2.0

9 1 0
                                    

Denaaa memasuki kelas nyaa,disini lah awal dena bertemu dengan teman seperjuangan nya, dena sadar kasta dia berbeda jauh,tetapi dena bersyukur temannya selalu menemani,memahami bahkan memberi support yang baik,ya dia Rida sholihatun (nama samaran)

setelah beberapa pelajaran di sekolah selesai,dena selalu merasa tidak nyaman karna apa?dia selalu malas untuk kembali pulang. dia selalu berpikir bahwa rumah bukan lagi tempat untuk berpulang semenjak kedua orang tuanya bercerai.

Rumah bukan lagi tempat ternyaman saat hati dan pikiran sedang kacau.
Rumah bukan lagi tempat untuk bersembunyi bahkan berlindung dari orang orang yang membenci dan mendusta.

Hati selalu berkata : " Suatu saat akankah aku menemukan Rumah paling nyaman,tempat dia berkeluh kesah,tempat ia menangis akan kah aku menemukannya?? "

Semua pikiran positif hilang seketika saat pikiran dan hati selalu berkata Tidak,aku tidak mau pulang.
Hingga di suatu ketika aku merasa demam dan aku memaksa untuk ikut bermain di rumah rida dengan nisa dan indah.

Saat Bada ashar aku menelpon ayahku meminta menjemputnya dan apa yang dia katakan " pulang sendiri ".Bahkan saat anaknya sakit pun dia tak pernah memberi sedikit saja perhatian untuknya,yang dia beri hanya setitik kekecewaan yang kian menumpuk dalam hati ini.

dalam lubuk hatiku selalu bertanya "apakah ayah tidak menyayangiku?aku salah apa??apa yang harusku lakukan"
Setiap yang ku lakukan hanyalah kesalahan dimata ayah.

~Back to rida...~

setelah 3 tahun berlalu....
aku sudah jarang berkomunikasi dengan rida,karna sekolah kita yang berbeda dan jam pulang pun sangat berbeda jadi sulit untuk bisa bertemu,bercanda bersama.

tetapi..aku bersyukur dari sekian banyak teman hanya rida yang paling bisa bertahan dengan sikap buruk burukku.

Hingga di suatu ketika,dibulan september aku kembali berkomunikasi dengan rida hingga main,tertawa dan bersedih bersama.
3 tahun yang sudah lalu aku terlalu menutup diri sehingga jarang sekali bercerita pada orang lain bahkan berkomunikasi dengan teman lama.

aku terlalu takutt:(( karna apa?? aku pernah di khianati oleh seorang teman bukan hanya teman bahkan keluarga pun menghianatiku,hingga untuk kembali percaya pada orang lain pun butuh waktu :(.

Saat itu pun aku tidak menjadi diriku sendiri,dimana aku menjadi orang pendiam dan menutup diri.
tiap detik tiap menit tuhan selalu memberiku cobaan dari masalah kecil hingga besar.
aku ditekan oleh keadaan untuk menjadi dewasa diwaktu yang menurutku masih belum masanya.

~Tbc~
Terimakasih sudah membaca 😊

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang