YUHUUU KENAL SAYA DONGG PANGGIL DULU DONG PENGEN GITU HEHE, ADA MASALAH HARI INI KAWAN? KALAU ADA CHAT NIW AJ OKE CURHAT TAK DIPUNGUT BIYAYA HEHE. OKE GAK MAU BANYAK BACOT MARI KITA LANJUT...


Saat ini mentari buru buru turun dari tangga, biasalah nak jaman sekarang drakorrr mulu lupa waktu jadi well kesiangan jam sudah menunjukan angka 07

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat ini mentari buru buru turun dari tangga, biasalah nak jaman sekarang drakorrr mulu lupa waktu jadi well kesiangan jam sudah menunjukan angka 07.45 padahal 15 menit lagi gerbang tutup, mentari emang anak nakal tapi soal sekolah no no no katanya sih gini.

"Nakal boleh bodoh jangan" semboyan hidup mentari mah gitu.

Saat diujung tangga sepi... Itu lah hari hari dirumah mewah itu, kakaknya yang sibuk kuliah, mama papanya yang sibuk berkerja hari liburpun tak ada waktu untuk keluarga. Mentari hanya bisa tersenyum kecut membayangkan jika ia makan bersama keluarga nya itu.

"Gak boleh mellow mellow Lo gadis kuat strongg Tampa batas sampe jembatan aja lo terbas, gak boleh sedih penting sekolah pinter biar papa gak mukul Lo lagi jadi adik yang baik sipp semangat mentarii!!" Semangat untuk dirinya sendiri. Mentari langsung keluar rumah menaiki montor sport kesayangan nya.

"Jarwo kita berangkat ngebut yah mau telat ini okey" bicara mentari kepada sepeda motor tersebut sambil mengelus jok belakang. Montor mentari melaju dengan kecepatan tinggi. Saat lampu merah ia berhenti dan memandang kepinggir jalan yang berdiri sang mama yang sibuk dgn buku bisnis itu tampa melihat kanan kiri, dan saat itu juga sebuah truk melaju dgn kecepatan tinggi menuju sang mama berada. Mentari melihat hal itu matanya melebar Tampa panjang lebar mentari turun dari motor yang masih ditengah jalan dan langsung berlari menuju sang mama.

"MAMAAAAAA AWASSSS!!!"trial mentari yang masih belari Dann.




BRAKKKKKK


tubuh itu terpental jauh kebelakang dengan darah yang mengalir deras disekujur tubuhnya.
Wanita yang masih syok trs diam membisu dipinggir jalan dgn posisi terduduk dia berfikir.

"Apakahh itu mentari?? Gak gak gak mentari disekolahan yah masih ini jam sekolah sudah masuk, gak mungkin mentari, t-tapi i-itu..." Seketika ia sadar dari lamunannya dan berdiri posisi jalan sepi dikarenakan berada dipinggir jalan komplek. Coba bayangin setajam itu pengelihatan mentari dan secepat itu mentari belari Hugh. Wanita tersebut mulai berjalan tertatih tatih dengan jantung berdegup kencang dia selalu menyingkirkan fikiran aneh tersebut. Saat sampai didepan remaja yang masih memakai baju smk dgn rambut pirang dikuciri kuda dan kalung bergandul bulan semakin membuat wanita tersebut takut, cemas, sesak, tak percaya. Dan ia mulai membalikan tubuh remaja tersebut dengan perlahan kearahnya. Seketika mata itu melebar disertai air mata yang mengalir deras ke pipi mulus itu. Ia langsung memindahkan kepala remaja tersebut ke pahanya.

"Mentarii bangun nakk! Bangun ini mama!! Gak gak gak boleh ayo bangun mama disini!" Tangis wanita itu pecah dan seketika ada tangan halus yang berlumuran darah menyeka air mata itu. Wanita itu menatap anaknya dengan tangis yang menjadi jadi. Beberapa kali ia mencium punggung tangan anak cantiknya itu.

"M-mama... Mentari gak papa k-kok, mama a-ada y-yang uhukk yang l-luka??" Tanya mentari dengan suara serak dan bergetar.

" Mama gak papa sayang sebentar jangan tutup mata kamu yah papa sama Abang bakal kesini jemput kita o-oke hiks j-jangan tutup mata dulu!" Kata wanita tersebut dengan mengelus rambut pirang sang anak. Beberapa saat mobil hitam itu datang tepat dihadapan mereka , keluarlah dua pria dgn wajah cemas takut dan kawatir. Tampa ba bi bu langsung mengangkat tubuh ringkih mentari dan ditaruh ke paha sang pria muda. Bisa dilihat sang pemuda itu seperti menahan sesuatu matanya merah, dada nya naik turun, serta ia selalu memegang erat tangan mentari.

"D-dek jangan tutup mata kamu oke!! Abang disini dideket kamu, jangan tutup, tatap muka Abang terus!!" Perintah sang pemuda yang mengaku kakak dari mentari. Mentari hanya tersenyum sendu ke arah sang kakak, ia menyentuh dada sang kakak dan berkata.

"M-makasih bang... Me-mentari seneng b-bisa deket sama a-abang, k-kalau uhuk uhuk nanti me-mentari gak a-ada mentari m-minta t-tolong ambil j-jantung men-mentari untuk kesembuhan a-abang mentar- uhuk mentari ikhlas m-mentari mau abang sama k-kayak yang lain" dan saat itu juga hembusan nafas terakhir mentari terhembus, sang kakak tidak bisa menahan tangis bergitu juga orang tua, ia sangat menyesal tidak punya waktu untuk anak gadis mereka. Dan ini lah Karmanya..












WOYYY SELESAI JUGAAA CAPE NGETIK ASTAGFIRULLAH DAH AH BABAYY

TRANSMIGRASI QUEEN LIGHT(hadir)Where stories live. Discover now