Part 9

308 71 1
                                    

Beberapa saat sebelum kejadian

"Nona"

Panggil Yoona pada y/n yang sedang terpokus melihat keluar jendela itu. Yoona memilih mendekati y/n.

"Aku mencintai jaehyun, dan aku kira aku bisa menghilangkan rasa itu. Tapi ternyata setelah aku bertemu dengannya, aku masih belum bisa merelakan jaehyun." Y/n

Ia membalikan badan nya dan menatap Yoona, ia lalu meraih sebuah surat yang terdapat di atas nakas lalu memberikannya pada Yoona.

"Jaehyun memintaku untuk menunggunya di luar saat pertemuan ini berlangsung, ia akan membawaku dari hyunjin." Y/n

Yoona menatap surat itu lalu beralih menatap y/n bingung

"Kau memberitahuku rencana tuan jaehyun? Aku bisa menghancurkan nya nona." Yoona

"Benar, dan ini adalah kesempatan terakhirku. Yoona-ssi, kau bisa memberi tahu hyunjin tentang ini atau kau membiarkan aku meninggalkan hyunjin." Y/n

Yoona terdiam

"Mengapa kau membuatku pada posisi yang sulit nona? Aku mencintai hyunjin tapi aku tak sekejam itu membuatmu menderita. Bisakah aku menanyakan hal yang sama padamu nona?" Yoona

Y/n mengangguk pelan

"Kau mau membiarkan aku menghianati tuan hyunjin atau membiarkan tuan jaehyun menderita selamanya?"

Pertanyaan Yoona sama sekali tak bisa y/n jawab, hyunjin dan jaehyun mereka adalah dua orang berarti bagi y/n. Jauh sebelumnya hyunjin adalah teman berbagi cerita, dan jaehyun datang mengambil hatinya. Tentu y/n tak bisa memilih.

"Aku rasa kau tidak bisa memilih nona, benarkan? Yoona

Y/n terdiam, ia merasa kalau dirinya lah yang menyebabkan semua ini terjadi. Mungkin seandainya y/n tak terlahir dan di pertemukan dengan mereka, Hyunjin, jaehyun dan Yoona tak akan tersiksa

"Terlepas dari pertanyaanmu, aku akan membuat pilihan ku sendiri yoona-ssi." Y/n

Lalu y/n berjalan meraih sebuah vas kaca, ia mengangkatnya tinggi lalu tersenyum ke arah Yoona.

"Sampaikan permintaan maaf ku pada mereka, aku harap setelah ini semuanya akan selesai." Y/n

Yoona membelalakkan matanya, ia berusaha merai vas itu namun terlambat. Y/n memecahkan vas itu hingga hancur, di raihnya pecahan yang berukuran besar dan tajam itu.

"Nona hentikan!"

Yoona memegang tangan y/n, namun y/n menghempaskan nya. Yoona juga terkena sayatan kecil dari kaca itu.

"Biarkan aku menentukan pilihan ku Yoona-ssi aku mohon!"

Yoona berdiri mematung saat y/n mulai menggoreskan pecahan kaca itu ke tangan nya. Tak perlu waktu lama darah merah pekat itu kini mengucur dari tangan y/n. Dengan segera Yoona meraih kaca itu dan memegang pergelangan tangan y/n untuk menghentikan pendarahannya.

"To-tolong b-bahagiakan hyunjin yoona-ssi"

Setelah itu y/n terkulai lemas, seluruh tubuh Yoona bergetar saat melihat darah yang semakin banyak itu mengotori hampir seluruh pakaiannya.

"Ah tolong nona, bertahanlah!"

Yoona membaringkan tubuh y/n lalu mengikat pergelangan tangan nya dengan kain.

"Jangan buat aku mati berdiri nona, ku mohon bertahanlah!"

Yoona lalu berlari menuju aula, tak ada lagi yang ia pikirkan selain meminta bantuan pada hyujin.
Namun ternyata yang lebih cepat melakukannya adalah jaehyun.

Jaehyun masih berdiri di depan hyunjin tanpa melepaskan y/n

"Milikmu? Siapa yang kau maksud milikmu? Bahkan sejak kau terlahir kau tak pernah memiliki apapun!"

Jaehyun menatap lekat hyunjin yang juga menatap jaehyun dengan tatapan bencin nya.

"Kau tak memiliki apapun, namun kau merebutnya dariku! Kau mengambil semua milik ku, dan seharusnya kau malu akan hal itu hyunjin-ssi."

Ucapan jaehyun membuat hyunjin mengepalkan tangannya, namun ia tak bisa menyangkal perkataan jaehyun. Matanya kini terfokus pada y/n.

"Yoona-ssi, mulai hari ini nona y/n akan kembali padaku. Pastikan hyunjin tak menderita karna hal itu!"

Jaehyun lalu pergi melewati hyunjin dan Yoona. Tak ada perlawanan apapun dari hyunjin.
Yoona melihat hyunjin dengan iba, hatinya sakit bukan main.

"Tuan?"

Hyunjin terduduk , ia memukul kepalanya sendiri. Lalu berteriak kencang.

"Aakkhhhh!!"

Yoona menitikan air matanya, ia bergerak memeluk hyunjin. Di usapnya punggung hyunjin dengan pelan lalu bergumam kecil.

"Tak apa, semuanya akan baik baik saja. Aku janji akan hal itu tuan"

Isakan tangis hyunjin terdengar memilukan, ia kehilangan hal paling berharga hari ini.

Sedangkan yoona bertekad untuk membawa kembali y/n pada pelukan hyunjin. Tak ada yang lebih penting dari kebahagian hyunjin, pria yang sangat ia cintai itu.



Tbc...

You Are Mine Till Death Where stories live. Discover now