Tiba tiba, sebuah pintu teleportasi muncul di tengah kota. Para penduduk memberi ruang seluas luas nya apabila Kawaze keluar dari pintu itu.
Raja Eito juga keluar dari pintu teleportasi, membuat rakyat tertunduk hormat. para pendeta serta Fudo yang sepatutnya sudah mati turut keluar dari pintu itu sembari menunduk ketakutan, ditambah lagi setelah melihat Ace yang terapung di tiang suci.
Seorang lagi lelaki muda bermata merah dengan energi yang besar keluar dari pintu itu membuat rakyat tertanya tanya.
"Bukan kah putera Kaitori mengatakan Kiyomizu Ace membunuh para pendeta dan tertua klan mereka." Gumam Wasaro. Raja Tarama juga memikirkan hal yang sama.
Raja Tarama berdiri dan menuju ke arah Raja Eito di tengah keramaian itu, semua rakyat hanya tunduk apabila dua Raja itu berdiri di hadapan mereka.
"Ada apa Raja kerajaan Gesshoku datang ke sini." Ujar Raja Tarama.
"Kerajaan kami telah melakukan kesalahan besar kepada Kiyomizu Ace. Kerana itu aku sendiri datang untuk meminta maaf kepadanya, aku mendengar bahawa menara eksekusi kerajaan ini telah dibuka, namun aku tidak menduga Kiyomizu Ace yang akan dieksekusi." Ujar Raja Eito.
"Tapi.. putera mu mengatakan Kiyomizu Ace telah membunuh para pendeta dan Tertua Klan kamu." Ujar Raja Tarama.
"Aku minta maaf soal itu dan akan menjelaskan nya nanti. Untuk saat ini lebih baik turunkan Kiyomizu Ace dari tiang eksekusi itu. Kami membawa orang terhormat yang ingin menemui gadis itu." Kata Raja Eito.
"Orang terhormat? Pemuda bermata merah ini?" Tanya Raja Tarama.
Raja Eito mengangguk.
Raja Tarama memandang Wasaro.
"Arahkan bawahan mu menurunkan Kiyomizu Ace." Arah Raja Tarama.
"Tidak.. Kiyomizu Ace harus tetap dihukum mati." Katanya membantah Raja Tarama, kesemuanya tersentak melihat Wasaro membentak kepada Raja.
"Apa kamu gila, aku kata bebaskan cucu ku!!" Tengking Raja Tarama.
Wasaro saling berpandangan dengan bawahan nya yang ada berhampiran tiang eksekusi. Bawahan nya mengangguk tanda faham dengan signal Wasaro.
Bawahan nya pergi ke arah pendeta..
"Teruskan upacara penyeruan burung camar api sekarang." Ugut salah seorang bawahan Wasaro sambil menghunus pedang ke arah pendeta tua.
"Berani kau mengugut para pendeta seperti itu!" Ujar Raja Tarama.
"Mereka bukan hunters.." ujar Gama yang menyedari hal itu.
"Iya benar, mereka bukan dari mana mana divisi." Ungkap Katsuki pula.
"Divisi ku juga tidak memiliki anggota seperti mereka." Kata Tanjiro.
"Wasaro!! Siapa mereka? Apa yang cuba kau lakukan sebenarnya?" Ujar Raja Tarama.
"Gadis itu perlu mati, aku sudah berjanji kepada seseorang." Katanya sambil tersenyum sinis.
Para pendeta lain tiada pilihan selain meneruskan penyeruan burung camar api kerana salah satu pendeta tertua mereka sedang terancam nyawa
"Wasaro, hentikan semua ini!!" Bentak Raja Tarama.
Para hunters bergerak menuju tiang eksekusi namun Wasaro menjadikan Rin sebagai sandera nya.
"Jangan ada yang bergerak.. atau Puteri kerajaan ini akan mati di tangan ku." Ugut Wasaro dengan pedang yang ada dileher Rin.
"Jika kau cuba mengeluarkan ability mu, aku tidak akan segan memotong leher mu." Bisik Wasaro kepada Rin.
Ace melihat kejadian itu di depan matanya.
YOU ARE READING
𝐏𝐮𝐭𝐞𝐫𝐢 𝐍𝐚𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧 (Slow update)
Teen FictionSeason 1 Energi shizen adalah kekuatan yang perlu dikeluarkan untuk menggunakan ability, energi itu dimiliki semua manusia di serata dunia sejak peristiwa Perang Dunia Pertama atau lebih dikenali sebagai sejarah Tsuki Kenshi. Namun di saat semua ma...
S2 CHAPTER 13
Start from the beginning
