Part 13

247 58 5
                                    

Hari ini pemakan Yoona di laksanakan, di iringi dengan hujan gerimis yang sedari tadi pagi belum juga reda. Yujin menatap datar tempat peristirahatan terakhir Yoona, sedangkan hyunjin ia memilih menundukan kepalanya.

"Mianhae yoona-ah" hyunjin

___________________

"Dimana jaehyun?"

Tanya mingyu saat sudah sampai di rumah jaehyun

"Ah tuan sedang menghadiri upacara pemakaman teman nya"

Pernyataan pelayan itu membuat mingyu berlari menuju kamar y/n, ia takut terjadi sesuatu pada y/n.

"Y/n-ah?"

Mingyu bernafas lega saat melihat y/n yang masih baik baik saja di ranjangnya. Ia tersenyum lalu mengusap pipi y/n lembut.

"Bangunlah, oppa sangat merindukanmu"

Mingyu menaiki ranjang itu lalu menidurkan dirinya di samping y/n, tangannya bergerak mengusap kepala y/n lalu mencium kening y/n. Setelah itu ia tertidur.

"Tidak terjadi sesuatu bukan?"

Tanya jaehyun pada pelayan yang membukakan pintu.

"Tadi tuan mingyu datang, ia langsung berlari ke kamar nona saat saya mengatakan tuan sedang tidak ada di rumah. Dan sekarang ia masih di kamar nona tuan."

Jaehyun mengangguk paham lalu memutuskan untuk melihat y/n sebentar. Dengan perlahan ia membuka pintu kamar.

"Ming-"

Ucapan jaehyun tertahan, matanya kini terbuka semakin lebar saat melihat y/n yang sudah terbangun.

"Sstt oppa"

Jaehyun masih mematung di tempatnya, tak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya sekarang. Mingyu tiba tiba terbangun dan melihat jaehyun.

"Jaehyun-ah, kau baik baik saja?" Mingyu

"Y/n-ah?"

Mingyu mengerutkan keningnya lalu beralih menatap y/n, matanya kini saling berhadapan dengan y/n yang sedang tersenyum manis. Mingyu bangun dari tidurnya lalu mengucek matanya, dan menepuk nepuk pipinya sendiri.

"Y/n-ah?"

Setelah tersadar mingyu dengan segera memeluk adik kesayangannya itu, y/n tertawa geli di buatnya. Namun pandangan y/n terus tertuju pada jaehyun yang masih berdiri di ambang pintu. Jaehyun tersenyum lalu menyeka air matanya yang entah sejak kapan sudah membasahi pipinya itu .

"Ah oppa hentikan, berikan giliran pada pria itu. Lihatlah bahkan dia sudah menangis sekarang."

Mingyu melepaskan pelukan itu lalu tersenyum, ia mencium pipi y/n sekilas.

"Tapi setelah itu kau harus bersama oppa, kau harus mendapat hukuman mu ."

Y/n mengangguk, lalu mingyu memberikan tempat pada jaehyun.

"Aku tak tau seberapa lama aku tertidur, tapi aku merindukanmu oppa"

Ucapan y/n membuat jaehyun tersenyum, dengan pelan ia membawa y/n kedalam pelukan nya. Beberapa kali ia mencium pucuk kepala gadis yang sangat ia cintai itu.

"Terimakasih kau sudah mau berjuang dan kembali padaku y/n-ah"

_________________

"Kau mau kemana?"

Tanya hyunjin pada yujin yang sedang menyeret koper besarnya itu.
Yujin menghentikan langkahnya lalu memberikan sebuah surat pada hyunjin.

"Aku mengundurkan diri tuan, itu adalah surat terakhir yang Yoona tulis untuk mu. Aku harap kau akan menemui kebahagiaanmu."

Yujin membungkuk hormat lalu kembali melangkah

"Kau juga akan meninggalkanku yujin-ah? Setelah y/n lalu Yoona, semua orang akan meninggalkan ku pada akhirnya benarkan?"

Yujin terdiam di tempatnya, ia memejamkan matanya sambil meremat pegangan kopernya itu.

"Baiklah, kau bisa pergi"

Hyunjin meninggalkan yujin menuju kamarnya, yujin menghela nafasnya kasar lalu kembali menuju kamarnya. Entahlah, yujin mungkin sudah terikat dengan hyunjin. Sehingga hatinya luluh hanya dengan perkataan hyunjin yang berkesan menusuk itu.

"Cih, benar apa yang di katakan jaehyun. Bahkan sejak aku terlahir aku tak punya apapun."

Suara ketukan pintu membuat hyunjin harus kembali membuka pintu itu dengan malas, wajah datarnya ia tampakan saat melihat yujin yang sedang berdiri di depan pintu dengan ekspresi yang sulit di jelaskan.

"Nona sudah sadar, ku rasa kau harus--"

Belum selesai yujin bicara, hyunjin sudah berlari. Tak usah di tanyakan lagi kemana ia akan pergi. Y/n adalah sumber dari segalanya bagi hyunjin.
Hyunjin berlari menuruni tangga dengan senyum yang terpatri di wajahnya, mendengar kabar bahwa y/n bangun dari tidur panjangnya membuat ia senang bukan main. Seolah lupa dengan segala yang sudah terjadi, tujuan nya satu. Ia akan membawa y/n kedalam pelukan nya.

"Tunggu aku y/n-ah!"



Tbccccc

You Are Mine Till Death Where stories live. Discover now