnya tak ada tinta, jadi..." Ujar psikopat itu yang menjeda kalimatnya.

Valerie menatap psikopat itu dengan ekspresi takut setengah mati, dan menunggu psikopat itu menyelesaikan kalimatnya.

SRETTT!

Lagi-lagi psikopat itu melukai Valerie dengan pisau daging miliknya. Sontak Valerie berusaha menarik tangannya dari tangan psikopat itu, namun sialnya psikopat itu menahan tangannya. Valerie juga merintih kesakitan karenanya.

"...jadi aku gores saja jarimu agar darahnya mengalir ke kukumu, sehingga kamu bisa menulis kalimat di atas kertas ini," ucap psikopat itu melanjutkan kalimatnya yang tadi ia jeda.

"Tulis cepat!" Lanjut psikopat itu.

Dengan kuku yang dijadikan sebagai alat tulis dan darahnya yang dijadikan sebagai tinta, terpaksa Valerie menuruti perintah psikopat itu untuk menulis kalimat yang di perintahkannya. Tak henti-hentinya Valerie juga menangis karena rasa takut yang menyelimutinya.

Pria psikopat itu kembali mengambil kertas yang sudah Valerie hias dengan kalimat darahnya. Selanjutnya pria itu melipat kertas itu dan kembali memasukannya ke dalam saku hoodie-nya.

Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang